Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2022, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang dapat menyebabkan kerusakan organ.

Artinya, peyakit ini terjadi karena sistem imun Anda menyerang sel-sel sehat secara tidak sengaja.

Mengutip Lupus Research, lupus adalah salah satu penyakit autoimun paling kompleks dengan penyebab pasti yang tidak jelas.

Penyakit ini memiliki julukan "penyakit dengan 1.000 wajah".

Baca juga: Mengenal Penyakit Lupus pada Anak

Sebab, penyakit lupus bisa memengaruhi setiap orang secara berbeda dengan gejala yang terkadang sulit dideteksi.

Tak hanya sulit diagnosis, cara mengobati penyakit ini secara efektif juga sangat menantang.

Penyakit autoimun ini biasanya berlangsung lama dan membutuhkan perawatan jangka panjang.

Mengutip Cleveland Clinic, lupus adalah kondisi seumur hidup (kronis) yang perlu dikelola secara teratur.

Pengobatan yang ada tujuannya adalah untuk membuat gejala yang terjadi menjadi tidak aktif (remisi) dan membatasi jumlah kerusakan yang diakibatkan penyakit ini pada organ Anda.

Namun, penyakit lupus tidak dapat diprediksi dan bagaimana kondisi tersebut memengaruhi Anda dapat berubah seiring waktu.

 

Baca juga: Apa Itu Penyakit Autoimun?

Gejala

Mengutip Cleveland Clinic, saat Anda memiliki penyakit lupus, banyak gejala yang bisa Anda alami.

Berikut gejala umumnya:

  • Nyeri sendi
  • Nyeri otot
  • Ruam
  • Demam
  • Sensitif terhadap sinar matahari
  • Rambut rontok
  • Luka mulut
  • Mata kering
  • Muncul rasa lelah terus-menerus
  • Nyeri dada
  • Sakit perut
  • Sesak napas
  • Kelenjar bengkak
  • Sakit kepala
  • Disorientasi yang menyebabkan kebingungan
  • Depresi
  • Kejang
  • Darah mudah menggumpal
  • Anemia
  • Fenomena raynaud
  • Masalah dengan ginjal, jantung, atau paru-paru

Namun, tidak semua orang mengalami gejala lupus yang sama.

Bisa juga Anda mengalami gejala yang tumpang tindih dengan penyakit lainnya yang Anda miliki.

Gejala penyakit lupus bisa lambat berkembang, tetapi Anda bisa melihat gejala baru dari waktu ke waktu.

Tingkat keparahan gejala Anda juga dapat berubah seiring waktu.

Kadang-kadang gejala penyakit autoimun ini hampir tidak muncul (dalam remisi). Sementara, di lain waktu gejalanya bisa sangat aktif (flare-up).

Baca juga: Amankah Hamil saat Menderita Lupus?

Bagian tubuh yang dipengaruhi

Penyakit lupus dapat memengaruhi banyak bagian tubuh Anda yang berbeda.

Bagian tubuh yang biasa terkena penyakit lupus antara lain kulit, darah, persendian, ginjal, otak, jantung, dan paru-paru.

Bagaimana penyakit lupus memengaruhi bagian tubuh Anda? Berikut penjelasan uraiannya:

Kulit

Masalah kulit adalah ciri umum penyakit lupus.

Beberapa orang dengan penyakit lupus memiliki ruam merah di pipi dan batang hidung mereka.

Masalah kulit lain yang mungkin terjadi, yaitu ruam merah besar dan melingkar (plak), yang mungkin juga menimbulkan bekas luka (lupus diskoid).

Ruam kulit ini biasanya diperburuk oleh sinar matahari. Rambut rontok dan sariawan juga sering terjadi akibat penyakit lupus memengaruhi kulit.

Baca juga: Apa Itu Kanker Darah?

Darah

Penderita penyakit lupus mungkin akan memiliki jumlah sel darah sehat yang berkurang signifikan (berbahaya).

Terjadinya perubahan jumlah darah ini menyebabkan penderita penyakit lupus mengalami:

  • Kelelahan (gejala anemia karena jumlah sel darah merah rendah)
  • Infeksi serius (gejala karena jumlah sel darah putih rendah)
  • Mudah memar (gejala karena jumlah trombosit rendah).

Pembekuan darah juga sering terlihat dengan frekuensi yang meningkat pada penderita penyakit autoimun ini.

Gumpalan sering terjadi di area berikut:

  • Kaki (bekuan vena yang disebut deep vein thrombosis)
  • Paru-paru (emboli paru)
  • Otak (stroke).

Gumpalan darah yang berkembang pada penderita penyakit lupus mungkin berhubungan dengan produksi antibodi antifosfolipid.

Antibodi tersebut adalah protein abnormal yang dapat meningkatkan kecenderungan darah untuk membeku.

Baca juga: Mengapa Penyakit Lupus Sulit Disembuhkan?

Persendian

Kondisi persendian yang dipengaruhi penyakit lupus dapat ditandai dengan munculnya:

  • Rasa nyeri, terutama di pagi hari
  • Pembengkakan
  • Kekakuan

Arthritis sangat umum terjadi pada penderita lupus.

Arthritis mungkin menjadi masalah hanya untuk beberapa hari hingga minggu atau mungkin merupakan ciri permanen dari penyakit autoimun ini.

Untungnya, arthritis biasanya bukan kondisi medis yang melumpuhkan.

Ginjal

Penyakit lupus yang telah memengaruhi ginjal bisa menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa.

Tanda ginjal Anda sudah terpengaruh oleh penyakit lupus, ialah:

  • Sakit radang sendi
  • Mengalami ruam
  • Demam
  • Penurunan berat badan.

Namun, tanda itu bisa saja tidak terjadi. Artinya, masalah ginjal akibat penyakit autoimun ini dapat terjadi meski tanpa gejala.

Penyakit ginjal sendiri biasanya tidak menimbulkan gejala sampai pada stadium lanjut.

Penting agar penyakit ginjal didiagnosis sejak dini dan diobati dengan tepat.

Tanda-tanda awal penyakit ginjal terlihat dari tes urin, yang disebut urinalisis.

Baca juga: Apa Itu Cacar Monyet?

Otak

Otak termasuk organ kompleks yang bisa dipengaruhi oleh penyakit lupus, tetapi ini jarang terjadi.

Jika penyakit lupus sudah memengaruhi otak, beberapa hal yang dapat terjadi ialah:

  • Disorentasi yang menyebabkan orang mudah kebingungan
  • Depresi
  • Kejang
  • Stroke

Jantung dan paru-paru

Saat penyakit lupus sudah memengaruhi jantung dan paru-paru, yang sering terjadi ialah peradangan pada penutup jantung (perikardium) dan paru-paru (pleura).

Jika kedua organ vital ini meradang, Anda mungkin mengalami:

  • Nyeri dada
  • Detak jantung tidak teratur
  • Penumpukan cairan di sekitar paru-paru (pleurisy atau pleuritis)
  • Penumpukan cairan di sekitar jantung (perikarditis).

Baca juga: Lupus Lebih Banyak Menyerang Wanita, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com