Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Faktor Risiko Bayi Lahir Prematur Perlu Diperhatian Ibu Hamil

Kompas.com - 23/03/2022, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Bayi lahir prematur biasanya akan sering sakit-sakitan, bisa terancam menderita anemia, penyakit kuning, atau kelainan jantung.

Sehingga, sangatlah penting bagi ibu hamil untuk mengelola kesehatan dan memperhatikan faktor risiko bayi lahir prematur.

Mengutip Verywell Health, berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor risiko bayi lahir prematur, yaitu:

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Bayi Prematur?

1. Usia

Orang hamil di bawah usia 18 tahun dan di atas usia 30 tahun memiliki risiko terbesar untuk melahirkan bayi prematur.

Ada beberapa makanan yang pantang dikonsumsi ibu hamil, seperti beberapa seafood yang mengandung merkuri tinggi.

Jika usia Anda menempatkan diri Anda pada peningkatan risiko persalinan prematur, Anda perlu mengurangi faktor risiko lain yang Anda miliki.

2. Konsumsi alkohol

Tidak ada jumlah alkohol yang aman untuk dikonsumsi ibu hamil.

Melahirkan bayi prematur hanyalah salah satu dari banyak risiko yang terkait dengan minum alkohol saat hamil.

3. Hipertensi kronis

Memiliki tekanan darah tinggi sebelum hamil menempatkan seseorang pada risiko yang lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur.

Kondisi preeklamsia juga meningkatkan risiko bayi yang dikandung lahir prematur.

Perawatan prenatal dini dapat membantu dokter dan bidan untuk mendiagnosis serta mengobati preeklamsia atau gangguan hipertensi kehamilan sejak dini, sehingga mengurangi risiko komplikasi.

4. Diabetes

Jika Anda memiliki diabetes tipe 1 atau tipe 2 sebelum kehamilan, kemungkinan besar Anda akan melahirkan bayi prematur.

Kontrol gula darah yang baik bisa sulit dipertahankan selama kehamilan, bahkan untuk seorang wanitia yang telah berusaha mengontrol asupan gula dengan baik selama bertahun-tahun.

Menjaga gula darah dalam kisaran yang sehat dapat mengurangi risiko bayi lahir prematur dan risiko diabetes lainnya selama kehamilan.

Baca juga: 4 Komplikasi Medis yang Sering Dialami Bayi Prematur

5. Kurangnya perawatan kehamilan

Semakin terlambat ibu hamil mendapatkan perawatan prenatal, semakin besar risiko komplikasi kesehatan yang bisa dialami selama kehamilan.

Buat janji dengan dokter segera setelah Anda mengetahui sedang hamil.

Kurangnya atau tertundanya perawatan prenatal terkait erat dengan kelahiran prematur.

6. Kehamilan ganda

Orang hamil yang mengandung anak kembar (dua anak, kembar tiga, atau lebih) berada pada peningkatan risiko untuk melahirkan bayi prematur, serta komplikasi penyakit lainnya.

7. Nutrisi buruk

Orang hamil dengan indeks massa tubuh yang sangat rendah memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan prematur.

Ibu hamil dengan status gizi buruk umumnya juga memiliki risiko yang lebih besar terhadap melahirkan bayi prematur.

Sehingga, disarankan untuk menjaga berat badan yang sehat dan makan makanan bergizi seimbang saat hamil.

8. Kelahiran prematur sebelumnya

Pernah melahirkan bayi prematur sebelumnya, menempatkan Anda pada peningkatan risiko memiliki bayi prematur lainnya.

Risiko ini juga meningkat jika kehamilan sebelum dan sesudahnya jaraknya berdekatan.

Baca juga: Penyebab dan Perawatan Bayi Prematur

9. Merokok

Merokok adalah salah satu risiko terbesar dari bayi lahir prematur, tetapi juga salah satu faktor risiko yang sebenarnya bisa Anda kendalikan.

Selain risiko bayi lahir prematur, ada risiko kesehatan lainnya pada janin dan bayi baru lahir yang terkait dengan nikotin dan asap rokok.

Disarankan berkonsulyasi dengan dokter atau bidan Anda, jika membutuhkan bantuan untuk berhenti merokok.

10. Infeksi yang tidak diobati

Infeksi, terutama pada rahim dan saluran kemih, dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur.

Memiliki jumlah sel darah putih yang tinggi (penanda infeksi) adalah penanda adanya potensi bayi lahir prematur dari usia kehamilan 22-27 minggu.

11. Masalah rahim atau serviks

Infeksi rahim, insufisiensi serviks, dan solusio plasenta semuanya dapat menyebabkan terjadi kelahiran bayi prematur.

Perawatan untuk setiap masalah rahim dan serviks bervariasi tergantung kondisi masing-masing ibu hamil, tetapi sering kali mencakup:

  • Bed rest
  • Cervical cerclage atau prosedur ikat leher rahim
  • Pengobatan
  • Persalinan dini yang dijadwalkan (kelahiran bayi prematur).

Baca juga: 14 Ciri-ciri Down Syndrome pada Bayi yang Dapat Dikenali

Jenis

Mengutip Mayo Clinic, terdapat beberapa jenis bayi prematur berdasarkan usia kelahirannya, yaitu:

  • Prematur akhir: lahir antara 34 dan 36 minggu kehamilan.
  • Prematur sedang: lahir antara 32 dan 34 minggu kehamilan.
  • Sangat prematur: lahir pada usia kehamilan kurang dari 32 minggu.
  • Prematur ekstrem: lahir pada atau sebelum 25 minggu kehamilan.

Ciri-ciri

Mengutip Mayo Clinic, bayi prematur memiliki ciri-ciri dari fisik dan medis, yaitu:

  • Tubuh berukuran kecil, dengan kepala besar yang tidak proporsional.
  • Fitur kepala lebih tajam atau kurang bulat dari pada bayi cukup bulan, karena kurangnya simpanan lemak.
  • Rambut halus (lanugo) menutupi sebagian besar tubuh.
  • Suhu tubuh rendah, terutama segera setelah lahir di ruang bersalin, karena kurangnya lemak tubuh yang disimpan.
  • Pernafasan yang sulit atau distres pernafasan.
  • Kurangnya refleks untuk mengisap dan menelan, menyebabkan ia kesulitan makan.

Baca juga: Ciri-ciri Bayi Cerebral Palsy

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com