Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Diabetes, dari Biasa Minum Teh Manis hingga Kecanduan Soda

Kompas.com - 14/03/2022, 08:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kebiasaan minum teh manis untuk pendamping makanan adalah salah satu penyebab seseorang dapat mengalami diabetes.

Mengutip Kementerian Kesehatan, diabetes terjadi ketika insulin tidak dihasilkan atau tidak bekerja dengan baik, sehingga menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Ketika kita makan/minum, tubuh mengurai karbohidrat menjadi gula (glukosa).

Insulin yang diproduksi oleh pankreas kemudian akan memerintahkan sel tubuh untuk menyerap glukosa itu menjadi energi.

Lantas, penyebab diabetes tersebut bisa muncul dari beberapa kebiasaan kita sehari-hari, di antaranya:

Baca juga: 3 Masalah Mata Akibat Diabetes

1. Minum teh manis

Mengutip "Teh Manis Tanpa Gula" (2019) oleh Agus Nurjaman, S.Pd, penyebab diabetes yang pertama adaah teh manis.

Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Ditambah risiko kelebihan kalori.

Segelas teh manis bisa mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan).

Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas).

Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah 3 kali makan nasi beserta lauk pauk.

Sehingga, kita setiap hari bisa saja kelebihan kalori.

Penyebab diabetes dari minum teh manis juga dapat berakibat pada obesitas.

Teh manis bisa digantikan dengan air putih, teh tanpa gula, atau batasi gula tidak lebih dari 2 sendok teh sehari.

Mengutip Diabetes in Control, makanan/minuman tinggi kalori berkontribusi pada penambahan berat badan yang cepat dan obesitas, yang merupakan faktor risiko tertinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2.

Menurut penelitian, kalori tinggi dari makanan/minuman yang kita konsumsi dapat membuat tubuh mengembangkan resistensi insulin sistemik serta stres oksidatif.

Stres oksidatif ini tampaknya memicu perubahan pada protein pengangkut glukosa untuk merespons insulin, yang menyebabkan resistensi insulin.

Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik akibat adanya gangguan dalam merespons insulin.

Baca juga: Diabetes Melitus Tipe 2

2. Makan gorengan

Mengutip "Teh Manis Tanpa Gula" (2019) oleh Agus Nurjaman, S.Pd, kebiasaan makan gorengan adalah penyebab kuat selanjutnya dari penyakit diabetes.

Hal itu karena gorengan yang kita makan mengandung kolesterol jahat, di mana kolesterol baik menurun.

Mengutip Live Strong, sifat lemak dalam makanan yang digoreng (lemak trans) sangat buruk bagi penderita diabetes karena tinggi kalori.

Makan lebih banyak kalori dari pada yang dibutuhkan dapat menyebabkan penambahan berat badan atau tubuh kelebihan lemak.

Hal itu dapat mengganggu kemampuan tubuh kita untuk menggunakan insulin secara efektif.

Jika tubuh tidak menggunakan insulin secara efisien, bisa mengakibatkan gula darah tinggi kronis.

3. Suka ngemil

Mengutip "Teh Manis Tanpa Gula" (2019) oleh Agus Nurjaman, S.Pd, kita sering salah kira bahwa mengurangi porsi makan siang dan malam bisa menghindari diri dari obesitas.

Namun sebaliknya, karena biasanya itu justru membuat kita lebih suka ngemil.

Perut yang belum kenyang dari porsi makan siang atau malam suka diisi dengan camilan, seperti biskuit dan kripik.

Padahal, camilan biskuit, kripik, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan gizi memadai.

Semua jenis makanan itu digolongkan dalam makanan dengan indeks glikemik tinggi yang bisa menjadi penyebab diabetes.

Sementara, gula dan tepung yang terkandung dalam camilan itu akan memicu kenaikan kadar gula darah yang berujung pada penyakit diabetes.

Baca juga: 10 Minuman Terbaik untuk Penderita Diabetes

4. Kurang tidur

Mengutip "Teh Manis Tanpa Gula" (2019) oleh Agus Nurjaman, S.Pd, kurang tidur dapat membuat metabolisme terganggu.

Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan bahwa kurang tidur selama 3 hari bisa mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis.

Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan.

Didorong rasa lapar, orang kurang tidur akan terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang embuat gula darah naik.

Dianjurkan orang dewasa tidur setidaknya 6 jam dalam sehari atau sebaiknya 8 jam sehari.

5. Malas beraktivitas fisik

Mengutip "Teh Manis Tanpa Gula" (2019) oleh Agus Nurjaman, S.Pd, malas beraktivitas fisik adalah penyebab diabetes selanjutnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan.

"Dalam 10 tahun belakangan jumlah penderita diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda," kata Dr Gauden Galea, penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat.

"Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibandingkan bersepeda," lanjutnya.

Artinya, orang yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko diabetes lebih tinggi dibandingkan mereka yang rajin beraktivitas fisik.

6. Sering stres

Mengutip "Teh Manis Tanpa Gula" (2019) oleh Agus Nurjaman, S.Pd, stres adalah penyebab lainnya yang dapat menjadi penyebab diabetes.

Saat stres, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol agar gula darah naik.

Tubuh dirancang demikian agar tersedia cadangan energi untuk beraktivitas.

Namun jika stres berkepanjangan tanpa ujung, gula darah juga akan terus terpicu naik dan hal itu sama dengan membunuh diri pelan-pelan.

Baca juga: 12 Buah yang Boleh Dimakan Penderita Diabetes

7. Kecanduan merokok

Mengutip "Teh Manis Tanpa Gula" (2019) oleh Agus Nurjaman, S.Pd, rokok dapat menjadi penyebab diabetes, tidak hanya bisa kanker dan serangan jantung.

Penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif mengalami diabetes naik sebesar 22 persen.

Disebutkan pula bahwa naiknya penyebab penyakit diabetes tidak hanya disebabkan oleh rokok.

Namun kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, sepert pola makan tidak sehat dan jarang olahraga.

Disarankan untuk perlahan meninggalkan kebiasaan merokok dengan mengkonsumsi permen bebas gula.

Cara yang lebih progresif adalah hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi.

8. Menggunakan pil kontrasepsi

Mengutip "Teh Manis Tanpa Gula" (2019) oleh Agus Nurjaman, S.Pd, pil kontrasepsi dapat juga menjadi penyebab diabetes.

Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin.

Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah penyebab penyakit diabetes.

Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin.

Sehingga, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin.

Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi lelah dan tidak berfungsi dengan baik.

Hal inilah yang menjadi penyebab diabetes.

Disarankan membatasi waktu penggunaan pil hormonal tidak lebih dari 5 tahun.

Baca juga: 6 Komplikasi Diabetes yang Tak Bisa Anda Sepelekan

9. Menghindari matahari

Mengutip "Teh Manis Tanpa Gula" (2019) oleh Agus Nurjaman, S.Pd, jurnal Diabetes Care menemukan bahwa wanita dengan tinggi vitamin D dan kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2.

Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik sebenarnya berasal dari sinar matahari.

Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama 3 hari.

Beberapa penelitian terbaru, di antaranya yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology, menyebutkan bahwa vitamin D juga membantu keteraturan metabolisme, termasuk gula darah.

Sayangnya, banyak wanita yang sangat menghidari sinar matahari.

Disarankan menggunakan krim tabir surya sebelum untuk menghindari efek samping dari paparan sinar matahari.

10. Kecanduan soda

Mengutip "Teh Manis Tanpa Gula" (2019) oleh Agus Nurjaman, S.Pd, berlebihan minum soda bisa menjadi penyebab diabetes.

Penelitian yang dilakukan oleh The Nurses' Health Study II terhadap 51.603 wnaita usia 22-44 tahun, menemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes naik.

Para peneliti mengatakan kecanduan soda menjadi penyebab diabetes karena kandungan pemanis di dalamnya.

Selain itu, asupan kalori cair tidak membuatu kita kenyang, sehingga terdorong untuk minum lebih banyak lagi.

Disarankan untuk mengganti minuman soda dengan jus tanpa gula.

Baca juga: Hati-hati, Ini 6 Tanda Diabetes Awal yang Pantang Disepelekan

Apa gejala dari diabetes?

Mengutip Kementerian Kesehatan, gejala paling umum diabetes di antaranya adalah:

  • Merasa sangat haus
  • Buang air kecil lebih dari biasanya, terutama saat malam hari
  • Merasa sangat lelah
  • Kehilangan berat badan tanpa melakukan apapun
  • Seriawan yang terus terjadi
  • Penglihatan mengabur
  • Luka yang tidak pernah sembuh.

Apa saja jenis diabetes?

Mengutip Kementerian Kesehatan, terdapat sejumlah macam diabetes.

Diabetes tipe 1

Pankreas berhenti menghasilkan insulin, sehingga glukosa menumpuk di aliran darah.

Para ilmuwan tidak mengetahui secara pasti mengapa hal tersebut terjadi, tetapi mereka mempercayai ini dipengaruhi genetika atau akibat infeksi virus yang merusak sel penghasil insulin di pankreas.

Sekitar 10 persen orang menderita diabetes tipe 1.

Menurut British National Health Service, badan kesehatan Inggris, gejala diabetes tipe 1 cenderung muncul saat anak-anak atau remaja, serta lebih parah.

Baca juga: Waspadai Komplikasi Covid-19 pada Komorbid Diabetes

Diabetes tipe 2

Pankreas tidak cukup menghasilkan insulin atau hormon tidak bekerja dengan baik.

Hal ini biasanya terjadi pada usia setengah baya atau orang tua.

Namun, juga dialami anak muda yang kelebihan berat berat dan kurang bergerak, serta orang-orang berlatar belakang kesukuan tertentu, terutama Asia Selatan.

Orang yang lebih berisiko terkena diabetes tipe 2 adalah:

  • Kelompok umur di atas 40 tahun (atau 25 tahun di antara orang Asia selatan)
  • Memiliki orang tua atau saudara sekandung penderita diabetes
  • Kelebihan berat badan atau obesitas berasal dari Asia Selatan, China, Karibia-Afrika atau Afrika kulit hitam.

Diabetes gestational

Terjadi pada sebagian perempuan hamil karena tubuh mereka tidak menghasilkan cukup insulin bagi diri mereka dan bayinya.

Sejumlah kajian memperkirakan sekitar 6 sampai 16 persen perempuan hamil akan menderita diabetes gestational.

Mereka perlu mengendalikan tingkat gula lewat susunan makanan, kegiatan fisik, dan/atau aplikasi insulin, untuk mencegah hal ini menjadi diabetes tipe 2.

Selain itu, dikenal juga dengan istilah pra-diabetes, yaitu sebuah peningkatan glukosa di darah dan dapat menjadi diabetes.

Baca juga: CDC Sebut Anak Rentan Alami Diabetes Usai Covid-19, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau