KOMPAS.com - Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, kanker menempati urutan ketiga penyebab kematian di Indonesia, setelah jantung dan stroke.
Ada berbagai jenis kanker yang bisa menyebabkan kematian, namun kanker serviks menjadi kanker yang umum menyerang wanita setelah kanker payudara.
Di dalam simposium Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia (KOGI) XVIII yang diadakan oleh Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) di Kota Pekanbaru, Riau pada tanggal 25 hingga 27 Juli juga mengangkat pentingnya peningkatan kesadaran terhadap kanker serviks.
Pada simposium yang diadakan secara rutin setiap 3 tahun sekali ini, Dr. Ali Budi Harsono, Sp.OG, Subsp. Onk, juga menekankan pentingnya kesadaran wanita untuk mencegah dan mengobati kanker serviks.
“Kanker serviks sendiri sekarang masih menjadi masalah internasional,” kata Ali.
Ali juga menambahkan bahwa kasus kanker serviks di Indonesia sendiri masih tinggi sehingga menjadikannya “rapor merah” karena kasus kanker serviks di Indonesia menjadi penyebab kematian tertinggi karena setiap satu jam dua wanita meninggal karena kanker serviks.
Baca juga: Tanda dan Gejala Kanker Serviks
Pada kesempatan yang sama, dr. Rudi Gunawan, Sp.OG, (K) Onk menambahkan bahwa kanker serviks sebenarnya bisa dicegah dan diobati.
Ali menambahkan, pencegahan kanker serviks harus dilakukan ketika lesi prakanker belum menjadi kanker dan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.
Salah satu cara pencegahan yang direkomendasikan adalah melakukan skrining sebagai deteksi dini kanker serviks dengan Pap smear, IVA, dan lain sebagainya.
Sayangnya, Ali menjelaskan bahwa metode skrining menggunakan Pap smear di Indonesia tidak terlalu berkembang karena kurangnya sumber daya yang dimiliki.
Baca juga: 7 Cara Pencegahan Kanker Serviks yang Penting Diketahui
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.