Mengutip Everyady Health, olahraga membantu penderita diabetes tipe 2 meningkatkan sensitivitas insulin dan kemampuan tubuh untuk menggunakan glukosa sebagai energi.
Itu bisa menjadi kebiasaan selanjutnya yang dapat mengatasi kadar gula darah tinggi, menurut American Diabetes Association.
Aktivitas fisik ini berperan mengambil bentuk glukosa yang disimpan tubuh dan menggunakannya untuk energi.
Sehingga, pada saat Anda makan karbohidrat ada tempat untuk menyimpan glukosa yang masuk.
Sebuah studi yang diterbitkan pada September 2017 di "Frontiers in Endocrinology" menemukan bahwa berolahraga 30 menit setelah makan biasanya paling baik untuk mengatasi gula darah tinggi.
Mengutip Everyday Health, minum air putih adalah kebiasaan sederhana yang dapat menjadi cara untuk mengatasi gula darah tinggi.
Sebab, air tanpa perasa ini sangat membantu mengeluarkan glukosa dari tubuh.
Minum segelas air dapat sangat membantu dalam mengencerkan gula darah Anda dan menurunkannya dengan cara yang sehat.
Sebuah studi sebelumnya menemukan semakin banyak peserta studi air minum, semakin kecil kemungkinan mereka untuk mengembangkan gula darah tinggi.
Lebih khusus, penelitian ini menemukan orang yang minum kurang dari 1 liter air per hari berada pada peningkatan risiko terkena masalah gula darah.
Baca juga: 10 Kebiasaan yang menjadi Penyebab Gangguan Pencernaan
Mengutip Everyady Health, memiliki berat badan berlebihan atau obesitas menjadi penyebab utama resistensi insulin.
Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur kadar gula darah yang beredar, dengan memindahkan gula dari darah ke sel-sel tubuh untuk disimpan atau digunakan menjadi energi.
Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, penurunan berat badan juga tidak harus besar.
Beberapa pasien telah mampu mengatasi gula darah tinggi hanya dengan kehilangan 5 pon (2,3 kg).
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Preventative Medicine menemukan bahwa penurunan berat badan yang sederhana menghasilkan peningkatan sensitivitas insulin dan toleransi glukosa.
Penurun berat badan tersebut hanya 5-10 persen dari berat badan.
Mengutip Kementerian Kesehatan, berat badan ideal dapat dilihat dari BMI Anda.
BMI adalah indeks massa tubuh yang diukur dengan berat badan seseorang dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badannya dalam meter.
BMI normal orang Indonesia sekitar 18,5-25.
Kegemukan mengacu pada kondisi pada BMI yang lebih atau sama dengan 25. Sedangkan, obesitas adalah kondisi dengan BMI yang jauh lebih besar, yaitu lebih dari atau sama dengan 30.
Baca juga: 7 Kebiasaan Sederhana untuk Meningkatkan Sistem Imun
Mengutip Everyady Health, tidur juga dapat menjadi cara untuk membantu mengatasi gula darah tinggi.
Kurang tidur kronis dapat berkontribusi pada risiko diabetes tipe 2, menurut sebuah penelitian kecil yang diterbitkan di "Diabetologia" pada Februari 2015.
Para relawan yang tidur hanya 4 jam selama 3 malam berturut-turut memiliki kadar asam lemak yang lebih tinggi dalam darah mereka.