Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda Tubuh Tidak Bisa Berkeringat yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 26/09/2022, 07:35 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Berkeringat adalah cara umum tubuh mendinginkan diri.

Namun, ada beberapa orang yang tidak bisa berkeringat. Kondisi ini disebut sebagai hipohidrosis atau anhidrosis.

Mengutip Healthline, hipohidrosis ini terjadi karena kelenjar keringat tidak lagi berfungsi dengan baik.

Baca juga: Penyebab Keringat Berlebihan Tidak Normal, dari Gen hingga Penyakit

Ketidakmampuan untuk berkeringat dapat menyebabkan Anda mudah kepanasan hingga mengalami heat stroke.

Heat stroke merupakan kondisi yang berpotensi mengancam jiwa, ditandai dengan suhu tubuh mencapai lebih dari 40 Celcius.

Sehingga, tubuh yang tidak bisa berkeringat intoleransi terhadap panas, seperti yang dikutip dari Medical News Today.

 

Baca juga: Tanda-tanda Keringat Berlebihan Tidak Normal, Apakah Anda Memilikinya?

Tanda-tanda

Tanda-tanda tubuh tidak bisa berkeringat meliputi:

  • Kulit sangat kering
  • Kulit memerah
  • Ketidakmampuan untuk mentolerir panas
  • Ketidakmampuan untuk mentolerir aktivitas fisik
  • Merasa sangat panas
  • Kesak napas
  • Pusing
  • Kram atau kelemahan otot

Kondisi tubuh tidak bisa berkeringat memengaruhi seluruh tubuh, satu area, atau tersebar di area tertentu.

Hipohidrosis ringan biasanya tidak diperhatikan, kecuali orang tersebut melakukan olahraga berat dan menjadi terlalu panas karena Anda berkeringat sangat sedikit atau tidak sama sekali.

Baca juga: Tanda-tanda Keringat Tidak Normal Jadi Petunjuk Kondisi Kesehatan

Komplikasi

Mengutp Verywell Health, anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua, berisiko lebih besar mengalami komplikasi berikut:

  • Ruam panas: menyerupai jerawat, ruam yang berhubungan dengan paparan panas paling sering terjadi di dekat lipatan kulit, seperti di leher, lipatan siku, dan selangkangan.
  • Kram panas: bukan diagnosis khusus, kram panas mungkin merupakan tanda pertama bahwa komplikasi lebih lanjut dapat terjadi.
  • Heat exhaustion: kelelahan yang muncul setelah tubuh terpapar suhu tinggi ditandai dengan denyut jantung dapat meningkat bersamaan dengan denyut nadi yang lemah, disertai gejala seperti kram otot, mual, dan pusing sering muncul.
  • Heat stroke: keadaan darurat medis yang ditandai dengan suhu tubuh 40 Celcius atau lebih. Kulit sering panas dan merah. Denyut jantung sering kali cepat dan terasa lebih kuat. Mungkin disertai sakit kepala, pusing, hingga kehilangan kesadaran.

Baca juga: 7 Fungsi Keringat bagi Kesehatan yang Perlu Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau