KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengetahui kondisi pipi balita yang tiba-tiba membengkak? Tahukah Anda jika itu bisa saja merupakan salah satu ciri penyakit gondok atau gondongan?
Gondok pada bayi atau balita bukan masalah umum, namun bisa terjadi apabila si kecil belum mendapat imunisasi campak, gondok, dan rubella (MMR).
Bahkan, balita yang telah divaksinasi, masih punya kemungkinan tertular virus.
Baca juga: Penyakit Gondok
Mengutip Mayo Clinic, gondok merupakan suatu infeksi virus yang mempengaruhi kelenjar ludah. Gondok atau gondongan biasanya menyerang kelenjar ludah di bawah dan depan telinga.
Gondok muncul sebagai pembengkakan di bawah telinga dan sepanjang rahang. Pembengkakan ini bisa saja muncul di satu atau kedua sisi wajah dan menimbulkan rasa nyeri.
Penyakit ini menyebar melalui air liur yang terinfeksi.
Selain bengkak di pipi, gondok juga menyebabkan gejala lain berupa:
Pada beberapa kasus, gondok tidak ditandai dengan pembengkakan rahang. Bisa saja si kecil mengalami kondisi lain yaitu infeksi saluran pernapasan.
Untuk itu, Anda wajib segera ke dokter untuk memastikan apakah si kecil terkena penyakit gondok atau tidak.
Baca juga: 3 Gejala Gondongan yang Perlu Diwaspadai
Apabila si kecil belum divaksinasi, mereka dapat dengan mudah tertular gondok.
Bersentuhan dengan bagian tubuh penderita, seperti hidung dan mulut atau makan bersama dapat mempercepat penularan gondok.
Tak cuma itu, mainan yang terpapar penderita gondok juga dapat menjadi perantara virus.
Komplikasi penyakit gondongan sebetulnya jarang terjadi. Namun, virus gondok bisa saja mempengaruhi bagian tubuh lain.
Salah satu kondisi yang paling sering terjadi ialah radang otak atau disebut ensefalitis.
Radang otak merupakan infeksi otal yang bisa sebabkan flu ringan, lemas, halusinasi, kejang, hingga kehilangan kemampuan panca indera.
Baca juga: 9 Penyebab Gondok yang Perlu Diwaspadai