Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2022, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Di Indonesia, banyak mitos beredar seputar makanan ibu hamil, seperti dilarang makan nanas, makan pedas dapat mempercepat proses kelahiran, atau makan harus dua porsi.

Sebenarnya, terdapat penjelasan medis tentang itu semua yang bisa membantah dan meluruskan pemahaman kita.

Berikut cek fakta tentang makanan ibu hamil yang sering kali salah dipahami:

Baca juga: Apakah Minum Kopi Berbahaya untuk Ibu Hamil?

1. Ibu hamil dilarang makan cokelat

Dark chocolate, milk chocolate, dan white chocolateShutterstock Dark chocolate, milk chocolate, dan white chocolate

Faktanya, tidak dilarang, hanya saja perlu dikontrol.

Mengutip buku "Menjawab Mitos-mitos Kehamilan dan Menyusui" (2009) oleh Rafi A Tino, pada dasarnya ibu hamil boleh saja makan cokelat.

Sebab, cokelat ada manfaat untuk dikonsumsi ibu hamil, yaitu:

Menghilangkan rasa mual
Penambah energi saat mengalami penurunan gula darah.

Mengutip Healthline, mengkonsumsi cokelat secara teratur juga dapat menurunkan risiko ibu hamil mengalami preeklamsia dan hipertensi gestasional, menurut penelitian pada 2010.

Preeklamsia adalah suatu kondisi di mana wanita mengalami tekanan darah tinggi, protein dalam urin, dan faktor pembekuan rendah yang dapat menjadi indikasi masalah hati atau ginjal.

Hipertensi gestasional adalah tekanan darah sistolik yang mencapai 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih, setelah 20 minggu kehamilan.

Namun cokelat harus dikonsumsi dalam jumlah sedang, tidak boleh berlebihan karena kandungan gula dan kafein di dalamnya.

Cokelat yang semakin gelap kandungan gulanya semakin rendah. Namun, kandungan kafeinnya lebih tinggi.

  • Cokelat batangan hitam 1,45 ons: 30 mg kafein
  • Cokelat batangan susu 1,55 ons: 11 mg kafein
  • Sirup cokelat 1 sendok makan: 3 mg kafein.

Baca juga: 4 Penyebab Nyeri Dada pada Ibu Hamil

2. Ibu hamil makan daging dan ikan mentah atau setengah matang membuat lebih sehat dan kuat

ilustrasi daging mentahShutterstock ilustrasi daging mentah

Faktanya, anggapan itu salah dan justru perlu dihindari.

Mengutip buku "Menjawab Mitos-mitos Kehamilan dan Menyusui" (2009) oleh Rafi A Tino, ibu hamil sebaiknya menghindari makan daging dan ikan mentah atau setengah matang.

Fungsinya untuk menghindari infeksi toksoplasma (toxoplasma gondii) yang dapat mengakibatkan keguguran pada awal kehamilan.

Bayi dalam kandungan yang terinfeksi toksoplasma bisa berisiko mengalami kelainan, seperti:

  • Kepala membesar (hydrochepalus)
  • Tidak memiliki tulang tengkorak (anechepalus)

Jika protozoa toksoplasma sudah masuk ke dalam tubuh, maka parasitnya bisa menetap seumur hidup.

Toksoplasma biasanya menyerang bagian kelenja limfa di leher. Gejalanya berupa pembesaran kelenjar limfa (limfadenopati) di leher.

Jika toksoplasma sudah akut biasanya ditandai:

  • Kejang leher
  • Sakit sendi
  • Sakit otot
  • Hepatitis.

Sehingga, ibu hamil sangat dianjurkan mengkonsumsi makan daging dan ikan yang sudah matang.

Jika tidak membeli daging dan ikan tidak langsung dimasak, harus dimasukkan ke dalam freezer.

Saat dimasak bisa menggunakan suhu sampai 66 Celcius untuk mendapatkan kematangan sempurna.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Diabetes Gestasional untuk Ibu Hamil

3. Ibu hamil makan kangkung bisa mengakibatkan rematik

Ilustrasi kangkung kuah santan. Dok. Sajian Sedap Ilustrasi kangkung kuah santan.

Faktanya, tidak benar. Tidak ada dampak negatif yang ditimbulkan dari ibu hamil makan kangkung.

Mengutip buku "Menjawab Mitos-mitos Kehamilan dan Menyusui" (2009) oleh Rafi A Tino, belum ada penelitian yang membuktikan kangsung memicu rematik pada ibu hamil.

Hal paling penting yang perlu dijauhi ibu hamil agar tidak rematik adalah alkohol dan jeroan.

Alkohol dan jeroan adalah makanan yang bisa memicu asam urat.

4. Ibu hamil harus makan dua porsi makanan

Makanan yang mengandung asam folat penting untuk dikonsumsi agar tubuh mendapatkan asupan yang cukup.FREEPIK/GPOINTSTUDIO Makanan yang mengandung asam folat penting untuk dikonsumsi agar tubuh mendapatkan asupan yang cukup.

Faktanya, tidak harus demikian karena kebutuhan gizi masing-masing ibu hamil berbeda-beda.

Mengutip buku "Menjawab Mitos-mitos Kehamilan dan Menyusui" (2009) oleh Rafi A Tino, ibu hamil hanya perlu makan secukupnya untuk memenuhi gizi harian 4 sehat 5 sempurna.

Selama kebutuhan gizi ibu hamil tercukupi dalam satu porsi, itu sudah cukup.

Justru jika makan terlalu banyak, yang dikhawatirkan adalah kenaikan berat badan yang berlebihan.

Sehingga, akan menyulitkan ibu hamil untuk bergerak.

Dalam masa kehamilan dibagi dalam 3 tahapan, yaitu:

Tahap I (trimester I): saat usia kehamilan 3 bulan pertama. Masa ini penyesuaian dan pertumbuhan janin masih lambat. Zat gizi yang diperlukan pada masa ini belum terlalu banyak.

Tahap II (trimester II): saat usia kehamilan 4-6 bulan. Pada masa ini janin mengalami pertumbuhan 10 gram per hari dan kebutuhan gizi meningkat.

Tahap III (trimester III): saat usia kehamilan 7-9 bulan. Pada masa ini kebutuhan gizi ibu dan janin lebih banyak lagi untuk pertumbuhan janin dan otak janin.

Seluruh kenaikan berat badan pada masa kehamilan rata-rata 12 kg. Namun, naik sampai 15,5 kg masih dianggap normal.

Kenaikan berat badan ibu hamil itu disebabkan oleh adanya:

  • Bayi
  • Plasenta
  • Darah ekstra dan cairan lainnya (ketuban dan sebagainya)
  • Berat rahim
  • Payudara yang membesar
  • Cadangan lemak.

Baca juga: 12 Tips Aman Olahraga untuk Ibu Hamil

5. Ibu hamil yang suka makan pedas bisa mempercepat proses kelahiran

ilustrasi sayap ayam pedas gurih. SHUTTERSTOCK/dyoma ilustrasi sayap ayam pedas gurih.

Faktanya, anggapan itu salah.

Mengutip Healthline, tidak ada sains yang mendukung anggapan ibu hamil yang suka makan pedas bisa mempercepat proses kelahiran.

Disarankan ibu hamil tidak makan makanan pedas dalam jumlah tinggi atau setiap kali makan.

Umumnya, makan pedas memang tidak berbahaya bagi ibu hamil dan bayinya, tetapi bisa menimbulkan kondisi yang semakin membuat tidak nyaman.

Makan pedas selama trimester I dapat memperburuk mual di pagi hari.

Pada trimester II dan III, makan makanan pedas dapat menyebabkan:

  • Mulas
  • Mual
  • Gangguan pencernaan
  • Diare, gas, dan kembung
  • Peningkatan gejala GERD.

Mengutip buku "Menjawab Mitos-mitos Kehamilan dan Menyusui" (2009) oleh Rafi A Tino, dampak yang ditimbulkan dari ibu hamil makan pedas seperti yang dialami pada umumnya orang, termasuk orang yang tidak hamil.

Hanya saja, makan pedas menjelang persalinan itu perlu dihindari agar tidak membuat perut mulas dan buang air besar saat persalinan.

Baca juga: Olahraga yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Ibu Hamil

6. Ibu hamil dilarang makan nanas

Ilustrasi nanas matang, warnanya kuning pekat. SHUTTERSTOCK/5 SECOND STUDIO Ilustrasi nanas matang, warnanya kuning pekat.

Faktanya, anggapan itu tidak sepenuhnya benar.

Mengutip buku "Menjawab Mitos-mitos Kehamilan dan Menyusui" (2009) oleh Rafi A Tino, nanas mengandung asam.

Pada saat kehamilan pada umumnya kadar asam lambung meningkat.

Jika kadar asam dalam tubuh berlebihan, dikhawatirkan dapat memicu penyakit maag pada ibu hamil.

Sehingga, makan nanas berlebiha tidak baik untuk ibu hamil.

Mengutip buku "Buah-buahan dan Sayur-sayuran: Terlarang bagi Ibu Hamil" (2019) oleh Veni Widyawati, nanas juga mengandung zat bromelain.

Zat bromelain itu yang membuat nanas bisa menyebabkan kontraksi dini hingga keguguran pada ibu hamil, jika dikonsumsi berlebihan.

Menurut Dr Ali Sungkar, nanas yang berbahaya bagi ibu hamil adalah jika:

  • Buah yang masih muda
  • Memiliki rasa yang sangat asam
  • Dikonsumsi berlebihan.

Buah nanas matang justru mengandung banyak zat gizi untuk perkembangan janin, yaitu:

  • Vitamin A
  • Vitamin C
  • Kalsium
  • Fosfor
  • Magnesium
  • Zat besi
  • Natrium
  • Kalium
  • Gula dekstrosa: sumber energi yang dibutuhkan oleh sel tubuh untuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
  • Sukrosa
  • Serat.

Disarankan untuk merendam nanas dengan air garam sebelum dikonsumsi ibu hamil untuk menghilangkan getahnya.

Baca juga: 7 Makanan yang Baik dan Sehat untuk Ibu Hamil

7. Ibu hamil makan pisang dempet bisa melahirkan bayi kembar siam

Faktanya, itu salah. Makan pisang tidak menentukan kondisi kelahiran bayi kembar siam.

Mengutip buku "Menjawab Mitos-mitos Kehamilan dan Menyusui" (2009) oleh Rafi A Tino, makan pisang dempet tidak ada hubungannya dengan bayi yang dilahirkan kembar siam.

Menurut mitos, pisang dempet tidak boleh dimakan oleh ibu hamil. Jika mau dimakan harus dipisahkan dahulu dan satunya diberikan oleh orang lain.

Dalam medis dikenal proses kehamilan kembar siam yang terjadi karena telur yang telah dibuahi di dalam rahim itu terbelah menjadi 2, sehingga memiliki 2 rangkaian DNA dan jenis kelamin yang sama.

Namun, pembelahan itu tidak berjalan secara sempurna.

Kemungkinan karena proses pembelahannya terlambat dan pada saat itu telur sudah mulai berkembang.

Hal tersebut mengakibatkan bergabungnya organ-organ atau bagian tubuh secara fisik, seperti kepala, dada, bahan organ vital.

8. Ibu hamil makan jeruk bisa membuat kulit bayi kuning

-live science -

Faktanya, tidak benar karena warna kulit bayi tidak mengikuti makanan yang dikonsumsi ibu hamil.

Mengutip buku "Menjawab Mitos-mitos Kehamilan dan Menyusui" (2009) oleh Rafi A Tino, warna kulit bayi ditentukan oleh faktor genetika orangtua.

Jeruk memiliki serat dan vitamin C yang dibutuhkan tubuh ibu hamil.

Jika dikonsumsi berlebihan menimbulkan efek samping, seperti mual dan mulas pada ibu hamil karena kadar asam lambung yang naik.

Efeknya bukan terkait dengan warna kulit bayi.

Baca juga: Ibu Hamil Berisiko Terkena Wasir, Kenali Gejala dan Penyebabnya

9. Ibu hamil makan stroberi bisa mengakibatkana kulit bayi timbul bercak

Ilustrasi strawberry.pixabay.com/Engin_Aykurt Ilustrasi strawberry.

Faktanya, anggapan itu salah karena tidak ada keterkaitannya secara medis.

Mengutip buku "Menjawab Mitos-mitos Kehamilan dan Menyusui" (2009) oleh Rafi A Tino, makan stroberi tidak akan membuat bayi memiliki kulit bercak-bercak.

Stroberi justru memiliki gizi yang bermanfaat untuk ibu hamil, seperti:

  • Zat antioksidan
  • Vitamin C
  • Mineral yang berguna untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Stroberi juga berguna untuk menyehatkan saaluran pencernaan.

10. Ibu hamil makan bayam membuat warna kulit bayi lebih gelap

Ilustrasi bayam Ilustrasi bayam

Faktanya, anggapan itu salah.

Mengutip buku "Menjawab Mitos-mitos Kehamilan dan Menyusui" (2009) oleh Rafi A Tino, warna kulit bayi tidak ditentukan oleh faktor makanan, tetapi keturunan atau genetika dari orangtuanya.

Mengkonsumsi bayam justru bermanfaat bagi tubuh ibu hamil karena mengandung zat besi yang bisa mencegah anemia.

Mengutip WebMD, ibu hamil rawan mengalami anemia karena mereka membutuhkan lebih banyak zat besi dan asam folat dari biasanya.

Dampak anemia itu dapat meliputi:

  • Bayi lahir prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah
  • Transfusi darah (jika ibu hamil kehilangan banyak darah selama persalinan)
  • Depresi pascapersalinan
  • Bayi dengan anemia
  • Anak lahir dengan keterlambatan perkembangan.

Baca juga: 5 Cara Aman Menurunkan Darah Tinggi Ibu Hamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau