Anda lebih mungkin terkena diabetes tipe 2, jika Anda merokok.
Orang yang merokok memiliki kemungkinan 30 persen hingga 40 persen lebih besar untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan orang yang tidak merokok.
Selain itu, merokok meningkatkan risiko komplikasi setelah didiagnosis menderita diabetes, seperti penyakit jantung dan ginjal, aliran darah yang buruk ke tungkai dan kaki (yang menyebabkan infeksi dan kemungkinan amputasi), kebutaan, dan kerusakan saraf.
Baca juga: Waspadai, Ini Bahaya Merokok untuk Kebugaran Tubuh
Merokok merusak mata seseorang dan dapat menyebabkan kebutaan atau hilangnya penglihatan, terutama pada orang dewasa berusia 65 tahun ke atas.
Selain kebutaan, masalah pada mata akibat merokok dapat memicu beberapa masalah penglihatan lain, seperti:
Lebih dari 10 jenis kanker lainnya, termasuk kanker usus besar, serviks, hati, perut, dan pankreas
Merokok meningkatkan risiko sensitivitas gigi, penyakit gusi, dan gigi berlubang.
Setelah seseorang mengalami kerusakan gusi, merokok semakin mempersulit penyembuhannya.
Masalah kesehatan mulut atau gigi yang buruk dapat mengakibatkan beberapa masalah kesehatan, seperti:
Untuk mengendalikan penyakit kronis sebagai efek merokok seperti di atas, salah satu jalan terbaiknya adalah Anda harus menjauhi rokok ataupun produk tembakau lainnya diikuti pengobatan yang sesuai.
Baca juga: Apakah Paru-paru Perokok Kembali Normal Setelah Berhenti Merokok?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.