Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda Kanker Serviks yang Harus Dideteksi Sejak Dini

Kompas.com - 08/03/2022, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kanker serviks adalah salah satu penyakit mematikan yang banyak menyerang wanita di Indonesia.

Mengutip buku "Cegah dan Deteksi Kanker Serviks" (2010) oleh Dra Hartati Nurwijaya, DR Dr Andrijono, dan Prof Dr H.K Suheimi, data rumah sakit di Indonesia menunjukkan angka kematian wanita karena penyakit ini tinggi.

Hal itu karena 70 persen penderita kanker serviks datang berobat ke rumah sakit saat sudah stadium tinggi atau lanjut.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Kanker Serviks, Tak Hanya Suntik Vaksin HPV

Ketika mulai berobat pada stadium tinggi, maka risiko gagal pengobatan dan angka kematiannya juga tinggi.

Sehingga, penting untuk melakukan deteksi dini agar dampak fatal dari penyakit kanker serviks dapat dicegah.

Mengutip Cleveland Clinic, kanker serviks terdiri dari 4 stadium, yaitu:

  • Stadium I: kanker hanya ditemukan di leher rahim, belum menyebar, dan berukuran kecil. Stadium II: kanker telah menyebar ke luar leher rahim dan rahim, tetapi belum menyebar ke dinding panggul (jaringan yang melapisi bagian tubuh di antara pinggul) atau vagina.
  • Stadium III: kanker telah menyebar ke bagian bawah vagina dan mungkin telah menyebar ke dinding panggul, ureter (saluran yang membawa urin), dan kelenjar getah bening di dekatnya.
  • Stadium IV: kanker telah menyebar ke kandung kemih, rektum, atau bagian tubuh lainnya, seperti tulang atau paru-paru.

Baca juga: 8 Penyebab Kanker Serviks, dari Infeksi HPV sampai Hamil Terlalu Dini

Gejala

Mengutip Cleveland Clinic, tahap awal kanker serviks biasanya tidak menimbulkan gejala dan sulit dideteksi.

Dari tahap awal itu biasanya kanker serviks membutuhkan waktu beberapa tahun untuk berkembang.

Tanda-tanda kanker serviks stadium I:

  1. Keputihan encer atau berdarah yang mungkin berat dan berbau busuk
  2. Pendarahan vagina setelah hubungan seksual, antara periode menstruasi atau setelah menopause
  3. Periode menstruasi mungkin lebih berat dan berlangsung lebih lama dari biasanya.

Jika kanker telah menyebar ke jaringan atau organ terdekat, gejalanya bisa berupa:

  1. Sulit atau nyeri buang air kecil, terkadang disertai darah dalam urin
  2. Diare atau nyeri atau pendarahan dari rektum saat buang air besar
  3. Kelelahan, penurunan berat badan, dan nafsu makan
  4. Perasaan sakit secara umum
  5. Sakit punggung tumpul atau bengkak di kaki
  6. Sakit pinggang/perut. Jika mengalami pendarahan abnormal, keputihan, atau gejala lain yang tidak dapat dijelaskan, dianjurkan menjalani pemeriksaan ginekologi lengkap.

Mengutip buku "Cegah dan Deteksi Kanker Serviks" (2010) oleh Dra Hartati Nurwijaya, DR Dr Andrijono, dan Prof Dr H.K Suheimi, kanker menyebar melalui 3 cara, yaitu:

  • Menyebar melalui jaringan sekitarnya (per continuitatum spread)
  • Menyebar melalui aliran darah ke organ-organ lainnya (hematogenous spread)
  • Menyebar melalui sistem limfa (hymphatic spread).

Baca juga: 4 Cara Deteksi Dini Kanker Serviks

Penyebab

Mengutip Cleveland Clinic, sebagian besar kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human papillomavirus), infeksi menular seksual.

HPV menyebar melalui kontak seksual (anal, oral atau vagina) dan dapat menyebabkan kanker.

Jika tubuh tidak melawan infeksi, itu dapat menyebabkan sel-sel serviks berubah menjadi sel kanker.

Ada lebih dari 100 jenis HPV dan sekitar puluhan di antaranya telah terbukti menyebabkan kanker.

Vaksin HPV dapat membantu mencegah infeksi HPV dengan melindungi diri dari HPV yang menyebabkan kanker serviks (hingga 90 persen dari semua).

Baca juga: 9 Cara Mencegah Kanker Serviks Saran Dokter Obgyn

Cara mendeteksi dini

Mengutip Cleveland Clinic, tes yang bisa digunakan untuk mendeteksi kanker serviks adalah tes Pap (pap smear) dan tes HPV.

Skrining kanker serviks tersebut dapat menemukan sel-sel yang tidak teratur atau bermasalah dalam bentuk paling awal sebelum mereka memiliki kesempatan untuk berubah menjadi kanker.

Ketika sel-sel ini ditemukan lebih awal, kanker serviks sangat dapat diobati dan lebih kecil dampak fatalnya.

  • Tes pap: tes ini mendeteksi sel-sel abnormal atau tidak teratur di leher rahim Anda.
  • Tes HPV: tes ini mendeteksi jenis infeksi HPV berisiko tinggi yang paling mungkin menyebabkan kanker serviks.

Tujuan dari skrining kanker serviks adalah untuk mendeteksi perubahan sel berbahaya pada serviks sebelum menjadi kanker.

Kebanyakan orang tidak akan tahu pasti bahwa dirinya menderita kanker serviks sampai didiagnosis secara resmi oleh penyedia layanan kesehatan.

Penyedia layanan kesehatan akan memastikan penyakit ini melalui serangkaian tes dan biopsi, selain menanyakan tanda-tanda kanker serviks yang dirasakan oleh pasien. 

Baca juga: Punya Gejala Mirip, Ini Beda Kanker Serviks dan Ovarium

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau