Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2022, 17:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Saat Lebaran ada kebiasaan makan-makan yang sering membuat kita kalap hingga gula darah tiba-tiba naik.

Padahal, makan adalah salah satu cara yang paling menentukan keseimbangan gula darah.

Mengutip Eat This, jika gula darah naik terus-menerus dapat memepersulit tubuh untuk secara efisien memindahkan glukosa keluar dari aliran darah dan masuk ke sel-sel untuk menjadikannya energi.

Kondisi itu disebut juga dengan resisten insulin.

Seiring waktu, jika kadar glukosa dalam aliran darah tetap tinggi terlalu lama, itu dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, saraf, dan bahkan organ.

“Ketika kadar gula darah tidak terjaga, Anda berada pada peningkatan risiko diabetes tipe 2, ketidakseimbangan hormon, kabut otak, resistensi insulin, dan gangguan energi,” kata ahli gizi Elizabeth Arensberg.

Berikut kebiasaan makan selama Lebaran yang harus dikontrol karena bila berlebihan bisa membuat gula darah naik:

Baca juga: 18 Makanan Penurun Gula Darah untuk Mengatasi Diabetes

1. Makan makanan berkarbohidrat dan manis

Makanan khas Lebaran beberapa di antaranya sarat karbohidrat, seperti ketupat, lontong, lepet, dan sebagainya.

Selain itu, saat Lebaran banyak juga aneka camilan cokelat dan permen yang mengandung banyak gula.

Mengutip Eat This, makanan olahan yang mengandung banyak gula mengandung sedikit nutrisi.

"Ketika kita makan karbohidrat atau gula dalam jumlah tinggi, glukosa dalam jumlah tinggi dibuang ke aliran darah," kata Arensberg.

Selanjutnya, kadar gula darah akan meningkat dan jauh lebih tinggi dari pada yang dapat ditangani tubuh.

"Kemudian, pankreas Anda harus memompa banyak insulin untuk membantu mengelola lonjakan glukosa," lanjutnya.

Jika berhasil, hal itu akan menyebabkan kadar gula darah tinggi turun, tetapi menyebabkan kemerosotan energi dalam tubuh.

Baca juga: Kacang Hijau Bermanfaat Menurunkan Kolesterol hingga Gula Darah

2. Makan banyak karbohidrat olahan

Kue-kue kering khas Lebaran, seperti nastar, putri salju, kue kering cokelat, permen, dan sebagainya itu semua merupakan karbohidrat olahan.

Mengutip Eat This, makan terlalu banyak makanan olahan itu tidak baik untuk mengontrol gula darah seimbang, khususnya untuk penderita diabetes.

"Jadi, makan terlalu banyak karbohidrat olahan, terutama tanpa yang lain, akan menyebabkan lonjakan gula darah," ujar ahli gizi dan kontributor di Sporting Smiles, Katie Tomaschko.

3. Kurang minum air putih

Saat Lebaran biasanya akan banyak rumah yang membuat teh manis, es sirup, es buah dengan sirup serta kental manis, dan semacamnya sebagai jamuan.

Kemudian, kita akan berkunjung silahturahmi dari rumah ke rumah. Jadi banyak minuman manis yang bisa kita minum dalam sehari saat Lebaran.

Namun, kadang kita sering lupa untuk mencukupi kebutuhan minum air putih.

Mengutip Eat This, minum air putih secara konsisten sepanjang hari akan membantu menjaga gula darah tetap stabil.

Mengutip Kementerian Kesehatan, kebutuhan minum air putih pada orang dewasa disarankan sekitar 8 gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter.

Baca juga: 7 Manfaat Kersen, dari Redakan Sakit hingga Atur Kadar Gula Darah

4. Banyak minum minuman bersoda atau manis

Selain minuman manis, saat Lebaran juga sering kali menyuguhkan minuman bersoda.

Mengutip Eat This, minuman ini pada dasarnya adalah "kalori kosong", yang tidak memberikan nutrisi menyehatkan, seperti serat, protein, dan lemak (lemak tidak hanya memberikan efek negatif pada tubuh).

Lebih buruk lagi, cairan bersoda atau manis ini lebih mudah diserap tubuh, sehingga dapat lebih cepat meningkatkan kadar gula darah.

Sebuah studi pada 2018 di The BMJ, menemukan bahwa orang yang minum minuman manis memiliki risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2, dari pada kebanyakan makanan lain yang mengandung fruktosa.

Sebuah studi pada 2010 yang diterbitkan di Diabetes Care menemukan bahwa peserta yang minum 1-2 porsi minuman manis sehari memiliki risiko 26 persen lebih besar terkena diabetes tipe 2, dibandingkan mereka yang minum kurang dari satu porsi dalam sebulan.

Baca juga: Kebiasaan Pemicu Gula Darah Tinggi yang Bahayakan Kesehatan

5. Tak berhenti makan sampai tengaha malam

Mungkin sebagian dari kita suka begadang saat Lebaran untuk bercengkrama dengan keluarga sambil terus makan camilan sambil ditemani kopi manis atau teh manis.

Di mana keesokan pagi kita tetap makan lagi.

Kebiasaan makan sampai tengah malam itu bisa bahaya karena dapat memicu gula darah naik.

Mengutip Everyday Health, pola makan ini menyebabkan lonjakan gula darah dan mengganggu sekresi insulin, menurut penelitian di British Journal of Nutrition yang melihat pada efek pola makan tengah malam.

Jika masih ingin makan camilan saat tengah malam, disarankan untuk lebih memilih makan sayuran atau buah segar, seperti apel, tomat, dan sebagainya.

Kadar gula darah sehat

Mengutip Kementerian Kesehatan, cek kadar gula darah menunjukkan kadar glukosa dalam darah. Hasilnya membantu mendeteksi masalah diabetes.

Hasil tes normal, jika kadar gula darah kurang dari 100 mg/dL.

Kementerian Kesehatan juga menyarankan konsumsi gula tidak lebih dari 50 gram (4 sendok makan) dalam sehari.

Gula biasanya digunakan untuk menambah rasa manis pada makanan dan minuman.

Semantara, gula adalah sumber karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan berhubungan dengan peningaktan kadar glukosa darah.

Baca juga: 13 Makanan yang Tidak Berisiko Meningkatkan Gula Darah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com