Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kebiasaan yang Menyebabkan Kolesterol Tinggi

Kompas.com - 10/08/2022, 22:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Apakah Anda memiliki kolesterol tinggi? Mungkin sejumlah kebiasaan Anda yang menjadi penyebabnya.

Kebiasaan yang mungkin tidak Anda sadari bisa membuat Anda memiliki kolesterol tinggi dan mengembangkan penyakit serius, seperti:

  • Penyakit jantung koroner: kolesterol tinggi menumpuk menjadi plak di dinding arteri koroner.
  • Stroke: kolesterol menumpuk dan mempersempit arteri sekitar otak.
  • Disfungsi ereksi: kolesterol tinggi yang membentuk plak memicu penyempitan pembuluh darah kecil di penis.

Baca juga: Apa Itu Kolesterol?

Jadi, penting untuk Anda mengenal kebiasaan yang berisiko meningkatkan atau mempertahankan kolesterol tinggi.

Tujuannya agar Anda bisa mengurangi dan menghindari risiko penyakit serius tersebut.

Mengutip Verywell Health, kisaran kadar kolesterol normal berdasarkan usia dibedakan dalam 2 kategori, yaitu:

  • Usia 19 tahun ke bawah: kurang dari 170 mg/dl
  • Usia 20 tahun ke atas: 125-200 mg/dl

Sedangkan kadar kolesterol Anda dikategorikan tinggi, jika angkanya mencapai lebih dari 240 mg/dL, menurut Kementerian Kesehatan.

Baca juga: 5 Kebiasaan yang Menyebabkan Penyakit Paru-paru

Lalu, kebiasaan apa yang bisa menyebabkan kolesterol tinggi? Berikut ulasan ringkasnya:

1. Makan daging berlemak

Kebiasaan makan daging berlemak tanpa diimbangi sayuran atau makanan nabati, sangat bisa menyebabkan kolesterol tinggi.

Mengutip Everyday Health, makan makanan yang melulu daging dapat meningkatkan asupan lemak jenuh di tubuh Anda.

Apalagi jika Anda juga menghindari sayuran atau makanan nabati dengan dalih mengikuti diet keto (rendah karbohidrat, tapi tinggi lemak).

Jika demikian, tak pelak kadar kolesterol Anda bisa tinggi.

"Diet paling efektif untuk menurunkan kolesterol adalah pola makan nabati atau pola makan vegan di mana Anda mengurangi pola makan asupan kolesterol," kata Raj Khandwalla, ahli jantung di Smidt Heart Institute di Cedars-Sinai, Los Angeles.

Jika Anda masih ingin makan daging, disarankan untuk memilih yang tanpa lemak jenuh, seperti daging unggas (ayam, bebek, dan kalkun) tanpa kulit dan ikan.

Rekomendasi American Heart Association, batas konsumsi lemak jenuh tidak lebih dari 5-6 persen dari total kalori.

Jika Anda biasanya makan 2.000 kalori, Anda hanya boleh makan kurang dari 13 gram lemak jenuh sehari.

Baca juga: Tanda-tanda Kolesterol Tinggi yang Perlu Anda Perhatikan

2. Makan lemak trans

Apakah Anda suka mengkonsumsi gorengan, sosis, mentega?

Makanan tersebut merupakan contoh sumber lemak trans yang bisa menyebabkan kolesterol tinggi.

Daging merah dari hewan berkaki empat (seperti sapi, kambing, dan babi) dan susu full cream (whole milk/full fat milk) juga mengandung lemak trans yang bersifat alami.

Mengutip WebMD, penggunaan lemak trans biasanya untuk membuat makanan lebih memiliki rasa, tekstur, dan awet.

Namun, lemak trans meningkatkan kolesterol LDL (jahat) dan menurunkan kolesterol HDL (baik).

Kondisi itu membuat Anda lebih mungkin terkena penyakit jantung.

Lebel makanan "0 gram lemak trans" belum tentu tidak mengandung lemak trans sama sekali. Makanan itu masih bisa mengandung setengah gram lemak trans per porsi.

Jadi, Anda perlu cek komposisinya. Lemak trans biasa didaftarkan sebagai "minyak terhidrogenasi parsial".

Baca juga: 7 Kebiasaan yang Menyebabkan Infeksi Saluran Kemih

3. Makan di luar

Mengutip Everyday Health, makan makanan buatan sendiri di rumah bisa menjadi pilihan terbaik untuk mengontrol kolesterol Anda.

Sebab saat Anda makan di luar, kecenderungan Anda tidak tahu bahan apa saja pemicu kolesterol tinggi yang masuk dalam makanan dan bagaimana itu dimasak.

Kebanyakan makanan di luar adalah jenis makanan cepat saji, olahan tinggi, dan mengandung bahan pengawet, yang mengandung banyak lemak trans.

4. Minum alkohol

Mengutip Everyday Health, kebiasaan minum alkohol bisa menyebabkan peningkatan kolesterol, trigliserida, dan berkontribusi pada penambahan berat badan.

Jika Anda ingin menurunkan kolesterol tinggi, paling tidak kurangi kebiasaan minum alkohol.

Standar internasional untuk keamanan minum alkohol adalah 2 gelas sehari untuk pria dan satu gelas untuk wanita.

Namun jika Anda memiliki kesehatan buruk, mungkin aturannya bisa berbeda.

Baca juga: Efek Kolesterol Tinggi bagi Kesehatan yang Harus Diwaspadai

5. Tidak aktif bergerak

Tidak aktif bergerak bisa menjadi penyebab tidak langsung dari kolesterol tinggi.

Tidak aktif bergerak bisa berupa jarang olahraga dan terlalu banyak duduk atau tidur.

Mengutip WebMD, tidak aktif bergerak bisa meningkatkan lemak dalam darah yang disebut trigloserida dan menurunkan kolesterol baik (HDL).

Sebaliknya jika Anda aktif bergerak dengan olahraga teratur.

Kolesterol HDL bisa meningkat dan trigliserida menurun.

Kolesterol baik (HDL) sebenarnya berperan menghilangkan beberapa kolesterol jahat dengan membawanya ke hati untuk dihilangkan.

Jika ingin mengurangi kolesterol tinggi, Anda bisa berolahraga teratur setidaknya 30 menit setiap hari, seperti jogging, berlari, berenang, bersepeda, atau dengan berkebun dan aktivitas bersih-bersih di rumah.

6. Stres

Stres tidak hanya menjadi masalah psikologi, tetapi juga kesehatan fisik Anda.

Stres bisa datang dari mana saja, bisa dari hubungan dengan keluarga, pekerjaan, pertemanan, atau sebagainya.

Kurang tidur dan liburan pun bisa menyebabkan stres.

Mengutip WebMD, penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki stres terhadap pekerjaannya memiliki kadar kolesterol jahat (LDL) lebih tinggi dari pada yang baik (HDL).

Baca juga: Kebiasaan yang Jadi Penyebab Pembentukan Batu Ginjal

7. Merokok

Kebiasaan satu ini memang dikenal di dunia medis sebagai sesuatu yang paling harus dihindari karena memicu banyak penyakit.

Mengutip WebMD, asap rokok itu bisa menyebabkan kolesterol tinggi dengan menurunan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah.

Oleh karenanya, rasio HDL dan LDL dalam tubuh itu penting bagi kesehatan.

8. Mengandalkan pengobatan tanpa mengubah gaya hidup

Saat mengalami masalah kesehatan, kebanyakan orang hanya akan mengandalkan obat tanpa mengubah kebiasaan hidup tidak sehatnya.

Hal itu hanya akan berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Mungkin penyakit bisa sembuh sesaat, tetapi mudah berulang.

Mengutip Everyday Health, penelitian diterbitkan pada Februari 2020 di journal of American Heart Association tentang orang dengan kolesterol tinggi yang diberikan resep statin.

Ditemukan bahwa orang dengan resep statin itu justru cenderung menambah berat badan dan kurang berolahraga.

Meskipun statin dan obat penurun kolesterol lainnya sangat efektif, itu tidak dimaksudkan untuk menjadi satu-satunya cara mengelola kolesterol tinggi.

Baca juga: 10 Makanan Penyebab Kolesterol Tinggi yang Harus Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com