Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2022, 11:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Mengantuk merupakan hal normal bagi semua orang, tetapi mengantuk sepanjang hari menjadi gejala abnormal.

Jika Anda merasa lelah dan ingin tidur sepanjang hari, mungkin Anda mengalami gejala mengantuk berlebihan di siang hari (Excessive Daytime Sleepiness/EDS).

Mengutip Verywell Health, EDS sangat umum, sehingga terjadi setidaknya 3 hari seminggu pada 20 persen populasi orang dewasa.

Bila perasaan mengantuk berlebihan sepanjang hari konstan atau teratur, kemungkinan ada penyebab yang terkait dengan:

  • Faktor gaya hidup
  • Faktor medis umum
  • Gangguan tidur
  • Efek samping obat

Baca juga: 8 Alasan Kenapa Kamu Sering Mengantuk padahal Cukup Tidur

1. Faktor gaya hidup

Mengutip Verywell Health, berbagai aspek gaya hidup kita dapat berdampak besar pada EDS dan tingkat energi kita, di antaranya yaitu:

Kebiasaan makan

Mungkin kita gagal makan makanan seimbang atau sering melewatkan jam makan, yang menyebabkan asupan gizi buruk.

Hal ini berkontribusi pada kelelahan yang menimbulkan rasa mengantuk sepanjang hari.

Beberapa penyebab kantuk berlebihan yang berhubungan dengan pola makan meliputi:

  • Kekurangan vitamin dan mineral, terutama zat besi, vitamin B12, dan vitamin D
  • Perubahan kadar gula darah yang membatasi kemampuan tubuh untuk mengangkut energi ke sel-selnya
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Mengkonsumsi terlalu banyak kafein.

Kebiasaan tidur buruk

Kebiasaan tidur yang buruk dapat berkontribusi mengurangi jumlah dan kualitas tidur.

Kebiasaan-kebiasaan tidur yang buruk meliputi:

  • Gagal mendapatkan jumlah istirahat yang tepat yang dibutuhkan dalam tahap kehidupan Anda.
  • Mencoba tidur di lingkungan yang panas, berisik, atau tidak nyaman.
  • Kurangnya rutinitas sebelum tidur yang dirancang untuk membantu tubuh beristirahat.
  • Berolahraga dalam beberapa jam sebelum tidur.
  • Tidur siang.

Kebiasaan tidak aktif

Tidak banyak bergerak (kebiasaan mager), bisa membuat kita lebih mungkin mengalami gelisah, tidur tidak berkualitas.

Penelitian menunjukkan bahwa melakukan lebih banyak aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.

Satu studi mengikuti 41 orang, beberapa di antaranya melakukan setidaknya 150 menit olahraga sedang hingga berat setiap minggu selama 6 bulan.

Mereka yang melakukannya melaporkan lebih sedikit insomnia, depresi, dan kecemasan dibandingkan mereka yang tidak berolahraga.

Ketidakaktifan dapat berkontribusi pada masalah tidur meliputi:

  • Tingkat depresi yang lebih tinggi
  • Peningkatan tingkat sindrom metabolik
  • Paparan gadget

Baca juga: Ini Dia Penyebab Kamu Suka Mengantuk Setelah Makan

Olahraga terlalu keras

Olahraga terlalu keras atau memaksakan diri dalam beraktivitas dapat membuat energi tubuh terlalu terkuras untuk pulih dalam semalam.

Akibatnya, tidur kurang nenyak dan membuat kita mengantuk sepanjang hari di keesokannya.

Gejala yang dapat menyertainya meliputi:

  • Penurunan kemampuan Anda untuk beraktivitas
  • Depresi atau perubahan suasana hati
  • Sakit, anggota badan terasa berat
  • Cedera
  • Mudah sakit
  • Gelisah
  • Penurunan berat badan yang tiba-tiba.

Mengurangi olahraga atau memberi diri satu atau dua minggu untuk beristirahat dan memulihkan diri dapat menghilangkan masalah tidur dan EDS.

Stres

Stres psikologis dapat berdampak besar pada kualitas tidur.

Padahal, kurang tidur bisa membuat kita merasa semakin stres.

Sebuah survei terhadap 1.950 orang dewasa oleh American Psychological Association menemukan bahwa:

  • 43 persen orang dewasa mengatakan stres membuat mereka sulit tidur di malam hari.
  • 21 persen melaporkan merasa lebih stres setelah tidak cukup tidur.
  • Di antara mereka dengan tingkat stres yang lebih tinggi, 45 persen mengatakan kurang tidur meningkatkan tingkat stres mereka.
  • 37 persen melaporkan lelah atau lelah karena stres.

Sebuah studi pada 2020 menemukan bahwa tidur nyenyak membantu orang mempertahankan emosi positif dalam menghadapi peristiwa yang membuat stres.

Selain itu, memungkinkan mereka merasakan lebih banyak kegembiraan dari pengalaman positif.

Menurunkan tingkat stres atau mempelajari cara mengelola stres dengan lebih baik dapat membantu mengurangi kelelahan dan EDS.

Jika Anda tidak dapat melakukannya sendiri, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda.

Baca juga: Mengantuk Setelah Makan Tanda Kamu Alami Koma Makanan

2. Faktor medis umum

Mengutip Verywell Health, rasa mengantuk sepanjang hari mungkin terkait dengan beberapa kondisi medis tertentu, seperti:

  • Anemia
  • Penyakit autoimun
  • Kanker
  • Sindrom kelelahan kronis
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Depresi
  • Diabetes
  • Fibromyalgia
  • Penyakit jantung
  • Infeksi
  • Mati haid
  • Kehamilan
  • Penyakit tiroid
  • Kondisi medis ini memengaruhi tingkat energi tubuh kita dan menyebabkan kelelahan karena berbagai alasan.

Tingkat energi Anda juga mungkin terpengaruh oleh cara perawatan dari kondisi medis yang mendasarinya, seperti kemoterapi untuk perawatan kanker.

Anemia

Anemia adalah suatu kondisi yang menyebabkan tubuh memiliki lebih sedikit sel darah merah atau hilangnya fungsi sel darah merah.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau