Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Jika Terlalu Sering Duduk?

Kompas.com - 18/09/2022, 13:31 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Mengutip AHA Journals, duduk terlalu lama mengakibatkan peningkatan resistensi insulin atau kondisi ketika sel-sel tubuh tak mampu merespons kerja insulin sebagaimana mestinya.

Resistensi insulin dapat berkembang menjadi pradiabetes atau sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang mencakup tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kadar kolesterol baik rendah, trigliserida tinggi, dislipidemia (kadar lemak tinggi dalam darah), dan obesitas.

Jika tidak diobati, komplikasi jangka panjang resistensi insulin termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penyakit pembuluh darah.

Baca juga: 6 Posisi Duduk yang Benar untuk Menjaga Kesehatan Tulang

5. Kenaikan berat badan

Bergerak menyebabkan otot melepaskan molekul seperti lipoprotein lipase, yang membantu memproses lemak dan gula yang Anda makan.

Ketika seseorang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk duduk, pelepasan molekul-molekul ini berkurang dan tubuh bagian belakang akan berisiko melebar.

Oleh sebab itu, tak heran orang yang duduk terlalu lama, terutama pria memiliki tumpukan lemak di bagian tengah tubuh atau perut.

6. Kanker

Duduk terlalu lama disebutkan dapat meningkatkan risiko jenis kanker tertentu, termasuk kanker paru-paru, rahim, dan usus besar.

Namun, kaitan antara duduk terlalu lama dengan risiko kanker masih perlu dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut.

7. Varises

Duduk dalam waktu lama dapat menyebabkan darah menggenang di kaki. Hal ini dapat menyebabkan varises atau kondisi saat pembuluh darah membesar dan timbul di permukaan kulit (umumnya di kaki atau telapak kaki).

8. Trombosis vena dalam (DVT)

Trombosis vena dalam adalah jenis bekuan darah yang paling sering terjadi di kaki.

Ini merupakan kondisi serius karena darah beku dapat terlepas dan tersangkut di paru-paru dan menyebabkan emboli paru hingga kematian.

Baca juga: Kok Sering Pusing saat Bangun dari Duduk?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com