Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Sedih ketika Hujan Bisa Jadi Tanda Depresi

Kompas.com - 22/10/2022, 09:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Hujan ternyata bisa membuat seseorang merasa lebih lelah dan sedih daripada biasanya.

Kondisi ini sering terjadi dan dikaitkan dengan tanda depresi.

Meskipun bukan salah satu tanda utama dari depresi, namun Healthline menjelaskan bahwa hujan berkontribusi pada penurunan suasana hati serta menjadi penyebab depresi musiman.

Baca juga: SAD, Pengaruh Perubahan Musim Pada Depresi

Melansir Verywell Mind, depresi musiman atau seasonal affective disorder (SAD) merupakan gangguan suasana hati yang biasanya muncul di waktu yang sama setiap tahunnya.

Gejala SAD biasanya tidak akan muncul ketika hari cerah, melainkan ketika mendung dan hujan.

Ketahui gejala dan penyebab SAD berikut ini.

Gejala SAD

Menurut Mayo Clinic, gejala SAD akan muncul dengan intensitas ringan dan akan semakin parah seiring berjalannya musim, dan gejalanya berupa:

  • Merasa lesu, sedih, atau murung sepanjang hari, dan bisa terjadi hampir setiap hari.
  • Kehilangan minat terhadap aktivitas yang sebelumnya disukai.
  • Kehilangan energi dan merasa cepat lelah.
  • Cenderung tidur lebih lama.
  • Mengalami perubahan nafsu makan dan cenderung mengonsumsi karbohidrat lebih banyak.
  • Mengalami penambahan berat badan.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Merasa tidak berdaya, tidak berharga, atau bersalah.
  • Memiliki pikiran atau kecenderungan untuk tidak mau melanjutkan hidup.

Baca juga: Kaitan antara Kurang Tidur dan Depresi Menurut Studi

Penyebab SAD

SAD ternyata tidak memiliki penyebab pasti.

Meskipun begitu, banyak ahli yang menduga bahwa kurangnya sinar matahari bisa menjadi salah satu penyebab utamanya.

Cleveland Clinic menyebutkan beberapa kemungkinan penyebab SAD, seperti:

1. Perubahan jam biologis

Jam biologis tubuh akan mengatur suasana hati, tidur, dan hormon.

Tetapi, sinar matahari yang tidak banyak membuat jam biologis tubuh tersebut berganti.

Tubuh tidak bisa menyesuaikan dengan baik sehingga mengacaukan kegiatan sehari-hari yang sudah biasa dilakukan.

2. Ketidakseimbangan kimiawi otak

Neurotransmiter di dalam otak bertugas untuk menjembatani komunikasi antar saraf, termasuk penyaluran serotonin.

Serotonin sendiri memiliki peran untuk mengatur kebahagiaan dan SAD membuat produksi serotonin berkurang karena tidak ada sinar matahari yang didapatkan.

Tingkat serotonin yang sangat rendah bisa menyebabkan depresi.

Baca juga: Mengenal Metode dan Tes Depresi

3. Kekurangan vitamin D

Vitamin D banyak didapatkan dari sinar matahari.

Kekurangan vitamin D bisa menyebabkan SAD yang juga akan mengurangi produksi serotonin.

Padahal, serotonin bisa diproduksi dengan lebih baik ketika tubuh memiliki cukup asupan vitamin D.

4. Produksi melatonin yang berlebihan

Kekurangan paparan sinar matahari juga bisa membuat tubuh memproduksi melatonin yang berlebihan.

Padahal, melatonin bertugas untuk mengatur suasana hati dan pola tidur.

Produksi melatonin yang berlebihan akan membuat tubuh terasa lesu dan lebih mudah mengantuk ketika musim hujan.

5. Pikiran negatif

Pikiran negatif, stres, dan cemas sering dimiliki oleh orang-orang dengan SAD.

Namun, banyak ahli yang tidak yakin apakah pikiran negatif ini merupakan efek atau penyebab SAD.

Baca juga: Apakah Kurang Vitamin D Bisa Menyebabkan Depresi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau