KOMPAS.com - Kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur sehingga terdengar gemertakan gigi bunyi saat tidur bisa mengganggu orang sekitarnya.
Dilansir dari SleepFoundation, kondisi ini bisa jadi tanda gangguan tidur jenis bruxism. Penderita bruxism biasanya tidak menyadari kebiasaan ini.
Gejala bruxism ini umumnya muncul di awal siklus tidur. Jarang ada yang mengalaminya saat seseorang sudah nyenyak terlelap.
Sebelum mengenali beberapa cara menghilangkan kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur, kenali dulu penyebabnya.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Susah Tidur setelah Minum Kopi
Ada banyak faktor penyebab bruxism atau kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur, antara lain:
Penyebab kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur paling sering adalah tingkat stres yang tinggi.
Baca juga: 11 Cara Mengatasi Susah Tidur setelah Covid-19
Tidak ada obat khusus untuk menghentikan kebiasaan menggertakan gigi saat tidur. Tapi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengelola masalah tidur ini, antara lain:
Dilansir dari NHS, upayakan untuk mengontrol stres agar tidak berlebihan. Caranya dengan sempatkan waktu untuk bersantai, lakukan latihan pernapasan, dengarkan musik, dan rutin olahraga.
Pastikan penderita tidur di waktu yang sama setiap hari, termasuk pada akhir pekan saat minim kesibukan. Sebelum tidur, buat rutinitas bersantai sejenak agar pikiran rileks. Buat suasana tempat tidur nyaman untuk istirahat.
Baca juga: Sering Menguap padahal Cukup Tidur Tanda Penyakit Apa?
Pelindung gigi bisa membantu mencegah gigi bunyi saat tidur sekaligus mengantisipasi kerusakan gigi akibat sering digertakkan tanpa sadar saat tidur.
Pelindung ini biasanya menutupi seluruh gigi atas atau bawah. Pelindung ini bisa menahan rahan bawah ke depan, sehingga dapat mencegah gigi gemertakan saat tidur.
Jika gejala bruxism cukup parah, cara menghilangkan bruxism untuk kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur memerlukan obat untuk menekan aktivitas otot yang memicu gigi gemertakan.
Selain dengan obat, dokter biasanya juga menyarankan penderita suntik botox. Mengingat penggunaan obat ini biasanya memakan waktu lama, pastikan penderita mendiskusikan plus minus terapinya dengan dokter.
Baca juga: 11 Akibat Kurang Tidur Bagi Kesehatan yang Pantang Disepelekan