KOMPAS.com - Diabetes adalah penyakit yang terjadi ketika glukosa atau kadar gula dalam darah terlalu tinggi.
Glukosa darah adalah sumber energi utama manuia yang berasal dari asupan makanan. Kadar glukosa dikontrol oleh insulin.
Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas untuk membantu glukosa dari makanan masuk ke sel tubuh agar bisa diolah menjadi energi.
Terkadang, tubuh tidak menghasilkan insulin atau tidak menggunakan insulin dengan baik.
Hal tersebut membuat glukosa tetap berada dalam darah dan tidak mencapai sel-sel tubuh.
Baca juga: 8 Obat Migrain Alami yang Praktis dan Bisa Dijajal di Rumah
Seiring waktu, memiliki terlalu banyak glukosa dalam darah dapat menyebabkan masalah kesehatan. Bahkan, hal tersebut bisa memicu komplikasi yang serius:
Diabetes bisa meningkatkan risiko berbagai masalah kardiovaskular, termasuk penyakit arteri koroner dengan nyeri dada (angina), serangan jantung, stroke dan penyempitan arteri (aterosklerosis).
Jika Anda memiliki diabetes, Anda juga lebih rentan memiliki penyakit jantung atau stroke.
Ginjal mengandung jutaan kelompok pembuluh darah kecil ang menyaring limbah dari darah.
Diabetes dapat merusak pembuluh darah yang menyaring limbah tersebut dan memicu gagal ginjal atau penyakit ginjal stadium akhir.
Diabetes bisa memicu lerusakan saraf, yang memengaruhi rasa di kaki. Selain itu, peningkatan gula darah juga dapat merusak sirkulasi, sehingga memperlambat penyembuhan luka.
Hal tersebut yang seringkali memicu masalah pada kaki, hingga menyebabkan amputasi.
Beberapa orang dengan diabetes mengembangkan penyakit mata yang disebut retinopati diabetik yang dapat mempengaruhi penglihatan mereka.
Masalah ini memerlukan deteksi dini agar tidak memicu kebutaan.
Baca juga: Sindrom Noonan
Diabetes tipe 2 dapat meningkatkan risiko demensia, seperti penyakit Alzheimer.
Semakin buruk kontrol gula darah Anda, semakin besar risiko Anda mengalami alzheimer.
Terlalu banyak gula dalam darah Anda dapat menyebabkan peningkatan gula dalam air liur.
Hal ini berpotensi meningkatkan jumlah bakteri yang menghasilkan asam perusak email gigi dan gusi.
Pembuluh darah di gusi juga bisa rusah dan meningkatkan risiko infeksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.