KOMPAS.com - Saat masih kanak-kanak, orangtua selalu memperingatkan kita agar tidak lupa sarapan.
Hingga saat ini sarapan pun dipercaya sebagai makanan paling penting untuk memulai hari.
Ya, sarapan memang penting untuk mengisi energi sebelum beraktifitas.
Dengan sarapan, kita juga tidak mudah kalap saat makan siang. Sarapan juga mencegah fluktuasi gula darah yang terlalu tinggi sehingga nafsu makan lebih terkontrol.
Ketika kita tidak sarapan, biasanya kita merasa lemas dan sulit berkonsentrasi. Hal ini terjadi karena otak tidak mendapatkan energi dari glukosa.
Nah, dengan sarapan, kita tidak hanya mengisi energi untuk tubuh melainkn juga otak.
Baca juga: 7 Rekomendasi Olahraga di Pagi Hari Sebelum Sarapan yang Bisa Dicoba
Saat kita melewatkan sarapan ada beberapa dampak negatif yang akan terjadi pada tubuh kita.
Berikut hal yang bisa terjadi saat kita melewatkan sarapan:
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Frontiers of Human Nueroscience menunjukkan bahwa sarapan membantu memulihkan glikogen dan menstabilkan kadar insulin.
Jika Anda tidak mengisi kembali simpanan glukosa Anda di pagi hari, Anda akan merasa terlalu lapar, dan lelah.
Riset dalam Journal of Obesity menunjukan bahwa makan lebih awal dapat memicu metabolisme dan mendorong tubuh untuk membakar lebih banyak kalori sepanjang hari.
Saat Anda berpuasa terlalu lama, tubuh Anda beralih ke mode perlindungan, dan mulai menyimpan kalori sebanyak mungkin.
Hal ini akan membuat metabolisme melambat. Akibatnya, glukosa yang disimpan di otot diubah menjadi sumber bahan bakar cadangan. Pada akhirnya, massa otot akan berkurang.
Baca juga: 4 Rekomendasi Sarapan untuk Menurunkan Berat Badan
Riset dari University of Texas di Austin menemukan bahwa sarapan memiliki efek positif pada kortisol.
Kortisol memiliki banyak fungsi termasuk membantu tubuh menggunakan gula (glukosa) dan lemak untuk energi dan mengelola stres.
Biasanya, kadar kortisol paling tinggi sekitar jam tujuh pagi. Pada saat inilah penting untuk makan sesuatu agar hormon stres menurun.
Jika kadar kortisol tetap tinggi, Anda cenderung merasa cemas atau gelisah.
Sering melewatkan sarapan dapat membuat Anda lebih rentan terhadap kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
Faktanya, penelitian Harvard menemukan bahwa mereka yang melewatkan sarapan setiap hari 27 persen lebih mungkin mengalami serangan jantung atau meninggal akibat penyakit jantung koroner.
Baca juga: 4 Ide Menu Sarapan untuk Turunkan Kadar Kolesterol
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.