KOMPAS.com - Cara mengobati infeksi vagina kuncinya terletak pada diagnosis tepat sesuai akar penyebab penyakit.
Perlu diketahui, infeksi vagina adalah peradangan pada vagina yang disebabkan infeksi jamur, bakteri, virus, penyakit menular seksual, sampai paparan zat yang mengiritasi area intim wanita.
Dilansir dari WebMD, gejala infeksi vagina yang biasa dikeluhkan di antaranya rasa tidak nyaman atau nyeri di sekitar area intim, vagina bau tak sedap, keputihan tidak normal, dan sebagainya. Berikut cara mengatasinya.
Baca juga: 8 Gejala Infeksi Vagina, Wanita Perlu Tahu
Dilansir dari MedicalNewsToday, infeksi vagina biasanya disebabkan jamur candida.
Gejala infeksi vagina karena jamur candida biasanya vagina gatal, panas seperti terbakar, keputihan kental dan lengket, dan vagina bengkak atau kemerahan. Kondisi ini biasanya semakin parah sebelum haid.
Cara mengatasi penyakit ini biasanya memerlukan obat infeksi vagina dengan formulan anti-jamur.
Obat ini ada yang diminum atau berupa salep yang dioleskan ke bagian dalam vagina. Ingat, ibu hamil tidak boleh sembarangan minum obat anti-jamur.
Wanita bisa terkena infeksi vagina ketika bakteri baik jenis lactobacilli jumlahnya berkurang, sehingga bakteri jahat berbiak dalam jumlah berlebihan di dalam vagina.
Gejala infeksi vagina karena bakteri ini biasanya keputihan berwarna keabuan, vagina bau amis, kencing terasa sakit, nyeri saat berhubungan seks, dan bibir vagina sangat gatal.
Infeksi vagina juga bisa dipicu bakteri biang penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore. Selain gejala di atas, wanita juga pendarahan di luar jadwal haid dan nyeri panggul.
Cara mengatasi penyakit ini biasanya dengan terapi obat antibiotik sesuai bakteri penyebab infeksi vagina. Ingat, pastikan Anda minum obat antibiotik sesuai anjuran dokter sampai habis meskipun penyakit sudah membaik. Tujuannya, untuk memastikan pengobatan tuntas.
Baca juga: 5 Penyebab Infeksi Vagina yang Rentan Menyerang Wanita
Infeksi vagina bisa disebabkan virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2) biang herpes, dan human papillomavirus (HPV) pemicu kutil kelamin.
Gejala infeksi vagina karena virus ini di antaranya muncul borok atau luka di alat kelaminnya, muncul kutil di vagina dan sekitarnya, vagina gatal dan bengkak, serta demam.
Tidak ada obat infeksi vagina karena virus. Namun, dokter terkadang meresepkan obat anti-virus khusus untuk mengurangi atau meringankan gejala penyakit.
Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual yang sering menyerang wanita dan bisa menginfeksi vagina. Penyebab penyakit ini biasanya karena parasit Trichomonas vaginalis.
Gejala infeksi vagina karena trikomoniasis di antaranya vagina gatal dan perih, keputihan jadi banyak, dan sakit saat buang air kecil.
Cara mengatasi penyakit ini biasanya dengan rutin minum obat antibiotik khusus trikomoniasis. Seperti pengobatan untuk infeksi vagina karena bakteri lainnya, perawatan penyakit ini juga perlu tuntas agar tidak kambuh.
Baca juga: Infeksi Jamur pada Vagina: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi
Selain beberapa kuman dan penyakit menular seksual, infeksi vagina juga bisa disebabkan iritasi karena alergi pada kondom lateks, produk perawatan kulit yang mengandung pewangi, pelumas seks, sabun, pembalut, bahan pakaian dalam, atau detergen pakaian.
Untuk mengetahui jenis alergi, penderita bisa mencermati kapan gejala muncul dan menjalani tes alergi.
Infeksi vagina karena alergi ini tidak menular. Wanita umumnya merasakan gejala vaginanya bengkak, sakit, atau terasa panas seperti terbakar. Cara mengatasi masalah kesehatan ini hanya menghindari pemicu alergi.
Dilansir dari MSDManual, untuk meringankan gatal yang tidak nyaman, wanita bisa mengompres bagian luar vagina dengan es batu yang dibungkus waslap. Atau, bilas area kewanitaan dengan air hangat tanpa sabun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.