Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Macam Penyebab Iritasi Mata yang Perlu Dihindari

Kompas.com - 13/02/2022, 10:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Iritasi mata adalah istilah yang menggambarkan kondisi mata yang terganggu.

Ada pun ciri-ciri kondisi mata yang iritasi meliputi:

  • Mata gatal
  • Mata berair
  • Mata merah
  • Sakit mata
  • Penglihatan kabur
  • Sensitif terhadap cahaya.

Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab iritasi mata meliputi:

Baca juga: Mengapa Menopause Menyebabkan Mata Kering?

1. Paparan iritan

Mengutip Healthline, mata dapat mengalami iritasi dengan terpapar hal-hal berikut ini:

  • Asap
  • Partikel debu
  • Uap kimia.

Jika terpapar iritan tersebut, mata dapat mengalami mata merah, berair, atau mengganjal.

Pertolongan pertama untuk meredakan iritasi mata yeng terpapar iritan tersebut, kita dapat membilas mata yang terpapar dengan air bersuhu ruangan selama 15-20 menit.

Paparan beberapa iritan berpotensi menyebabkan kerusakan permanen pada mata.

Sehingga, penting untuk segera melakukan pertolongan pertama untuk meredakan mata iritasi yang terpapar iritan.

Jika iritasi mata tidak merada, disarankan untuk segera berkonsultasi pada dokter.

2. Kemasukan benda asing

Mengutip Healthline, benda kecil, seperti bulu mata atau pecahan kaca, dapat menjadi penyebab iritasi mata.

Beberapa benda dapat menyebabkan kerusakan pada mata.

Untuk menangani iritasi mata karena adanya benda asing di dalam mata, satu-satunya cara adalah mengeluarkan objek itu.

Dokter juga mungkin akan memresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi.

Baca juga: Apa yang Dilakukan untuk Mencegah Kerusakan Mata dan Kebutaan Total?

3. Sindrom penglihatan komputer

Mengutip Healthline, berlama-lama menggunakan benda digital, seperti komputer, laptop, ponsel, tablet, dapat memicu risiko kita mengalami sindrom penglihatan komputer.

Sindrom penglihatan komputer itu dapat menjadi penyebab iritasi mata berupa mata kering.

Selain itu, berpotensi memicu sakit kepala, nyeri leher dan bahu.

Gejala sindrom penglihatan komputer bersifat sementara dan akan mereda ketika kita istirahat menggunakan komputer atau ponsel.

American Optometric Association merekomendasikan agar setiap orang mengikuti aturan 20-20-20 saat menggunakan perangkat digital.

Aturan 20-20-20 artinya, harus meluangkan waktu 20 detik untuk melihat sesuatu yang berjarak setidaknya 20 kaki (6 meter) setelah setiap 20 menit bekerja menggunakan perangkat digital.

4. Infeksi

Mengutip Healthline, berbagai infeksi bakteri, virus, atau jamur dapat menjadi penyebab iritasi mata.

Jika mata terinfeksi, tidak hanya bisa menjadi penyebab mata iritasi, tetapi juga mata belekan.

Perawatan mata yang terinfeksi harus segera ditangani dokter dan lama pengobatannya tergantung pada apa yang menyebabkan infeksi.

Infeksi virus biasanya ringan dan sembuh dalam satu hingga dua minggu.

Jika terinfeksi bakteri, dokter kemungkinan akan meresepkan antibiotik dalam bentuk tetes mata.

Baca juga: Mata Berkunang-kunang Bisa Jadi Pertanda Penyakit Apa?

5. Bintil

Mengutip Healthline, adanya bintil di tepi mata juga dapat menjadi penyebab iritasi mata.

Untuk mengobati mata iritasi karena pengaruh bintil di dekat mata, kita perlu menghilangkan bintil tersebut.

Bintitan biasanya hilang dengan sendirinya dan seringkali kompres hangat dapat membantu.

Bintitan persisten dapat diobati dengan antibiotik atau pembedahan untuk mengeluarkan nanah di dalamnya.

6. Saluran air mata tersumbat

Mengutip Healthline, seseorang yang mengalami saluran air mata yang tersumbat, air matanya tidak dapat mengalir dari mata dengan benar. Hal ini dapat menjadi penyebab iritasi mata.

Gejalanya meliputi:

  • Pengerasan kulit pada kelopak mata
  • Nyeri di sekitar sudut dalam mata
  • Infeksi mata berulang.

Perawatan saluran air mata yang tersumbat dapat mencakup pelebaran saluran air mata atau penempatan tabung kecil untuk memungkinkan air mata mengalir.

Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan untuk air mata dapat mengalir.

Baca juga: Merawat Mata di Masa Pandemi

7. Kondisi medis

Kondisi medis tambahan juga dapat menjadi penyebab iritasi mata, yang meliputi:

Alergi

Mengutip Healthline, ada banyak hal yang dapat menyebabkan alergi mata, di antaranya:

  • Serbuk sari
  • Tungau debu
  • Jamur
  • Bulu hewan peliharaan.

Perawatan yang baik untuk iritasi mata karena alergi dipusatkan dengan mengurangi gejala.

Umumnya, pil atau obat tetes mata yang dijual bebas dapat membantu.

Sindrom mata kering

Mengutip Verywell Health, kondisi ini dapat terjadi ketika kelenjar air mata tidak menghasilkan jumlah atau kualitas air mata yang tepat.

Jika individu mata perih atau terasa kering dan gatal, mungkin ia mengalami sindrom mata kering.

Terkadang kurangnya air mata dapat menjadi penyebab iritasi mata, penglihatan menjadi kabur.

Konjungtivitis

Mengutip Verywell Health, konjungtivitis adalah kondisi peradangan pada konjungtiva yang menyebabkan mata merah.

Konjungtiva adalah selaput bening yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan menutupi bagian putih mata.

Penyebab konjungtivitis bisa karena virus, bakteri, dan jamur.

Baca juga: 6 Penyebab Mata Berair, Bisa Jadi Tanda Infeksi

Blefaritis

Mengutip Verywell Health, blefaritis adalah kondisi peradangan pada kelopak mata. Blefaritis biasanya menyebabkan kelopak mata merah dan belekan.

Gejala blefaritis biasa muncul pada pagi hari, seperti belek menempel pada bantal atau melekat di bulu mata.

Orang yang tidak menjaga kebersihan wajah dan kelopak mata dengan baik berpotensi mengembangkan blefaritis.

Ulkus kornea

Mengutip Verywell Health, ulkus kornea adalah luka terbuka pada permukaan kornea.

Kondisi ini biasa terjadi pada orang yang memakai lensa kontak, terutama ketika mereka memakainya semalaman.

Sering kali, ulkus kornea dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat, kepekaan terhadap cahaya, dan kemerahan.

Beberapa mungkin menjadi penyebab iritasi mata yang terus-menerus.

Trikiasis

Mengutip Verywell Health, trikiasis adalah istilah untuk menggambarkan kondisi bulu mata yang tumbuh ke arah yang salah.

Perawatannya adalah dengan mencabut bulu mata yang mengganggu dan bisa tergantikan sekitar dua hingga tiga bulan sesuai siklus pertumbuhan bulu mata.

Baca juga: Gelombang Ketiga Covid-19 di Depan Mata, Kenali 4 Gejala Omicron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau