Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Pemicu Gula Darah Tinggi yang Bahayakan Kesehatan

Kompas.com - 16/02/2022, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa hal sederhana dapat memicu gula darah tinggi yang membahayakan kesehatan, seperti dehidrasi dan kurang tidur.

Mengutip Everyday Health, kontrol gula darah yang tepat adalah kunci untuk menangkal potensi komplikasi diabetes, seperti:

  • Penyakit ginjal
  • Kerusakan saraf
  • Masalah penglihatan
  • Stroke
  • Penyakit jantung.

Baca juga: Selain Diabetes, Ini 4 Penyakit Akibat Kadar Gula Darah Tinggi

Lisa McDermott, spesialis diabetes mengatakan bahwa menjaga kadar gula darah setiap hari juga berguna untuk kita:

  • Berenergi
  • Fokus
  • Suasana hati baik.

Mengutip Kementerian Kesehatan kadar gula darah normal itu meliputi:

  • Gula darah sewaktu (GDS)/tanpa puasa: kurang dari 200 mg/dL
  • Gula darah puasa (GDP): kurang dari 126 mg/dL.

Sementara itu, ada beberapa faktor pemicu gula darah tinggi yang membahayakan kesehatan, yaitu:

Baca juga: 8 Penyakit yang Bisa Muncul Akibat Gula Darah Tinggi

1. Dehidrasi

Mengutip Everyday Health, dehidrasi dan kadar gula darah saling terhubung.
Tubuh kekurangan cairan dapat menyebabkan hiperglikemia, peningkatan kadar gula dalam darah di atas normal.

McDermott menjelaskan itu terjadi karena gula dalam sirkulasi darah menjadi lebih terkonsentrasi.

Lebih buruk lagi, gula darah tinggi dapat menyebabkan kamu buang air kecil lebih banyak, yang mengakibatkan lebih banyak dehidrasi.

2. Mengkonsumsi beberapa obat

Mengutip Everyday Health, obat resep dan obat yang dijual bebas untuk mengatasi masalah kesehatan, selain diabetes, sebagian dapat meningkatkan kadar gula darah.

McDermott menyebutkan steroid adalah salah satu contoh obat yang dapat menyebabkan kadar gula darah melonjak secara dramatis.

Steroid adalah obat yang umumnya digunakan untuk meredakan peradagangan, gangguan autoimun, dan asma.

Beberapa obat lainnya yang dapat memicu kadar gula darah tinggi, seperti:

  • Pil KB
  • Antidepresan
  • Antipsikotik
  • Diuretik
  • Dekongestan hidung.

Sehingga, disarankan untuk mengkonsultasikan kondisi kadar gula darah kepada dokter atau apoteker sebelum minum obat.

Baca juga: 10 Penyebab Gula Darah Tinggi pada Orang Bukan Penderita Diabetes

3. Kurang tidur

Mengutip Everyday Health, tinjauan pada Desember 2015 yang diterbitkan di Diabetes Therapy menyimpulkan bahwa kondisi kurang tidur dapat memicu gula darah tinggi.

Sebab, menghambat kontrol glukosa dan sensitivitas insulin.

"Tidak cukup tidur adalah bentuk stres kronis pada tubuh, dan kapan pun Anda stres meningkat, Anda akan memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi," kata Patty Bonsignore, pendidik di Joslin Diabetes Center di Boston.

Sayangnya, orang dengan diabetes tipe 2 biasanya melaporkan masalah kurang tidur, kata McDermott.

Mereka yang memiliki indeks massa tubuh tinggi berada pada risiko khusus untuk sleep apnea, di mana pernapasan sering dimulai dan berhenti saat tidur.

4. Terpapar cuaca panas tinggi

Mengutip Everyday Health, Bonsignore mengatakan seseorang yang terpapar cuaca sangat panas dapat memicu ia mendapatkan kadar gula darah tinggi.

Menurut CDC, suhu tinggi dapat mempengaruhi cara tubuh menggunakan insulin dan berpotensi menyebabkan perubahan kadar gula darah.

Sehingga, disarankan untuk tetap berada di dalam ruang yang sejuk saat cuaca di luar panas terik, sembari mengecek kadar gula darah.

Baca juga: 5 Cara Menurunkan Gula Darah Tinggi pada Pagi Hari Tanpa Obat

5. Mengkonsumsi pemanis buatan terlalu banyak

Mengutip CDC, beberapa peneliti menunjukkan bahwa orang yang yang mengkonsumsi pemanis buatan terlalu banyak dapat memicu gula darah tinggi. Meski penelitian lebih lanjut dibutuhkan. 

Pemanis buatan, contohnya minuman soda. 

"Jika Anda minum banyak soda diet, maka Anda mungkin ingin mengurangi dan melihat apakah itu berdampak pada glukosa darah Anda," kata Bonsignore, seperti yang dikutip dari Everyday Health.

Jauhkan hal-hal bebas gula dengan beralih ke air sebagai pengganti soda atau jus biasa.

6. Periode menstruasi wanita

Mengutip Everyday Health, selama periode pramenstruasi dapat memicu gula darah tinggi, menurut Women's College Hospital.

Namun, efek tersebut bisa bervariasi terhadap setiap wanita.

Beberapa wanita dengan diabetes menjadi kurang sensitif terhadap insulin sellama seminggu atau lebih menjelang menstrusi, sehingga menyebabkan gula darah tinggi.

Kadara gula darah kembali normal setelah menstruasi dimulai.

Jika kamu memperhatikan bahwa gula darah secara konsisten tinggi seminggu sebelum menstruasi, maka kamu bisa mengurangi jumlah karbohidrat yang dikonsumsi.

Baca juga: 10 Bahaya Gula Darah Tinggi pada Penderita Diabetes

7. Bepergian melewati beberapa zona waktu

Mengutip Everyday Health, berpergian melewati beberapa zona waktu dapat menjadi masalah besar bagi penderita diabetes.

MCDermott mengatakan bahwa perubahan waktu dapat mengganggu jadwal pengobatan dan kebiasaan makan serta tidur seorang penderita diabetes.

Hal itu berisiko memicu kenaikan gula darah orang tersebut.

MCDermott menyarankan untuk rajin mengecek kadar gula darah saat berpergian melintasi zona waktu untuk mengetahui trennya, sebelum dapat menjadi masalah yang serius.

Ia juga merekomendasikan untuk orang dengan diabetes membawa sendiri makanan ringan yang sehat serta botol air isi ulang untuk membantu tetap terhidrasi.

Disarankan untuk makan sesuatu setiap 4 jam sepanjang hari.

Baca juga: 7 Penyebab Gula Darah Tinggi pada Malam Hari

Mengenali gejala

Mengutip Healthline, lonjakan gula darah disebabkan ketika glukosa menumpuk di aliran darah.

Bagi penderita diabetes, ini terjadi karena ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa dengan benar.

Glukosa tidak dapat digunakan sebagai bahan bakar sampai memasuki sel.

Hormon yang bertugas untuk memasukkan glukosa ke sel adalah insulin yang diproduksi oleh pankreas.

Tanpa insulin, glukosa terus berada di dalam aliran darah, yang semakin lama bisa semakain terkonsentrasi.

Belajar mengenali gejala lonjakan gula darah dapat membantu mengendalikan diabetes.

Beberapa orang dengan diabetes bisa langsung merasakan gejala gula darah tinggi (hiperglikemia), tetapi sebagian orang lainnya tidak menunjukkan gejala.

Gejala hiperglikemia biasanya dimulai ketika glukosa darah melebihi 250 mg/dL. Gejala bisa semakin lama semakin parah, jika tidak diobati.

Gejala lonjakan gula darah, meliputi:

  • Sering buang air kecil
  • Kelelahan
  • Rasa haus yang meningkat
  • Penglihatan kabur
  • Sakit kepala.

Baca juga: 7 Cara Menurunkan Gula Darah Tinggi dengan Diet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com