KOMPAS.com - Rematik atau rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun kronis, progresif, dan melumpuhkan.
Mengutip Medical News Today, rematik terjadi karena sistem imun tubuh salah mengira jaringan sehat tubuh sebagai benda asing yang harus diserang.
Ketika sistem imun merespons kehadiran sel sehat tersebut, peradangan kemudian terjadi di jaringan atau organ yang menjadi target.
Sehingga, rematik juga disebut sebagai penyakit sistemik karena dapat memengaruhi seluruh tubuh, baik sendi, maupun organ seperti paru-paru, mata, dan jantung.
Baca juga: 13 Hal yang Penting Diketahui tentang Rematik
Mengutip Medical News Today, rematik adalah penyakit yang menyebabkan tubuh mengalami peradangan, pembengkakan, dan nyeri di dalam dan di sekitar sendi, lalu memengaruhi beberapa bagian tubuh lainnya.
Mengutip Healthline, tanda-tanda rematik paling sering dimulai pada usia 30-50-an tahun dan kebanyakan dialami oleh wanita.
Mengutip Healthline, pada tahap awal, tanda-tanda rematik mungkin belum berupa pembengkakan dan kemerahan di area persendian.
Awalnya, yang mungkin masih berupa tanda-tanda halus, seperti:
Baca juga: 10 Obat Alami untuk Mengatasi Rematik yang Perlu Diketahui
Mengutip Healthline, beberapa tanda-tanda rematik akan lebih jelas pada tahap lanjut, seperti:
1. Pembengkakan, kemerahan, dan kehangatan pada persendian
Rematik menyerang lapisan sendi Anda, dan ketika peradangan meningkat, sendi Anda mungkin menjadi merah, dan terasa hangat saat disentuh. Area tersebut biasanya membengkak.
2. Kelelahan
Karena dibutuhkan energi bagi tubuh Anda untuk melawan peradangan, Anda akan merasakan kelelahan yang meningkat nyata.
Padahal, apa yang Anda lakukan adalah aktivitas harian yang biasanya Anda lalui tanpa masalah.