Semakin dini bayi lahir, semakin besar risiko gangguan kesehatan tersebut.
Mengutip Healthline, gangguan kesehatan karena tidak memiliki perkembangan lengkap dalam tubuh dan otak itu bisa jadi diidap si anak seumur hidup.
Baca juga: 3 Risiko Jarak Kehamilan Terlalu Jauh
Mengutip WebMD, risiko kehamilan remaja lainnya adalah bayinya memiliki berat badan lahir rendah (BBLR).
Bayi prematur lebih cenderung memiliki berat badan kurang dari yang seharusnya.
Itu karena bayi itu memiliki lebih sedikit waktu di dalam rahim untuk tumbuh.
Bayi dengan berat badan lahir rendah hanya memiliki berat sekitar 3,3 hingga 5,5 pon.
Bayi dengan berat badan lahir sangat rendah memiliki berat kurang dari 3,3 pon.
Bayi sekecil itu biasanya perlu memakai ventilator di unit perawatan neonatal rumah sakit untuk mendapatkan bantuan pernapasan setelah lahir.
Mengutip Healthline, berat badan lahir rendah juga memengaruhi perkembangan otak bayi.
Bayi yang lahir dengan berat badan kurang telah diamati mengalami kesulitan belajar di kemudian hari.
Selain memiliki peningkatan risiko kekurangan berat badan, bayi yang lahir dari ibu remaja juga memiliki risiko kematian dini lebih tinggi.
Baca juga: 6 Risiko Jarak Kehamilan Terlalu Dekat yang Perlu Diwaspadai
Mengutip WebMD, risiko kehamilan remaja yang bisa terjadi juga adalah depresi pascapersalinan.
Anak perempuan yang hamil di usia remaja berisiko lebih tinggi mengalami depresi pascamelahirkan, menurut CDC.
Remaja itu mudah merasa sedih baik saat hamil atau setelah melahirkan. Sehingga, ia harus terbuka menyatakannya kepada dokter atau orang tua yang dipercaya.
Hal itu penting untuk bisa memberikannya bantuan atau perawatan mental yang tepat dan kesehatan secara keseluruhan.