Penyakit ginjal stadium akhir rupanya juga mengakibatkan kenaikan kadar kalium secara tiba-tiba atau disebut hiperkalemia.
Mengutip Mayo Clinic, hiperkalemia dapat menyebabkan jantung tidak berfungsi secara optimal dan mengancam jiwa.
Sakit ginjal stadium akhir juga menyebakan kerusakan sistem saraf pusat. Hal ini menyebabkan penderitanya kesulitan berkonsentrasi, perubahan kepribadian, atau kejang.
Baca juga: 10 Kebiasaan yang Menyebabkan Penyakit Ginjal yang Harus Dihindari
Penyakit ginjal menyebabkan tulang melemah. Alhasil, seseorang punya risiko lebih besar mengalami patah tulang.
Orang yang terkena penyakit ginjal, terutama pria, mengalami penurunan gairah seks hingga disfungsi ereksi karena terlalu sering merasakan ingin buang air kecil.
Kondisi ini jelas sangat mengganggu karena mengurangi kualitas hubungan seks. Seseorang yang sedang program hamil dianjurkan segera melakukan pengobatan ginjal.
Kerusakan ginjal dapat membuat hormon yang memberi sinyal ke sumsum tulang belakang untuk memproduksi sel darah merah berkurang.
Jika dibiarkan, hal ini dapat mengakibatkan kekurangan sel darah merah atau anemia.
Sakit ginjal akut atau stadium tiga membuat tubuh lebih rentan terhadap infeks sehingga tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan mudah sakit.
Sakit ginjal stadium akhir juga menyebakan kerusakan sistem saraf pusat. Hal ini menyebabkan penderitanya kesulitan berkonsentrasi, perubahan kepribadian, atau kejang.
Baca juga: 6 Tanda Anda Memiliki Batu Ginjal, Termasuk Sakit Punggung
Perikarditis adalah suatu pembengkakan dan iritasi pada membran seperti kantung tipis yang membungkus jantung (perikardium).
Perikarditis dapat disebabkan oleh infeksi virus, serangan jantung, hingga sakit ginjal stadium akhir.
Gejala yang paling umum adalah nyeri dada tajam dan menusuk yang mungkin menjalar ke bahu kiri dan leher.
Penyakit ginjal kronis atau stadium akhir dengan hemodialisis dapat menyebabkan pasien mengalami penurunan berat badan secara drastis.
Berat badan dapat semakin berkurang seiring denga menurunnya laju filtrasi glomerulus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.