Apabila benjolan atau kista menunjukkan massa padat, Anda akan memerlukan lebih banyak perawatan, termasuk biopsi.
Wanita yang memiliki kista juga dapat mengelola gejalanua dengan menghindari kafein, konsumsi vitamin B6, dan vitamin E.
Baca juga: Merasa Ada Benjolan di Payudara? Bisa Jadi Ini Penyebabnya
Biopsi payudara adalah prosedur medis dengan mengambil sampel jaringan payudara untuk diuji di laboratorium.
Melansir Healthline, biopsi payudara adalah cara terbaik untuk mengetahui penyebab benjolan di bagian payudara. Dengan biopsi, kita dapat mengetahui benjolan tersebut merupakan kanker, tumor jinak, atau tidak bersifat kanker.
Tindakan biopsi biasanya dilakukan setelah dokter melihat hasil dari mammogram atau USG payudara atau jika benjolan dapat ditemukan dan terlihat jelas dalam pemeriksaan fisik.
Dokter atau ahli bedah akan mengangkay sebagian atau seluruh benjolan. Setelah biopsi, wanita umumnya merasa sakit dan memar dan mungkin mendapat bekas luka atau jahitan.
Benjolan yang disebabkan oleh kanker biasanya berada di payudara kuadran luar bagian atas yang dekat dengan area ketiak.
Belum diketahui secara pasti mengapa lebih banyak benjolan kanker di area tersebut. Yang jelas, payudara kuadran luar bagian atas memiliki banyak jaringan kelenjar yang bisa menjadi tempat pertumbuhan sel kanker.
Jika Anda memiliki tumor yang sangat besar atau didiagnosis menderita kanker payudara jenis tertentu, dokter kemungkinan akan menyarankan kemoterapi.
Pengobatan kemoterapi sebagian besar diberikan melalui pembuluh darah seperti diinfus.
Obat yang diberikan untuk kemoterapi sudah melalui serangkaian pengujian untuk memastikan keamanan bagi pasien.
Ada beberapa efek samping kemoterapi yang sering ditakuti para penyintas kanker, seperti mual, muntah, rambut rontok, dan nyeri.
Namun, dokter biasanya akan meresepkan obat untuk mengurangi keluhan akibat efek samping kemoterapi.
Baca juga: 8 Penyebab Benjolan di Payudara, Tak Selalu Kanker
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.