KOMPAS.com - Memiliki kadar kolesterol tinggi sering membuat orang khawatir. Pasalnya, kondisi ini dapat memicu risiko penyakit kardiovaskular hingga kematian.
Perlu Anda ketahui, kolesterol tinggi merupakan kondisi saat kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Kadar kolesterol tinggi berada di angka 200-239 mg/dL
Kadar kolesterol total orang dewasa dianggap normal jika masih berada di bawah 200 mg/dL. Kadar LDL (kolesterol jahat) harus kurang dari 100 mg/dl. Sementara itu, kadar HDL (kolesterol baik) sebaiknya di atas 41 mg/dL.
Baca juga: Kayu Manis Bisa Atasi Kolesterol dan Hipertensi Usai Makan Daging
Bicara mengenai kolesterol tinggi, rupanya ada beberapa mitos terkait kondisi kesehatan tersebut.
Ada banyak yang menyebut mengenai efek negatif kolesterol. Namun, perlu Anda ketahui, tidak semua kolesterol itu buruk.
Faktanya, kolesterol dibagi menjadi dua yaitu Low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dan kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL).
Sangat disayangkan, LDL menjadi kandungan utama pada kolesterol total Anda. LDL dapat menempel pada dinding pembuluh darah Anda.
Penumpukan ini disebut plak yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Namun, manusia tetap harus tahu manfaat luar biasa dari kolesterol baik. HDL mampu menyingkirkan kolesterol jahat, menyerap kelebihan kolesterol, dan mengangkutnya kembali ke hati yang akan mengeliminasinya dari tubuh.
Baca juga: 5 Makanan Sumber Kolesterol Terburuk, Salah Satunya Daging Merah
Dilansir dari British Journal of Nutrition, oat adalah sumber makanan yang kaya akan beta-glucan. Artinya, oat punya manfaat dalam menurunkan kadar kolesterol, menjaga kesehatan jantung, hingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Namun, makan oat saja tidak akan membuat Anda selamat dari risiko kolesterol tinggi.
Hal yang perlu Anda lakukan adalah merombak total asupan makanan. Hal utama yang wajib Anda lakukan adalah menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh.
Contoh makanan yang mengandung lemak jenuh antara lain:
Kolesterol tinggi bukan hal yang bisa didiagnosis sendiri. Pasalnya, tidak semua orang memiliki gejala.
Satu-satunya cara untuk mengetahui kadar kolesterol yaitu dengan pemeriksaan darah. Melansir Verywell Health, orang dewasa umumnya perlu mengecek kolesterol setiap lima tahun sekali.