Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhenti Merokok, Cara Penderita Kanker Paru-paru Kurangi Risiko

Kompas.com - 17/03/2022, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Penulis penelitian merekomendasikan agar para profesional kesehatan mendorong penderita kanker paru-paru untuk berhenti merokok.

Baca juga: 13 Gejala Kanker Paru-paru pada Wanita yang Perlu Diwaspadai

5. Mengurangi risiko penyakit bawaan

Mengutip Medical News Today, penyakit bawaan atau komorbiditas mengacu pada penyakit apa pun, termasuk kanker lainnya, yang dapat terjadi bersamaan dengan kanker paru-paru.

Menurut GO2 Foundation for Lung Cancer, terus merokok dapat mempengaruhi kesehatan dengan cara:

  • Meningkatkan risiko terkena kanker lain, termasuk kanker tenggorokan, mulut, kandung kemih, perut, serviks, pankreas, dan rahim.
  • Meningkatkan risiko terkena penyakit lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit paru obstruktif kronik, emfisema, dan penumpukan plak di arteri.
  • Membuat seseorang 6 kali lebih mungkin terkena serangan jantung.

6. Meningkatkan efektivitas pengobatan

Mengutip Medical News Today, tidak berhenti merokok setelah diagnosis kanker paru-paru dapat menurunkan efektivitas pengobatan orang tersebut.

Menurut studi, mrokok dapat memengaruhi seberapa baik kemoterapi, pembedahan, dan terapi radiasi bekerja.

Melanjutkan merokok juga dapat menyebabkan sayatan bedah sembuh lebih lambat.

Baca juga: 6 Tanda Awal Kanker Paru-paru yang Tak Boleh Diabaikan

Gejala kanker paru-paru

Mengutip CDC, orang yang didiagnosis sakit kanker paru-paru biasanya menunjukkan gejala yang berhubungan dengan paru-paru.

Beberapa orang yang kanker paru-parunya telah menyebar ke bagian tubuh lain (bermetastasis), memiliki gejala yang spesifik pada bagian sebaran.

Sementara, beberapa orang lainnya hanya memiliki gejala umum tidak enak badan.

Kebanyakan orang dengan kanker paru-paru tidak memiliki gejala sampai kanker stadium lanjut.

Kanker paru-paru biasanya menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:

  • Perubahan suara seseorang, seperti suara serak
  • Infeksi dada yang sering, seperti bronkitis atau pneumonia
  • Pembengkakan pada kelenjar getah bening di tengah dada
  • Batuk berkepanjangan yang mungkin semakin memburuk
  • Sakit dada
  • Sesak napas dan mengi.

Baca juga: 10 Faktor Risiko Kanker Paru-paru yang Perlu Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau