Orang dapat mengurangi risiko ini dengan mempertahankan berat badan yang moderat.
Paru-paru mengandung kantung udara kecil yang disebut alveoli, yang bertanggung jawab untuk pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara paru-paru dan pembuluh darah kapiler.
Bernapas dengan merokok akan merusak alveoli, membuatnya berkerja kurang efisien.
Baca juga: 9 Cara Meredakan Dahak Berlebih yang Mengganggu Pernapasan
Memperhatikan kualitas udara di sekitar penting untuk menjaga Anda bisa bernapas yang benar.
Udara bisa mengandung iritan, polusi, dan alergen yang mengurangi kemampuan kita bernapas dengan benar, terutama di perkotaan.
Jika terus-menerus menghirup udara yang mengandung polusi, bukan hal yang mustahil menyebabkan penyakit paru-paru.
Untuk menghindari menghirup polusi, Anda bisa menggunakan masker, terutama saat berada di luar ruangan yang penuh debu dan asap.
Mengutip Medical News Today, latihan pernapasan membantu memperlambat pola pernapasan kita dan memaksimalkan fungsi paru-paru agar bekerja lebih efisien.
Latihan pernapasan sangat penting terutama bagi penderita asma, penyakit paru-paru obstruktif kronik (PPOK).
Para penderita penyakit tersebut kecenderungan memerlukan energi ekstra untuk bisa bernapas dengan benar (pernapasan perut melalui hidung).
Latihan pernapasan yang benar untuk memaksimalkan fungsi paru-paru, juga dapat membantu menenangkan seseorang yang merasa cemas.
Namun, mereka harus mencoba latihan saat pernapasan mereka normal, bukan saat mengalami sesak napas.
Baca juga: Macam Kondisi Medis Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Kronis
American Lung Association merekomendasikan dua teknik pernapasan yang benar untuk Anda coba:
Idealnya, Anda harus melatih keduanya selama 5-10 menit setiap hari. Beberapa orang mungkin perlu meningkatkan durasi tersebut secara bertahap.
Langkah-langkah pernapasan bibir yang mengerucut:
Langkah-langkah pernapasan perut:
Baca juga: 14 Penyebab Sesak Napas, Tak Hanya Gangguan Pernapasan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.