KOMPAS.com -Eksim adalah kondisi kronis yang menyebabkan kulit kering, gatal, dan meradang.
Selain karena alergi dan infeksi kulit, faktor kesehatan mental seperti stres, depresi, dan kecemasan juga bisa memicu penyakit ini.
Pada saat yang sama, gejala eksim bisa semakin parah dan menyebabkan seseorang merasa lebih stres, cemas, atau tertekan.
Mereka juga mungkin mengalami kelelahan dan penarikan sosial karena gejala kesehatan fisik dan mental mereka.
Baca juga: 12 Komplikasi Sirosis Hati yang Perlu Diperhatikan
Eksim adalah kondisi autoimun. Kondisi ini terjadi ketika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.
Kondisi ini memicu peradangan dalam tubuh, merusak penghalang kulit dan meningkatkan kerentanan terhadap bakteri, alergen, dan iritasi.
Eksim menyebabkan iritasi kulit, gatal, dan bengkak. Penyakit ini juga bisa menyebabkan benjolan, ruam berubah warna, dan kulit bersisik.
Selain menyebabkan gejala fisik, eksim dapat memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional seseorang.
Faktanya, para peneliti telah menghubungkan eksim dengan beberapa kondisi kesehatan mental, termasuk stres, kecemasan, dan depresi.
Penelitian dari 2019 menunjukkan bahwa depresi lebih sering terjadi pada orang dengan kondisi autoimun seperti dermatitis atopik, yang merupakan salah satu jenis eksim.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.