Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2022, 16:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Tidur sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental kita.

Pakar teknologi tidur dari London Sleep Centre, Kate Bridle, juga mengatakan bahwa rutinitas tidur yang terganggu dapat memengaruhi fungsi siang hari, mengurangi perubahan, menyebabkan gangguan mood, dan meningkatkan risiko cedera.

Kurang tidur juga mempengaruhi hormon dalam tubuh yang mengontrol nafsu makan.

“Ketika kurang tidur, nafsu makan Anda meningkat, membuat puasa selama Ramadhan menjadi lebih sulit," ucap Bridle.

Saat Ramadhan, rutinitas tidur kita biasanya mengalami perubahan. Kita diharuskan bangun sekitar pukul 3 dini hari untuk makan sahur.

Baca juga: Makanan Barat Bisa Sebabkan Disfungsi Otak

Lalu apa yang harus kita lakukan?

Agar perubahan rutinitas pola tidur tidak mengganggu kesehatan, kita bisa mencoba untuk mengatasinya dari kuantitas dan kualitas tidur kita.

Jadi, cobalah untuk mendapatkan jumlah tidur yang sama selama periode 24 jam. Biasanya, kebanyakan orang akan tidur pada malam hari selama tujuh hingga delapan jam dalam hari.

Namun, selama ramadhan hal itu tentu tidak memungkinkan. Jadi, cobalah untuk menebus tidur malam yang hilang saat siang hari jika memungkinkan.

Buatlah rencana sebelum ramadhan yang sesuai dengan jadwal Anda dan dapat Anda patuhi sebaik mungkin.

Misalnya, cobalah tidur jam 11 malam dan tidur empat jam setelah buka puasa, lalu bangun jam 3.30 pagi untuk sahur dan subuh dan kembali tidur sekitar jam 5 pagi selama dua jam.

Rutinitas baru ini mungkin berarti mengorbankan atau mengurangi waktu yang dihabiskan untuk bersosialisasi atau untuk kegiatan santai, tetapi hal itu penting untuk kesehatan tubuh Anda.

Apa pun rencana yang Anda buat, cobalah untuk tetap pada rutinitas yang sama setiap hari. Tubuh kita merespons rutinitas dengan baik.

Selain menjaga kuantitas tidur selama periode 24 jam, Anda juga perlu menjaga kualitas tidur Anda.

Pastikan lingkungan tidur Anda tenang dan gelap agar Anda bisa tidur nyenyak.

Pola makan juga penting untuk kualitas tidur. Banyak orang mengonsumsi makanan berat, sarat kalori, dan kaya gula saat berbuka puasa.

Jenis makanan ini secara signifikan akan mengganggu kualitas tidur Anda karena tubuh Anda akan berusaha mencernanya ketika perlu tidur dan istirahat.

Baca juga: Apakah TBC Kelenjar Menular?

Hindari makanan yang sangat pedas karena apisan perut sensitif pasca puasa.

Membiasakannya dengan makanan pedas saat berbuka akan menyebabkan penumpukan gas dan mulas, yang menyebabkan gangguan tidur di malam hari.

Hindari makanan yang digoreng seperti samosa, gorengan dan lumpia. Makanan ini sarat dengan lemak yang tidak dapat diproses oleh hati, sehingga disimpan sebagai jaringan lemak.

Jenis makanan tersebut juga merusak saluran pencernaan dan menyebabkan keasaman, yang pada gilirannya menyebabkan gangguan tidur.

Selain itu, hindari kopi dan produk yang mengandung kafein. Kafein tetap berada di sistem pencernaan selama sekitar tujuh jam, yang tentunya mempengaruhi kualitas tidur Anda.

Anda juga perlu menghindari makanan olahan dan tinggi garam karena menyebabkan dehidrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Health
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Health
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Health
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau