Penderita diabetes terkadang mengalami poplidipsia atau rasa haus yang ekstrem. Kondisi ini umum terjadi pada penderita diabetes tipe 1 atau 2.
Selain rasa haus ekstrem, seseorang juga mungkin mengalami kondisi mulut kering dan pusing.
Ketoasidosis diabetikum merupakan suatu komplikasi diabetes serius saat tubuh memproduksi asam darah (keton) berlebihan.
Kondisi ini terjadi jika insulin dalam tubuh tidak cukup. Kondisi ini dapat dipicu oleh infeksi atau penyakit lainnya.
Gejalanya meliputi rasa haus, sering buang air kecil, mual, nyeri perut, lemas, napas beraroma buah, dan kebingungan.
Penderita diabetes yang mengalami gejala Ketoasidosis diabetikum harus segera mendapat penanganan medis.
Baca juga: Amankah Minum Kopi Bagi Penderita Diabetes?
Seiring waktu, kadar glukosa yang tinggi dapat merusak pembuluh darah, termasuk ginjal. Pasalnya, ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring darah.
Kondisi kerusakan ginjal bisa saja tak menimbulkan tanda apapun, namun Anda wajib waspada apabila terjadi kondisi berikut.
Orang dengan diabetes sering memiliki gejala kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Mereka mungkin juga memiliki kadar kolesterol tinggi dan obesitas, yang menjadi faktor risiko penyakit jantung.
Siapapun yang mengalami salah satu gejala atau tanda di atas, harus segera menemui dokter, baik pasien diabetes atau bukan.
Baca juga: Memahami Kaitan Diabetes Tipe 2 dan Faktor Genetika
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.