Selain itu, depresi pascapersalinan dapat mengganggu perawatan bayi yang baru lahir.
Baca juga: Berapa Lama Jarak Kehamilan yang Baik dan Aman?
Mengutip Healthline, risiko kehamilan remaja akan membuat ayah dan ibu muda itu merasa sendiri dan terisolasi.
Jika Anda hamil saat remaja, Anda mungkin merasa takut dan khawatir untuk memberi tahu keluarga dan teman.
Tidak memberi tahu orang lain dan tidak mendapatkan bantuan serta dukungan yang dibutuhkan saat kehamilan, dapat membuat Anda merasa lebih terisolasi dan tertekan.
Hal tersebut dapat menyebabkan masalah di rumah dan di sekolah.
Banyak perempuan yang hamil saat remaja akhirnya harus putus sekolah dan beberapa tidak pernah menyelesaikan pendidikan mereka.
Itu berarti banyak ibu yang hamil saat remaja terancam hidup dalam kemiskinan.
Baca juga: 11 Penyebab Cerebral Palsy pada Bayi, Bisa dari Masalah Kehamilan
Wanita yang mengalami kehamilan remaja lebih cenderung memiliki lebih dari satu anak.
Seorang wanita dengan pendidikan rendah dan banyak anak akan merasa sangat sulit untuk mencari nafkah.
Mengutip WebMD, ancaman itu nyata. Tanpa bantuan orang dewasa yang terpercaya di sekitarnya selama kehamilan dan setelah melahirkan, kedua remaja itu dapat kehilangan semangat hidup sehat dan masa depan yang baik.
Misalnya, cenderung kehilangan selera makan, kurang istirahat, tidak berolahraga, serta tak jarang melakukan penyalahgunaan alkohol dan narkoba.
Jika sudah demikian, bayi yang dikandung juga akan mendapatkan imbas negatifnya.
Dalam kondisi ini butuh orang dewasa yang suprotif dalam membantu para perempuan yang hamil saat remaja untuk mendapatkan perawatan prenatal.
Selain itu, kedua remaja juga perlu dukungan emosional yang dibutuhkan untuk menjalani hidup sehat ke depannya.
Baca juga: 5 Bahaya Hipertensi dalam Kehamilan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.