KOMPAS.com - Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi kematian mendadak pada orang dewasa ketika tengah tidur lelap.
Kasus itu disebut sudden arrhythmic death syndrome (SADS) yang dikenal juga sebagai sindrom kematian mendadak. Apa itu sindrom kematian mendadak?
Mengutip BHF, sindrom kematian mendadak didefinisikan sebagai kematian yang terjadi secara tiba-tiba akibat serangan jantung, tetapi penyabab henti jantung tidak dapat ditemukan.
Baca juga: Picu Kematian Mendadak, Ini Penyebab Henti Jantung di Usia Muda
Henti jantung adalah ketika jantung tiba-tiba berhenti memompa darah ke seluruh tubuh.
Henti jantung menghentikan pernapasan dan membuat otak kekurangan oksigen.
Irama jantung kita (yang mengontrol detak jantung Anda) dikendalikan oleh impuls listrik.
Jika impuls listrik salah, dapat menyebabkan terjadinya irama jantung abnormal, yang dikenal sebagai aritmia.
Beberapa aritmia bisa menyebabkan serangan jantung berbahaya, jika tidak ditangani segera.
Irama jantung dan impuls listrik itu hilang setelah kematian, sehingga irama jantung abnormal tidak dapat ditemukan dan struktur jantung tampak normal.
Itulah sebabnya mengapa penyebab serangan jantung tidak dapat ditemukan dan sindrom kematian mendadak dapat didiagnosis.
Baca juga: Faktor Risiko dan Cara Cegah Sindrom Kematian Mendadak pada Bayi
Mengutip BHF, setelah kematian mendadak pihak berwenang biasanya akan meminta pemeriksaan post-mortem untuk mengetahui penyebab kematian.
Sebuah post-mortem biasanya terjadi dalam waktu 2-3 hari kerja setelah kematian.
Selama pemeriksaan post-mortem, ahli patologi (dokter terlatih dalam studi penyakit) akan mencari kondisi yang dapat menyebabkan kematian, seperti:
Jika ahli patologi tidak dapat menemukan penyebab kematian yang jelas, mereka dapat melakukan tes lebih lanjut, seperti:
Koroner kemudian akan memutuskan penyebab kematian.