KOMPAS.com - Hipotiroid adalah penyakit yang membuat kelenjar tiroid kurang aktif dan tidak dapat menghasilkan hormon dalam jumlah yang cukup.
Akibat tubuh kekurangan hormon tiroid, penderita bisa mengalami gangguan metabolisme.
Penyebab hipotiroid bisa berasal dari penyakit, efek sejumlah obat, sampai kurang atau kelebihan nutrisi tertentu. Simak penjelasan berikut.
Baca juga: Kenali Gejala Hipotiroid pada Bayi, Anak, dan Orang Dewasa
Ada banyak alasan kenapa kelenjar tiroid tidak dapat menghasilkan hormon dalam jumlah yang cukup.
Dilansir dari American Thyroid Association, berikut beberapa penyebab hipotiroid dari yang paling sering sampai yang jarang:
Penyakit autoimun seperti tiroiditis autoimun, tiroiditis hashimoto, dan tiroiditis atrofi bisa membuat sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh justru menyerang sel kelenjar tiroid. Akibatnya, produksi hormon tiroid berkurang.
Beberapa orang yang memiliki benjolan di kelenjar tiroid, kanker tiroid, atau penyakit graves perlu menjalani operasi pengangkatan kelenjar tiroid. Apabila seluruh kelenjar tiroid diangkat, efeknya orang bisa mengalami hipotiroid.
Penyakit graves, gondok, kanker tiroid, limfoma, penyakit hodgkin, kanker kepala dan leher terkadang perlu diobati terapi radiasi dan yodium radioaktif. Terapi ini bisa memengaruhi kelenjar tiroid dan menyebabkan hipotiroid.
Baca juga: 12 Gejala Hipotiroid yang Perlu Diwaspadai
Beberapa bayi terlahir dengan kelainan bawaan hipotiroid kongenintal. Kondisi ini membuat bayi tidak memiliki kelenjar tiroid, hanya memiliki sedikit kelenjar tiroid, atau kelenjar tiroid posisinya tidak normal.
Infeksi virus yang menyerang kelenjar tiroid bisa menyebabkan kelenjar ini meradang. Akibatnya, seluruh cadangan hormon tiroid di dalam tubuh bisa terkuras. Peradangan juga bisa memicu hipertiroid (kelenjar tiroid sangat aktif), lalu kelenjar tiroid berangsung-angsur kurang aktif.
Beberapa obat seperti amiodarone, lithium, interferon alpha, dan interleukin-2 bisa menghambat produksi hormon di kelenjar tiroid. Kondisi ini rentan dialami penderita yang punya faktor genetik penyakit tiroid autoimun.
Baca juga: Obat Hipotiroid: Penggunaan dan Efek Sampingnya
Kelenjar tiroid membutuhkan yodium dalam jumlah cukup agar bisa menghasilkan hormon tiroid. Apabila kadar yodium terlalu banyak atau terlalu sedikit, tubuh bisa mengalami hipotiroid.
Hipofisis adalah kelenjar utama yang mengontrol kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon. Ketika kelenjar ini bermasalah karena tumor, kanker, atau penyakit lain, produksi hormon tiroid turut berkurang.
Beberapa penyakit juga bisa mengganggu kinerja kelenjar tiroid dan memicu hipotiroid. Di antaranya amiloidosis dapat menumpuk protein amiloid, sarkoidosis dapat menyimpan granuloma, atau hemokromatosis yang membuat zat besi menumpuk di dalam tubuh.
Baca juga: Hipotiroid Kongenital pada Bayi: Gejala dan Penyebabnya
Terlepas dari beberapa penyebab hipotiroid, setiap orang sebenarnya bisa berisiko terkena masalah kesehatan ini.
Namun, ada beberapa orang yang berpeluang lebih besar terkena hipotiroid. Dilansir dari EndocrineWeb, berikut beberapa di antaranya:
Jika Anda termasuk kelompok berisiko terkena hipotiroid, lakukan pemeriksaan berkala. Penyakit ini bisa dideteksi lewat pemeriksaan kelenjar tiroid.
Baca juga: 10 Gejala Kelenjar Tiroid Bermasalah, Tak Hanya Benjolan di Leher
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.