Selain itu, anak yang mengalami diare memiliki perbedaan pada fesesnya, seperti teksturnya lebih lembek, bau lebih menyengat, dan ada lendir.
"Biasanya padat, tidak ada lendir, tidak berbau seperti ini. Ibunya biasanya mengerti feses anaknya berubah atau tidak. Perubahan feses itu disebut diare," ujar DR Dr Muzal dalam konferensi pers via zoom pada Selasa (10/5/2022).
Baca juga: Mengapa Kafein Berbahaya untuk Anak-anak?
DR Dr Muzal mengatakan bahwa sakit perut akut menjadi masalah pencernaan selanjutnya yang sering terjadi pada anak pasca Lebaran.
Sakit perut akut adalah sakit perut yang timbul mendadak dan membutuhkan diagnosis cepat disertai penanganan segera.
Tanda bahaya sakit perut meliputi:
Selain itu, anak juga banyak yang terkena sakit perut fungsional setelah Lebaran.
Gejala sembelit penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin gangguan pencernaan ini.
Sakit perut fungsional adalah sakit perut berulang setidaknya 3 kali atau lebih selama 3 bulan terakhir disertai gangguan aktivitas.
Biasanya sakit perut berulang ini banyak dipengaruhi karena faktor psikologis.
"Selama pandemi ini banyak sekali penderita sakit perut fungsional karena di rumah saja merupakan stres tersendiri," kata DR Dr Muzal.
Pada orang dengan sakit perut fungsional, organnya tidak mengalami masalah, tetapi ia mengeluhkan sakit perut yang mengganggu aktivitas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.