Anak-anak yang hidup di daerah konflik atau perang berisiko besar mengalami depresi. Selain itu, anak-anak yang sering melihat orangtuanya cekcok juga bisa mengalami depresi.
Bullying di sekolah, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, hingga kematian anggota keluarga juga dapat memicu depresi pada anak.
Beberapa remaja mungkin pernah mencoba menenggak minuman beralkohol atau minum obat-obatan psikotropika. Kebiasaan buruk ini dapat memicu depresi pada anak.
Melihat 3 faktor risiko di atas, dapat disimpulkan bahwa hal utama untuk mencegah depresi pada anak adalah menciptakan ruang yang nyaman untuk perkembangan mereka.
Selain itu, orangtua juga harus belajar memvalidasi seluruh perasaan yang diungkapkan si kecil, entah itu berupa kesedihan, tangisan, atau amarah.
Selain menunjang kebutuh anak secara mental, orangtua juga dianjurkan menyiapkan makanan bergizi seimbang untuk anak-anak. Anda juga dapat mengajak anak olahraga bersama dan memberi kesempatan dalam menyalurkan hobi.
Baca juga: Ketahui 10 Jenis Depresi, Salah Satunya karena Melahirkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.