Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2022, 18:00 WIB

Meski rasa sakit merupakan gejala yang umum, diagnosis endometriosis bisa saja diberikan saat seorang wanita tidak mengalami keluhan sakit di area perut.

Oleh karena itu, endometriosis baru bisa diketahui apabila seorang wanita menjalani pemeriksaan atau operasi perut.

Baca juga: Sakit saat Berhubungan Seks karena Endometriosis, Coba 5 Tips Berikut

 

6. Menopause menghentikan gejala endometriosis

Beberapa orang berpikir bahwa rasa sakit akibat endometriosis akan hilang setelah menopause atau henti haid.

Sebagaimana diketahui, anggapan itu mungkin muncul karena umumnya endometriosis menyebabkan seorang wanita alami rasa sakit luar biasa saat menstruasi.

Namun, sama seperti operasi pengangkatan rahim atau histerektomi, menopause ternyata tidak menyembuhkan endometriosis.

Kondisi ini dapat berkembang hingga bertahun-tahun setelah masa menstruasi berhenti. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter demi mengatasi nyeri endometriosis setelah menopause.

 

7. Aborsi sebabkan endometriosis

Semua jenis aborsi, baik langsung, medis, atau ilegal sama-sama mengakibatkan risiko bagi kesehatan. Mulai dari perdarahan hebat, sepsis, infeksi radang panggul, hingga kanker serviks, serta kanker hati.

Kendati demikian, aborsi tidak menyebabkan endometriosis. Dokter Stegmann kepada Medical News Today menyebutkan, tidak ada hubungan genetik antara aborsi dengan endometriosis.

Baca juga: Waspadai Nyeri Haid yang Mengarah pada Gejala Endometriosis

 

8. Pil KB dapat menyembuhkan endometriosis

Penyakit endometriosis tidak dapat disembuhkan secara menyeluruh, hanya dapat ditangani sesuai dengan tahapannya.

Penanganan endometriosis dapat dilakukan dengan konsumsi obat pereda nyeri, obat hormonal, penyesuaian gaya hidup, ataupun tindakan pembedahan pada kasus yang sudah berat.

Pil KB sering dianggap mampu menyembuhkan endometriosis. Namun, kenyataanya alat kontrol kehamilan ini hanya membantu mengurangi rasa sakit saat ovulasi dan menstruasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com