KOMPAS.com - Sistem imun berperan sangat penting dalam tubuh kita, karena berfungsi untuk melawan serangan berbagai bakteri, virus, parasit, dan lainnya, termasuk Covid-19.
Mengutip Medical News Today, sel-sel mati dan rusak dikenali dan dibersihkan oleh sistem imun kita.
Sistem imun ini disebut juga sistem kekebalan tubuh, yang menyebar ke seluruh bagian tubuh dan melibatkan:
Baca juga: 8 Jenis Vitamin dan Mineral yang Bantu Perkuat Sistem imun
Sistem kekebalan tubuh kita terdiri dari kumpulan sel dan organ yang kompleks.
Mereka semua bekerja sama untuk melindungi kita dari patogen dan membantu tubuh untuk pulih saat sakit.
Bagian utama dari sistem imun adalah:
Mengutip Medical News Today, sel darah putih beredar di dalam pembuluh darah dan pembuluh limfatik yang sejajar dengan vena dan arteri.
Sel darah putih kita disimpan di tempat yang berbeda di dalam tubuh, yang disebut sebagai organ limfoid. Ini termasuk yang berikut:
Sementara itu ada 2 jenis sel darah putih, yaitu:
1. Fagosit
Fagosit berperan mengelilingi dan menyerap, patogen untuk kemudian memecahnya, secara efektif memakannya.
Fagosit dibedakan menjadi:
2. Limfosit
Limfosit membantu tubuh untuk mengingat patogen yang menyerbu tubuh kita sebelumnya dan akan mengenali mereka ketika mereka kembali menyerang lagi.
Limfosit dibedakan menjadi:
Baca juga: 5 Tanda Melemahnya Sistem Imun yang Kerap Tak Disadari
Mengutip Cleveland Clinic, kelenjar kecil ini menyaring dan menghancurkan patogen, sehingga tidak dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh kita dan membuat sakit.
Kelenjar getah bening mengandung sel-sel imun yang menganalisis penyerbu asing yang dibawa ke dalam tubuh kita.
Mereka kemudian mengaktifkan, mereplikasi dan mengirim limfosit tertentu (sel darah putih) untuk melawan.
Kelenjar getah bening ini berjumlah ratusan di seluruh tubuh, meliputi:
Mengutip Cleveland Clinic, Limpa menyimpan sel darah putih yang mempertahankan tubuh kita dari penyerbu asing.
Ini juga menyaring darah kita, menghancurkan sel darah merah tua dan rusak.
Mengutip Cleveland Clinic, amandel dan kelenjar gondok terletak di tenggorokan dan saluran hidung.
Amandel dan kelenjar gondok dapat menjebak penyerbu asing (misalnya, bakteri atau virus) segera setelah mereka memasuki tubuh kita.
Amandel dan kelenjar gondok memiliki sel imun yang menghasilkan antibodi untuk melindungi kita dari penyerbu asing yang menyebabkan infeksi tenggorokan dan paru-paru.
Baca juga: 4 Vitamin yang Terbukti Tingkatkan Sistem Imun
Mengutip Cleveland Clinic, timus adalah organ kecil di dada bagian atas di bawah tulang dada, yang membantu mematangkan jenis sel darah putih tertentu.
Tugas khusus sel tersebut adalah untuk belajar mengenali dan mengingat patogen, sehingga perlawanan dapat dilakukan dengan cepat saat patogen ini ditemui lagi.
Mengutip Cleveland Clinic, sumsum tulang kita memproduksi sel darah merah, sel plasma, dan berbagai sel darah putih serta jenis sel imun lainnya.
Sumsum tulang kita membuat miliaran sel darah baru setiap hari dan melepaskannya ke dalam aliran darah.
Mengutip Cleveland Clinic, kulit kita adalah garis pertahanan pertama dalam mencegah dan menghancurkan bakteri sebelum mereka memasuki tubuh.
Kulit mengeluarkan minyak dengan sifat membunuh bakteri.
Selaput lendir melapisi saluran pernapasan, pencernaan, kemih, dan reproduksi.
Membran ini mengeluarkan lendir, yang melumasi dan melembabkan permukaan.
Kuman menempel pada lendir di saluran pernapasan dan kemudian dikeluarkan dari saluran udara oleh struktur seperti rambut, yang disebut silia.
Jadi, rambut kecil di hidung kita itu berfungsi untuk menangkap kuman.
Enzim yang ditemukan dalam keringat, air mata, air liur, selaput lendir, serta sekresi di vagina semuanya mempertahankan dan menghancurkan kuman.
Mengutip Cleveland Clinic, perut dan usus termasuk dalam sistem imun yang kita memiliki karena:
Asam lambung dalam perut membunuh banyak bakteri segera setelah mereka memasuki tubuh kita.
Kita juga memiliki bakteri menguntungkan (baik) di usus yang akan membunuh bakteri berbahaya.
Baca juga: 4 Kaitan Antara Tidur dan Sistem Imun yang Perlu Kita Pahami
Mengutip Medline Plus, sistem imun kita melindungi tubuh dari zat yang dianggap berbahaya atau asing. Zat ini disebut antigen.
Zat-zat berbahaya itu bisa kuman, seperti bakteri dan virus. Selain itu, mereka bisa juga dalam bentuk bahan kimia atau racun.
Sel-sel tubuh kita yang rusak karena kanker atau terbakar sinar matahari, dikenali oleh sistem imun kita sebagai zat berbahaya atau asing.
Ketika sistem imun kita mendeteksi antigen itu, ia akan menyerangnya. Ini disebut respon imun.
Bagian dari respons ini adalah membuat antibodi.
Antibodi adalah protein yang bekerja untuk menyerang, melemahkan, dan menghancurkan antigen.
Tubuh kita juga membuat sel lain untuk melawan antigen.
Setelah itu, sistem imun kita akan mengingat antigen yang telah membahayakan tubuh. Jika ia melihat antigen itu lagi, ia dapat mengenalinya.
Itu akan dengan cepat mengirimkan antibodi yang tepat, jadi dalam banyak kasus, kita tidak sakit.
Perlindungan terhadap penyakit tertentu itu disebut kekebalan.
Baca juga: Terlalu Takut Sakit Justru Lemahkan Sistem Imun, Kok Bisa?
Ada 3 jenis kekebalan tubuh pada manusia yang disebut bawaan, adaptif, dan pasif:
Mengutip Medline Plus, perlindungan yang kita bawa sejak lahir, yang merupakan garis pertahanan pertama tubuh kita.
Imunitas bawaan termasuk penghalang, seperti kulit dan selaput lendir.
Mengutip Medline Plus, dikenal juga kekebalan adaptif, yang berkembang ketika kita terinfeksi atau divaksinasi terhadap zat asing.
Imunitas aktif untuk banyak penyakit bisa bertahan seumur hidup, karena sistem imun kita mengumpulkan ingatan tentang berbagai patogen yang menyerang sebelumnya (memori imunologis).
Mengutip Medline Plus, ketika kita menerima antibodi terhadap suatu penyakit alih-alih membuatnya melalui sistem imun kita sendiri.
Misalnya, bayi yang baru lahir memiliki antibodi dari ibu mereka.
Orang juga bisa mendapatkan imunitas pasif melalui produk darah yang mengandung antibodi.
Jenis imunitas ini memberi kita perlindungan segera, tapi hanya berlangsung beberapa minggu atau bulan.
Mengutip Medical News Today, imunisasi adalah cara mengenalkan antigen atau patogen yang dilemahkan kepada sistem imun kita.
Sehingga kita tidak menjadi sakit, tetapi masih menghasilkan antibodi karena tubuh menyimpan salinan antibodi.
Kita akan terlindungi jika ancaman itu muncul kembali di kemudian hari.
Baca juga: 6 Kebiasaan yang Dapat Menurunkan Imun Tubuh
Karena sistem kekebalan tubuh sangat kompleks, ada banyak kemungkinan terjadi gangguan.
Mengutip Medical News Today, jenis gangguan kekebalan tubuh dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
Gangguan ini muncul ketika satu atau lebih bagian dari sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi.
Defisiensi imun dapat disebabkan oleh:
AIDS adalah contoh dari defisiensi imun yang didapat.
Dalam beberapa kasus, defisiensi imun dapat diturunkan, misalnya, pada penyakit granulomatosa kronis di mana fagosit tidak berfungsi dengan baik.
Gangguan ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh secara keliru menargetkan sel-sel sehat, yang bukan patogen asing atau sel yang rusak.
Penyakit autoimun termasuk:
Gangguan ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan dengan cara yang merusak jaringan sehat.
Contohnya, syok anafilaksis, di mana tubuh merespon alergen dengan sangat kuat, sehingga dapat mengancam jiwa.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Benarkah Masturbasi Dapat Meningkatkan Imun?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.