Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Kondisi Penyebab Perubahan Otak yang Harus Diperhatikan

Kompas.com - 18/09/2022, 18:33 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Perubahan otak negatif dan positif dapat terjadi karena beberapa penyebab.

Sebagai sistem saraf pusat, otak memiliki struktur yang kompleks dan menjalankan banyak fungsi.

Mengutip Cleveland Clinic, struktur otak terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:

  • Otak besar (cerebrum): berfungsi untuk menafsirkan apa yang Anda lihat, dengar, dan sentuh. Bagian otak ini juga mengatur emosi, penalaran, dan pembelajaran.
  • Otak kecil (cerebellum): berfungsi untuk menjalankan motorik halus serta membantu tubuh mempertahankan postur, keseimbangan, dan koordinasi.
  • Batang otak: berfungsi untuk menyampaikan pesan ke berbagai bagian tubuh dan korteks serebral.

Baca juga: Fungsi Otak dan Cara Menjaga Kesehatannya

Mengutip WebMD, ada beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab perubahan otak, menyebabkan fungsinya menurun atau meningkat, yaitu:

1. PTSD

PTSD menyebabkan amigdala Anda menjadi terlalu aktif. Amigdala adalah bagian otak yang mengontrol emosi.

Itu akan menurunkan aktivitas di korteks prefrontal, area pengambilan keputusan.

Lalu, akan mengecilkan hippocampus, yang membentuk ingatan.

2. Depresi

Depresi tidak hanya memengaruhi suasana hati, tetapi juga dapat menjadi penyebab perubahan otak Anda.

Para ahli mengatakan depresi mengurangi aktivitas di beberapa area otak, termasuk lobus prefrontal, yang terlibat dalam penalaran, kepribadian, dan penilaian.

Satu studi menemukan bahwa orang yang mengalami depresi selama lebih dari satu dekade memiliki sekitar 30 persen lebih banyak peradangan otak.

Peradangan otak dapat menyebabkan hilangnya sel otak, yang akan mengganggu memori dan meningkatkan risiko demensia.

Baca juga: 6 Jenis Penyakit Otak dan Gejalanya

3. Stroke

Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak Anda berhenti.

Penyakit ini menyebabkan kerusakan otak permanen dan dapat menyebabkan kecacatan hingga kematian.

Jika stroke menyerang sisi kiri otak, mungkin tubuh bagian kanan Anda akan melemah dan mati rasa. Anda juga bisa mengalami kesulitan berbicara.

Jika stroke menyerang sisi kanan otak, mungkin tubuh bagian kiri Anda yang melemah dan mati rasa.

4. Penyalahgunaan alkohol

Mungkin sudah merupakan pengetahuan umum, penyalahgunaan alkohol dapat menjadi penyebab perubahan otak Anda.

Itu karena alkohol bisa membunuh sel-sel otak. Akibat yang umum terjadi adalah penglihatan kabur, bicara cadel, dan kehilangan memori.

Seiring waktu, minum terlalu banyak dapat merusak otak Anda.

Penelitian menunjukkan bahwa itu juga dapat mengecilkan bagian-bagian tertentu dari otak Anda.

Beberapa ahli mengatakan bahwa orang dengan kebiasaan minum alkohol memiliki hippocampus yang lebih kecil dibandingkan mereka yang tidak sering minum.

Hippocampus adalah area yang penting untuk belajar dan memori.

Baca juga: 12 Cara Mencegah Penyakit Otak yang Membahayakan

5. Skizofrenia

Orang dengan skizofrenia memiliki otak yang berbeda dari orang normal. Sehingga, penyakit ini menjadi penyebab perubahan otak.

Hasil pencitraan otak penderita skizofrenia menunjukkan materi abu-abu dan putih hilang.

Materi abu-abu dan putih adalah bahan lemak yang membentuk otak.

Materi putih berada jauh di dalam otak, tempat informasi mengalir.

Sementara, materi abu-abu yang mengelilinginya membantu otak memproses informasi.

Pada penderita skizofrenia, materi abu-abu cenderung hilang lebih dulu, dengan materi putih akan hilang seiring waktu.

6. Penyakit alzheimer

Penyakit Alzheimer menjadi penyebab perubahan otak karena mengganggu komunikasi antarneuron.

Setiap orang normal memiliki sel yang disebut neuron. Antarneuron berkomunikasi melalui sinyal kimia dan listrik untuk mengirim pesan ke seluruh tubuh Anda.

Kondisi ini diperkirakan berasal dari penumpukan dua protein, yaitu amiloid dan tau. Keduanya membuat pesan terganggu.

Baca juga: Tanda-tanda Kanker Otak yang Perlu Diperhatikan

7. Migrain

Orang yang mengalami migrain memiliki kabel otak yang bermasalah.

Perubahan otak yang terjadi adalah reaksi berlebihan saraf terhadap stres dan cahaya terang.

Ini kemudian memicu gelombang aktivitas yang menyebabkan bahan kimia mempersempit pembuluh darah di otak.

Seiring waktu, migrain kronis dapat menyebabkan Anda kehilangan beberapa materi abu-abu dan putih.

8. Gegar otak

Orang yang memiliki penyakit gegar otak memiliki jaringan saraf robek.

Penyebab perubahan otak ini juga bisa mengguncang keseimbangan bahan kimia, merusak fungsi sel saraf, dan memicu peradangan.

Beberapa kasus gegar otak dapat menyebabkan kerusakan organ jangka panjang.

Baca juga: Tanda-tanda Kanker Otak Stadium Akhir yang Harus Diwaspadai

9. Gangguan bipolar

Gangguan bipolar bertanggung jawab atas perubahan otak yang kehilangan keseimbangan neurotransmitter.

Neurotransmitter merupakan bahan kimia yang mengirim pesan antara sel-sel otak.

Neurotransmitter memainkan peran dalam pembentukan suasana hati, tidur, dan memori.

Misalnya, terlalu banyak neurotransmitter (noradrenalin) dapat menyebabkan mania. Sementara, terlalu sedikit neurotransmitter menyebabkan depresi.

10. ADHD

ADHD juga dapat bertanggung jawab atas adanya perubahan otak Anda.

Penelitian menunjukkan ada lebih sedikit materi abu-abu dan putih pada orang dengan ADHD.

Area tertentu pada otak juga membutuhkan waktu lebih lama untuk terbentuk.

Terlebih lagi, jaringan sel saraf bekerja secara berbeda menyebabkan perhatian dan fokus penderita ADHD terganggu.

Jaringan sel saraf berfungsi mengirim sinyal di otak yang mengatur perhatian dan fokus orang.

Baca juga: Bagaimana Tingkat Kelangsungan Hidup Penderita Kanker Otak?

11. Meditasi

Meditasi dapat meningkatkan kesehtan mental dan meredakan stres. Sebab, meditasi menjadi penyebab perubahan otak ke arah positif.

Satu studi menemukan bahwa bermeditasi selama 2 bulan meningkatkan materi abu-abu di bagian otak yang mengontrol emosi dan pembelajaran.

Meditasi juga memperkuat hubungan antara sel-sel otak. Ini juga dapat meredakan peradangan di otak dan melindunginya dari risiko penyakit Alzheimer.

12. Olahraga

Olahraga berperan menjadi penyebab perubahan otak yang positif juga.

Olahraga memompa darah ke otak, yang mengantarkan oksigen dan nutrisi.

Aktivitas ini juga merangsang pelepasan protein yang menjaga sel-sel otak tetap sehat dan membantu menumbuhkan sel-sel baru.

Penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat menumbuhkan area otak Anda yang mengontrol pemikiran dan memori.

Baca juga: 10 Makanan untuk Penderita Penyakit Tumor Otak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau