KOMPAS.com - Tahukah Anda bahwa depresi tidak hanya menyakitkan secara mental dan emosional, tapi juga menyebabkan gangguan fisik?
Depresi sering dikaitkan dengan kondisi mental dan gangguan emosional, seperti kesedihan, tangisan, dan perasaan putus asa.
Tak sebatas itu, depresi juga menyebabkan kemampuan fisik seseorang menurun. Gejala fisik bahkan bisa memberi sinyal periode depresi yang Anda alami.
Oleh sebab itu, Anda juga harus memahami tanda fisik dari depresi agar lebih aware dalam menjaga kesehatan mental Anda.
Baca juga: Ketahui 10 Jenis Depresi, Salah Satunya karena Melahirkan
Beberapa orang mungkin pernah merasa lesu di pagi hari. Mereka berharap tetap tidur atau berkutat dengan handphone ketimbang pergi ke kantor.
Anda mungkin menganggap kondisi ini hanya sekadar stres. Namun, rasa lelah atau penurunan energi ternyata merupakan gejala umum depresi.
Terlebih, jika disertai dengan berkurangnya tingkat konsentrasi, mudah tersinggung, dan apatis.
Dilansir dari Healthline, depresi sering menyebabkan seseorang tidak bisa mendapatkan pengalaman tidur yang berkualitas. Kondisi ini bahkan terjadi pada orang yang memiliki waktu tidur yang cukup.
Sehingga, pada pagi harinya mereka merasa lesu dan tidak bergairah melakukan aktivitas apapun.
Anda disarankan untuk konsultasi ke psikiater atau ahli kesehatan jiwa, apabila mengalami rasa lelah berkepanjangan disertai kondisi berikut:
Baca juga: Menyusui Dapat Turunkan Risiko Depresi Pasca Persalinan
Apakah Anda pernah merasakan nyeri atau saraf terbakar, namun tidak dapat menemukan alasan fisik untuk rasa sakit tersebut?
Perlu diketahui, rasa sakit tanpa sebab ternyata sering muncul pada orang yang alami depresi.
Mengutip Journal of The Neurogical Sciences, pada beberapa kasus depresi dapat meninmbulkan gejala fisik, seperti sakit punggung atau sakit kepala.
Beberapa orang terkadang juga memiliki daya tahan yang lebih rendah akan rasa sakit.
Depresi dan rasa sakit tidak memiliki hubungan sebab-akibat yang jelas, tetapi kondisi ini penting untuk dipantau, terutama jika dokter merekomendasikan pengobatan atau terapi khusus.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antidepresan tidak hanya membantu meredakan depresi, tetapi juga dapat bertindak sebagai analgesik atau memerangi rasa sakit.
Baca juga: 7 Pemicu Depresi pada Lansia dan Cara Mengatasinya