Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2022, 16:35 WIB
Ria Apriani Kusumastuti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Beberapa faktor tersebut perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi hasil tes A1C sehingga tidak akan valid.

Baca juga: 18 Makanan Penurun Gula Darah untuk Mengatasi Diabetes

3. Tes glukosa plasma acak

Melansir CDC, tes glukosa plasma acak akan dilakukan untuk mengetahui level gula darah pada saat tes dilakukan.

Tes ini akan dilakukan ketika dokter menemukan gejala diabetes pada pasien dan tidak bisa menunggu untuk melakukan tes dengan puasa selama 8 jam.

Mayo Clinic menambahkan bahwa level gula darah lebih dari 200 mg/dL yang diketahui dari tes ini menunjukkan bahwa seseorang menderita diabetes.

4. Tes toleransi glukosa

Tes toleransi glukosa dilakukan oleh dokter untuk mendeteksi jenis diabetes gestasional pada ibu hamil.

Jenis diabetes ini adalah diabetes yang muncul dalam masa kehamilan.

Melansir NIH, tes akan dilakukan satu jam setelah ibu hamil mengonsumsi cairan manis yang mengandung glukosa dan tidak diharuskan untuk puasa.

Jika hasil dari tes menunjukkan angka lebih dari 135 mg/dL maka pasien akan diminta untuk melakukan tes toleransi glukosa oral selama puasa.

Baca juga: 10 Ciri-ciri Gula Darah Naik Tidak Terkontrol

5. Tes toleransi glukosa oral

Tes toleransi glukosa oral akan dilakukan oleh dokter untuk mendeteksi diabetes tipe 2, prediabetes, dan diabetes gestasional.

Namun ternyata, jenis tes ini lebih mahal jika dibandingkan dengan tes glukosa puasa dan tes toleransi gula, dan tidak mudah untuk dilakukan.

Menurut NIH, Anda akan diminta untuk berpuasa selama setidaknya 8 jam dan dokter akan mengambil sampel darah setelah puasa.

Kemudian, Anda akan diminta untuk mengonsumsi cairan yang tinggi gula dan dilakukan tes lagi 2 jam setelahnya untuk mengetahui level gula darah.

Namun, sampel darah akan diambil per jam selama 2 hingga 3 jam jika dilakukan untuk ibu hamil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com