KOMPAS.com - Kanker serviks adalah salah satu penyakit mematikan yang banyak menyerang wanita di Indonesia.
Mengutip buku "Cegah dan Deteksi Kanker Serviks" (2010) oleh Dra Hartati Nurwijaya, DR Dr Andrijono, dan Prof Dr H.K Suheimi, data rumah sakit di Indonesia menunjukkan angka kematian wanita karena penyakit ini tinggi.
Hal itu karena 70 persen penderita kanker serviks datang berobat ke rumah sakit saat sudah stadium tinggi atau lanjut.
Baca juga: 4 Cara Mencegah Kanker Serviks, Tak Hanya Suntik Vaksin HPV
Ketika mulai berobat pada stadium tinggi, maka risiko gagal pengobatan dan angka kematiannya juga tinggi.
Sehingga, penting untuk melakukan deteksi dini agar dampak fatal dari penyakit kanker serviks dapat dicegah.
Mengutip Cleveland Clinic, kanker serviks terdiri dari 4 stadium, yaitu:
Baca juga: 8 Penyebab Kanker Serviks, dari Infeksi HPV sampai Hamil Terlalu Dini
Mengutip Cleveland Clinic, tahap awal kanker serviks biasanya tidak menimbulkan gejala dan sulit dideteksi.
Dari tahap awal itu biasanya kanker serviks membutuhkan waktu beberapa tahun untuk berkembang.
Tanda-tanda kanker serviks stadium I:
Jika kanker telah menyebar ke jaringan atau organ terdekat, gejalanya bisa berupa:
Mengutip buku "Cegah dan Deteksi Kanker Serviks" (2010) oleh Dra Hartati Nurwijaya, DR Dr Andrijono, dan Prof Dr H.K Suheimi, kanker menyebar melalui 3 cara, yaitu:
Baca juga: 4 Cara Deteksi Dini Kanker Serviks
Mengutip Cleveland Clinic, sebagian besar kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human papillomavirus), infeksi menular seksual.
HPV menyebar melalui kontak seksual (anal, oral atau vagina) dan dapat menyebabkan kanker.
Jika tubuh tidak melawan infeksi, itu dapat menyebabkan sel-sel serviks berubah menjadi sel kanker.
Ada lebih dari 100 jenis HPV dan sekitar puluhan di antaranya telah terbukti menyebabkan kanker.
Vaksin HPV dapat membantu mencegah infeksi HPV dengan melindungi diri dari HPV yang menyebabkan kanker serviks (hingga 90 persen dari semua).
Baca juga: 9 Cara Mencegah Kanker Serviks Saran Dokter Obgyn
Mengutip Cleveland Clinic, tes yang bisa digunakan untuk mendeteksi kanker serviks adalah tes Pap (pap smear) dan tes HPV.
Skrining kanker serviks tersebut dapat menemukan sel-sel yang tidak teratur atau bermasalah dalam bentuk paling awal sebelum mereka memiliki kesempatan untuk berubah menjadi kanker.
Ketika sel-sel ini ditemukan lebih awal, kanker serviks sangat dapat diobati dan lebih kecil dampak fatalnya.
Tujuan dari skrining kanker serviks adalah untuk mendeteksi perubahan sel berbahaya pada serviks sebelum menjadi kanker.
Kebanyakan orang tidak akan tahu pasti bahwa dirinya menderita kanker serviks sampai didiagnosis secara resmi oleh penyedia layanan kesehatan.
Penyedia layanan kesehatan akan memastikan penyakit ini melalui serangkaian tes dan biopsi, selain menanyakan tanda-tanda kanker serviks yang dirasakan oleh pasien.
Baca juga: Punya Gejala Mirip, Ini Beda Kanker Serviks dan Ovarium
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.