Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2022, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

4. Ibu hamil harus makan dua porsi makanan

Faktanya, tidak harus demikian karena kebutuhan gizi masing-masing ibu hamil berbeda-beda.

Mengutip buku "Menjawab Mitos-mitos Kehamilan dan Menyusui" (2009) oleh Rafi A Tino, ibu hamil hanya perlu makan secukupnya untuk memenuhi gizi harian 4 sehat 5 sempurna.

Selama kebutuhan gizi ibu hamil tercukupi dalam satu porsi, itu sudah cukup.

Justru jika makan terlalu banyak, yang dikhawatirkan adalah kenaikan berat badan yang berlebihan.

Sehingga, akan menyulitkan ibu hamil untuk bergerak.

Dalam masa kehamilan dibagi dalam 3 tahapan, yaitu:

Tahap I (trimester I): saat usia kehamilan 3 bulan pertama. Masa ini penyesuaian dan pertumbuhan janin masih lambat. Zat gizi yang diperlukan pada masa ini belum terlalu banyak.

Tahap II (trimester II): saat usia kehamilan 4-6 bulan. Pada masa ini janin mengalami pertumbuhan 10 gram per hari dan kebutuhan gizi meningkat.

Tahap III (trimester III): saat usia kehamilan 7-9 bulan. Pada masa ini kebutuhan gizi ibu dan janin lebih banyak lagi untuk pertumbuhan janin dan otak janin.

Seluruh kenaikan berat badan pada masa kehamilan rata-rata 12 kg. Namun, naik sampai 15,5 kg masih dianggap normal.

Kenaikan berat badan ibu hamil itu disebabkan oleh adanya:

  • Bayi
  • Plasenta
  • Darah ekstra dan cairan lainnya (ketuban dan sebagainya)
  • Berat rahim
  • Payudara yang membesar
  • Cadangan lemak.

Baca juga: 12 Tips Aman Olahraga untuk Ibu Hamil

5. Ibu hamil yang suka makan pedas bisa mempercepat proses kelahiran

ilustrasi sayap ayam pedas gurih. SHUTTERSTOCK/dyoma ilustrasi sayap ayam pedas gurih.

Faktanya, anggapan itu salah.

Mengutip Healthline, tidak ada sains yang mendukung anggapan ibu hamil yang suka makan pedas bisa mempercepat proses kelahiran.

Disarankan ibu hamil tidak makan makanan pedas dalam jumlah tinggi atau setiap kali makan.

Umumnya, makan pedas memang tidak berbahaya bagi ibu hamil dan bayinya, tetapi bisa menimbulkan kondisi yang semakin membuat tidak nyaman.

Makan pedas selama trimester I dapat memperburuk mual di pagi hari.

Pada trimester II dan III, makan makanan pedas dapat menyebabkan:

  • Mulas
  • Mual
  • Gangguan pencernaan
  • Diare, gas, dan kembung
  • Peningkatan gejala GERD.

Mengutip buku "Menjawab Mitos-mitos Kehamilan dan Menyusui" (2009) oleh Rafi A Tino, dampak yang ditimbulkan dari ibu hamil makan pedas seperti yang dialami pada umumnya orang, termasuk orang yang tidak hamil.

Hanya saja, makan pedas menjelang persalinan itu perlu dihindari agar tidak membuat perut mulas dan buang air besar saat persalinan.

Baca juga: Olahraga yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Ibu Hamil

6. Ibu hamil dilarang makan nanas

Ilustrasi nanas matang, warnanya kuning pekat. SHUTTERSTOCK/5 SECOND STUDIO Ilustrasi nanas matang, warnanya kuning pekat.

Faktanya, anggapan itu tidak sepenuhnya benar.

Mengutip buku "Menjawab Mitos-mitos Kehamilan dan Menyusui" (2009) oleh Rafi A Tino, nanas mengandung asam.

Pada saat kehamilan pada umumnya kadar asam lambung meningkat.

Jika kadar asam dalam tubuh berlebihan, dikhawatirkan dapat memicu penyakit maag pada ibu hamil.

Sehingga, makan nanas berlebiha tidak baik untuk ibu hamil.

Mengutip buku "Buah-buahan dan Sayur-sayuran: Terlarang bagi Ibu Hamil" (2019) oleh Veni Widyawati, nanas juga mengandung zat bromelain.

Zat bromelain itu yang membuat nanas bisa menyebabkan kontraksi dini hingga keguguran pada ibu hamil, jika dikonsumsi berlebihan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau