KOMPAS.com - Batuk umum terjadi pada anak. Saat anak batuk, orangtua perlu sigap memberikan pertolongan pertama.
Mengutip Better Health, batuk menjadi refleks normal dan penting yang membantu membersihkan saluran udara di tenggorokan dan dada.
Meski begitu, si kecil memerlukan bantuan orangtua dalam mengatasi rasa tidak nyaman dari batuk.
Baca juga: 6 Gejala Infeksi Paru-paru pada Bayi, Waspadai Batuk dan Pilek
Mengutip Seattle Childrens, penting bagi orangtua mengetahui bahwa memberikan obat batuk anak yang dijual bebas bukan termasuk yang direkomendasikan sebagai pertolongan pertama.
Obat batuk yang dijual bebas dapat menyebabkan efek samping. Efek samping ini bisa serius pada anak kecil, mungkin lebih besar risiko dari pada manfaatnya.
Setelah anak usia 6 tahun, obat-obatan tersebut bisa bersifat aman bagi mereka, jika mengikuti petunjuk penggunaan.
Lalu, pertolongan pertama apa yang bisa orangtua berikan untuk mengatasi batuk anak?
Baca juga: 4 Penyebab Batuk Kronis pada Anak-anak
Mengutip Healthline, menjaga anak tetap terhidrasi dengan baik adalah kunci untuk menjaga lendir mengalir dan batuknya lebih ringan.
Jika mengalami dehidrasi, ingus dan sekresi lainnya dapat mengering yang membuat anak batuk makin parah.
Asupan cairan untuk anak yang bisa Anda tingkatkan, seperti ASI, susu formula, sari buah murni (tanpa pemanis/bahan pengawet/bahan kimia lainnya).
Anda bisa meningkatkan asupan minum anak dengan menawarkannya, tidak memaksanya.
Mengutip Seattle Childrens, jika anak batuk usia 6 bulan hingga 1 tahun, bisa memberikan sari buah murni yang menyegarkan tenggorokan dengan dosis 1-2 sendok teh (5-10 ml) 4 kali sehari.
Jika anak batuk usia 1 tahun ke atas, Anda bisa memberikannya madu 1 sendok teh (2-5 ml) 4 kali sehari.
Madu berguna untuk mengencerkan sekresi dan mengendurkan batuk.
Namun, madu tidak cocok untuk anak usia kurang dari 1 tahun.
Baca juga: 6 Obat Alami untuk Mengatasi Batuk dan Pilek pada Anak
Mengutip Healthline, tetesan air asin atau seline drop bisa menjadi pertolongan pertama untuk anak batuk.
Lendir di hidung bisa mengalir ke bagian belakang hidung dan tenggorokan hingga menyebabkan postnasal drip.
Ini mengiritasi tenggorokan dan menghasilkan batuk basah, menggonggong, dan suara serak di saluran napas bagian atas (bukan dada).
Direkomendasikan untuk memberi 2-3 tetes saline drop ke setiap lubang hidung setiap hari.
Anak Anda mungkin tidak menyukai sensasi tetesan yang masuk ke hidungnya, atau mereka mungkin bersin. Itu reaksi wajar.
Mengutip Healthline, beberapa ahli menyarankan anak batuk diberi bantal agar menopang kepalanya lebih tinggi dari pada badan saat tidur.
Posisi itu dapat sedikit membantu meningkatkan pernapasan anak batuk.
Namun, tidak disarankan untuk anak di bawah usia 12 bulan.
Menurut Consumer Product Safety Commission AS, memposisikan bayi pada kemiringan lebih dari 10 derajat bisa meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Baca juga: 5 Pertolongan Pertama dan Pengobatan Demam Berdarah (DBD)
Mengutip Healthline, debu, jamur, dan asap dapat menjadi iritan yang memicu anak batuk.
Jadi saat anak batuk, orangtua perlu memerhatikan benda atau zat di sekitar yang bisa mengiritasi.
Hal-hal yang bisa orangtua lakukan untuk menjauhkan anak dari pemicu batuk sebagai berikut:
Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Anak Pilek yang Harus Diketahui Orangtua
Mengutip Better Health, seorang anak dapat berhenti bernapas selama serangan pernapasan yang parah.
Jika batuk anak Anda tidak mereda juga hingga membuatnya semakin tidak nyaman, segera periksakan ke dokter.
Cari bantuan medis segera, jika anak batuk disertai kondisi berikut:
Mengutip Connecticut Chlindren, tanda-tanda lainnya dari anak batuk yang membutuhkan bantuan medis segera?
Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Demam Anak yang Perlu Diperhatikan Orangtua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.