Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Penyakit Kronis sebagai Efek Merokok yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 27/05/2023, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Banyak penyakit jangka panjang (kronis) yang akan muncul sebelum merokok bisa membunuh para penggunanya.

Merokok adalah kebiasaan buruk akibat kecanduan nikotin.

Dikutip dari Medical News Today, nikotin adalah zat yang ditemukan di semua produk tembakau dan beberapa cairan rokok elektrik.

Baca juga: Kecanduan Nikotin: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Ini adalah zat yang sangat adiktif yang ditemukan di tanaman tembakau.

Ketika Anda merokok, nikotin akan menciptakan perasaan nyaman dan relaksasi dengan cara meningkatkan endorfin, yaitu bahan kimia yang membantu menghilangkan stres dan rasa sakit serta memperbaiki suasana hati.

Nikotin juga meningkatkan kadar dopamin, neurotransmiter yang merupakan bagian dari sistem penghargaan otak dan menciptakan perasaan senang.

Pelepasan dopamin memperkuat perilaku orang pencandu rokok.

Artikel ini selanjutnya akan mengulas secara ringkas tentang macam penyakit kronis sebagai efek merokok yang terus-menerus.

 

Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik

Apa saja penyakit kronis sebagai efek merokok?

Disari dari American Lung Association dan Go Digit, berikut macam penyakit kronis karena efek merokok:

  • Kanker paru-paru

Merokok adalah faktor risiko nomor satu untuk kanker paru-paru. Kebiasaan buruk ini bertanggung jawab atas hampir 90 persen kasus kanker paru-paru.

Peluang Anda untuk tetap hidup lima tahun setelah didiagnosis kanker paru-paru adalah sekitar 1 banding 5.

Sebenarnya tidak hanya kanker paru-paru yang dapat muncul sebagai akibat merokok jangka panjang.

Merokok menyebabkan setidaknya belasan kanker, termasuk kanker hati, kolorektal, pankreas, perut, serviks, dan mengurangi kelangsungan hidup penderita kanker prostat.

  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

PPOK adalah penyakit kronis yang membuat penderitanya sulit bernapas. Ini menyebabkan kecacatan jangka panjang yang serius dan kematian dini.

Sekitar 85 persen hingga 90 persen dari semua PPOK disebabkan oleh merokok.

Baca juga: 8 Macam Kerusakan Organ karena Efek Merokok yang Harus Diwaspadai

  • Penyakit jantung

Merokok merusak hampir setiap organ di tubuh, termasuk jantung.

Ini karena efek merokok dapat menyebabkan penyumbatan dan penyempitan di arteri Anda, sehingga lebih sedikit darah dan oksigen yang mengalir ke jantung.

  • Stroke

Stroke bisa menjadi efek merokok karena bahan kimia rokok memengaruhi arteri menuju otak.

Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak tersumbat membuat sel-sel otak kekurangan oksigen dan mulai mati.

Stroke dapat menyebabkan kelumpuhan, bicara cadel, perubahan fungsi otak, dan kematian.

Baca juga: Kandungan Rokok yang Membuatnya Berbahaya untuk Kesehatan

  • Asma

Asma adalah penyakit paru-paru kronis yang mempersulit pergerakan udara masuk dan keluar dari paru-paru Anda.

Serangan asma dapat muncul tiba-tiba dan parah karena asap rokok mengiritasi saluran udara.

Penyakit efek merokok ini selanjutnya dapat menimbulkan beberapa komplikasi, antara lain penyempitan permanen tabung bronkial dan keterlambatan pertumbuhan pada anak-anak.

  • Masalah reproduksi

Efek merokok juga memengaruhi reproduksi wanita dan pria, menyebabkan kesuburan berkurang atau sulit hamil.

Kebiasaan buruk ini juga bisa menyebabkan kehamilan ektopik pada wanita. Ini terjadi saat sel telur yang telah dibuahi ditanamkan di tempat lain selain rahim.

Kondisi ini membuat telur tidak dapat bertahan dan bisa mengancam nyawa wanita yang hamil.

Baca juga: 4 Alasan Berhenti Merokok Setelah Didiagnosis Kanker

  • Bayi prematur dengan berat badan lahir rendah

Efek merokok tidak hanya berdampak pada kesehatan orang tua, tetapi juga pada bayi.

Merokok saat hamil dapat menyebabkan bayi lahir prematur dan/atau dengan berat lahir rendah.

Bayi yang lahir terlalu dini atau terlalu kecil memiliki peningkatan risiko komplikasi kesehatan dan kematian.

Meskipun semua bayi prematur tidak mengalami komplikasi, ada kemungkinan beberapa masalah kesehatan jangka panjang dan jangka pendek.

  • Diabetes

Anda lebih mungkin terkena diabetes tipe 2, jika Anda merokok.

Orang yang merokok memiliki kemungkinan 30 persen hingga 40 persen lebih besar untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan orang yang tidak merokok.

Selain itu, merokok meningkatkan risiko komplikasi setelah didiagnosis menderita diabetes, seperti penyakit jantung dan ginjal, aliran darah yang buruk ke tungkai dan kaki (yang menyebabkan infeksi dan kemungkinan amputasi), kebutaan, dan kerusakan saraf.

Baca juga: Waspadai, Ini Bahaya Merokok untuk Kebugaran Tubuh

  • Masalah penglihatan

Merokok merusak mata seseorang dan dapat menyebabkan kebutaan atau hilangnya penglihatan, terutama pada orang dewasa berusia 65 tahun ke atas.

Selain kebutaan, masalah pada mata akibat merokok dapat memicu beberapa masalah penglihatan lain, seperti:

    • Katarak
    • Degenerasi makula terkait usia
    • Glaukoma
    • Retinopati diabetik
    • Sindrom mata kering

Lebih dari 10 jenis kanker lainnya, termasuk kanker usus besar, serviks, hati, perut, dan pankreas

  • Masalah gigi

Merokok meningkatkan risiko sensitivitas gigi, penyakit gusi, dan gigi berlubang.

Setelah seseorang mengalami kerusakan gusi, merokok semakin mempersulit penyembuhannya.

Masalah kesehatan mulut atau gigi yang buruk dapat mengakibatkan beberapa masalah kesehatan, seperti:

    • Demensia
    • Kanker mulut
    • Artritis reumatoid

Untuk mengendalikan penyakit kronis sebagai efek merokok seperti di atas, salah satu jalan terbaiknya adalah Anda harus menjauhi rokok ataupun produk tembakau lainnya diikuti pengobatan yang sesuai.

Baca juga: Apakah Paru-paru Perokok Kembali Normal Setelah Berhenti Merokok?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com