Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2022, 15:01 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobaccterium leprae.

Mengutip Medicine Net, bakteri ini paling mudah tumbuh di area tubuh dengan suhu 27,2-30 Celcius, seperti tangan, kaki, wajah, dan lutut.

Mengutip Cleveland Clinic, penyakit ini dapat menyerang segala usia, tetapi paling umum pada orang berusia 5-15 tahun atau mereka yang berusia di atas 30 tahun.

Kusta dengan sebutan lain sebagai lepra atau dikenal juga sebagai penyakit Hansen ini merupakan penyakit dari zaman kuno. Namun, masih eksis sampai sekarang.

Baca juga: Kenali Apa itu Kusta, Penyebab, dan Ciri-ciri Penyakit Menular ini

Indonesia berada di negara dengan jumlah kasus kusta terbanyak ketiga, setelah India dan Brazil, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2021.

Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan per 24 Januari 2022 mencatat jumlah kasus kusta terdaftar mencapai 13.487 dengan penemuan kasus baru sebanyak 7.146.

Ada 6 Provinsi yang belum mencapai eliminasi kusta di Indonesia, yaitu:

  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Maluku
  • Maluku Utara
  • Papua
  • Papua Barat

Prevalensi kusta di enam provinsi tersebut masih lebih dari 1 per 10.000 penduduk, artinya setiap 10.000 penduduk di daerah tersebut terdapat satu penderita kusta.

Oleh karenannya, penting untuk kita mengetahui tanda-tanda kusta.

Baca juga: Hari Kusta Sedunia, Penanganannya Terkendala Stigma Masyarakat

Tanda-tanda

Mengutip Medicine Net, tanda-tanda kusta pada tahap awal mungkin sulit disadari karena prosesnya halus dan perlahan (biasanya selama bertahun-tahun).

Tanda-tanda kusta ini mirip dengan gejala sifilis, tetanus, dan leptospirosis.

Mengutip CDC, tanda-tanda kusta akan muncul di kulit, saraf perifer, dan selaput lendir (daerah lembut dan lembab di dalam lubang tubuh).

Pada kulit, tanda-tanda kusta meliputi:

  • Bercak kulit yang memiliki warna berbeda, terlihat lebih terang dari kulit di sekitarnya, disertai mati rasa di area tersebut
  • Muncul benjolan (nodul) pada kulit
  • Kulit tebal, kaku, atau kering
  • Luka terbuka (ulkus) tanpa rasa sakit di telapak kaki
  • Pembengkakan atau benjolan tanpa rasa sakit di wajah atau daun telinga
  • Kehilangan alis atau bulu mata

Pada saraf perifer, tanda-tanda kusta dapat berupa:

  • Mati rasa pada area kulit yang terkena kusta
  • Otot melemah atau lumpuh (terutama di tangan dan kaki)
  • Pembesaran saraf (terutama di sekitar siku dan lutut dan di sisi leher)
  • Masalah mata yang dapat menyebabkan kebutaan (ketika saraf wajah terpengaruh)

Baca juga: 4 Fakta Tentang Kusta, Gejalanya Mirip dengan Penyakit Kulit Lain

Pada selaput lendir, tanda-tanda kusta, meliputi:

  • Hidung tersumbat
  • Mimisan

Jika tidak diobati, tanda-tanda kusta lebih lanjut dapat terjadi, sebagai berikut:

  • Kelumpuhan tangan dan kaki
  • Jari kaki atau tangan bisa tergerus karena reabsorpsi
  • Luka terbuka (ulkus) kronis yang tidak sembuh-sembuh di bagian bawah kaki
  • Kebutaan
  • Kehilangan alis
  • Kerusakan hidung

Komplikasi lain yang kadang-kadang menjadi tanda-tanda kusta terjadi adalah:

  • Nyeri saraf
  • Kemerahan dan nyeri di sekitar area yang terkena kusta
  • Sensasi terbakar di kulit

Baca juga: 3 Gejala Kusta yang Paling Mudah Dikenali, Jangan Sampai Salah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau