Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/05/2024, 11:52 WIB
Rini Agustin,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masalah pada mata dapat terjadi bukan hanya karena adanya penyakit pada area mata, tetapi juga adanya kelainan di kelopak mata.

Kelopak mata memiliki fungsi menjaga kebersihan dan kelembaban mata. Fungsi penting lainnya seperti menjaga bola mata, khususnya kornea dari paparan asap, debu, dan benda asing yang mengakibatkan infeksi atau luka.

Efek kelainan kelopak mata yang tergolong “ringan” seperti mata merah, berair, dan pandangan buram. Namun, ada kalanya kelopak mata juga bisa mengalami kelainan bahkan bisa berakibat gawat seperti kebutaan.

“Kelainan pada kelopak mata tentunya mengganggu aktivitas keseharian. Bahkan, lebih dari itu, apabila tidak segera dilakukan tindakan bedah okuloplastik dan rekonstruksi mata, kelainan kelopak mata bisa membawa risiko lebih parah yaitu kebutaan," jelas Dr. Tri Rejeki Herdiana, Sp.M dalam acara temu media yang diadakan oleh JEC Eye Hospital and Clinic (11/5/2024).

Baca juga: Jarang Disadari, Ini 4 Penyebab Mata Minus dan Cara Mencegahnya

Beberapa kelainan kelopak mata yang paling sering dijumpai di antaranya kelopak mata berputar ke arah dalam, kelopak mata turun, hingga kelebihan lipatan kelopak mata.

1. Entropion

Dr. Tri Rejeki Herdiana, Sp.MRini Agustin Dr. Tri Rejeki Herdiana, Sp.M
Entropion merupakan kondisi kelopak mata yang berputar ke arah dalam sehingga menyebabkan bulu mata menusuk ke dalam bagian mata dan bergesekan dengan lapisan mata yang terluar (konjungtiva dan kornea).

Kelainan tersebut dapat terjadi pada kelopak mata bagian atas maupun bagian bawah. Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan ketidaknyamanan.

“Entropion kelopak matanya melipat ke dalam, sehingga bulu matanya itu menggesek korneanya. Pada kasus yang berat, kondisi ini bisa menyebabkan luka hingga menurunkan fungsi penglihatan,” jelas dr.Tri.

Beberapa hal yang menyebabkan kelainan entropion antara lain kelainan bawaan, faktor usia, infeksi, trauma kimia, luka bakar, dan riwayat operasi.

Gejala yang dirasakan meliputi ada rasa mengganjal pada mata, mata berair dan merah, iritasi, penglihatan berkurang, mata terkadang mengeluarkan lendir kental, dan sensitif terhadap cahaya dan angin.

Baca juga: Kelainan pada Retina Mata Penyebab Gangguan Penglihatan

2. Ektropion

Ektropion merupakan sebuah kondisi ketika kelopak mata bawah membalik ke arah luar mata, sehingga menjadi berjarak jauh dari mata dan tidak menyentuh bola mata.

Karena hal ini, penampakan yang berada dekat dari permukaan kelopak mata akan terlihat sangat jelas.

“Kondisi ektropion ini bisa terjadi karena faktor usia dan proses operasi yang tidak berjalan baik,” ujar Ketua Layanan Orbita, Okuloplastik dan Rekonstruksi, JEC Eye Hospitals and Clinics ini.

Kelainan kelopak mata ini dapat menyebabkan kekeringan pada mata, iritasi, dan juga air mata yang terus-menerus keluar.

3. Epiblefaron

Epiblefaron adalah kondisi dimana terdapat kelebihan lipatan kulit kelopak mata, yang mendorong bulu mata ke arah dalam sehingga dapat mengiritasi permukaan kornea.

“Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak. Keluhan utama biasanya mata merah, berair, dan kebiasaan mengucek mata. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan awareness bagi orang tua apabila melihat adanya kelainan pada kelopak mata anak dan kebiasaan mengucek mata,” tambahnya.

Baca juga: Perbedaan Kelainan Mata Malas dan Juling

4. Ptosis

Ptosis adalah kelainan yang menggambarkan kelopak mata atas yang turun, sehingga mata terlihat mengantuk.

Ptosis bisa terjadi pada satu atau kedua kelopak mata. Dalam kasus yang parah, penurunan kelopak mata dapat menutupi sebagian besar atau seluruh pupil, sehingga penglihatan terbatas atau terhalang sepenuhnya.

“Kelainan ptosis adalah kelainan kelopak mata atas yang turun, kondisi ini bisa disebabkan oleh kelemahan otot, trauma, atau masalah saraf,” jelasnya.

Meski tidak terasa sakit, ptosis bisa saja menandakan adanya penyakit serius yang dapat menyebabkan kebutaan. Untuk mewaspadainya, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

5. Dermatochalasis

Dermatochalasis merupakan kondisi yang melibatkan kelebihan kulit di sepanjang atau di sekitar area kelopak mata atas atau bawah. Kulit kelopak mata seiring waktu akan kehilangan elastisitasnya secara bertahap.

“Kekenduran kulit kelopak mata atas yang dapat menghalangi fungsi luas lapang penglihatan. Faktor utama penyebab dermatochalasis adalah usia, seiring bertambahnya usia maka otot,kulit, dan lemak mengalami kekenduran,” tuturnya.

Dermatochalasis dapat memengaruhi penampilan seseorang serta berisiko menghalangi penglihatan.

Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Mata Glaukoma Sebelum Terlambat

Dapat diatasi dengan operasi

Beragam kelainan kelopak mata tersebut dapat diatasi dengan tindakan operasi okuloplastik dan rekonstruksi mata.

Bedah okuloplastik sendiri merupakan subspesialis yang bertujuan memperbaiki struktur dan fungsi rekonstruksi mata, khususnya di bagian kelopak mata, saluran air mata, dan area orbita.

“Selama ini orang tahunya operasi mata itu umumnya operasi katarak, dan banyak yang kurang paham tentang operasi kelopak mata, padahal operasi ini juga penting untuk diketahui. Semakin dini ditangani maka kami dapat mengoptimalkan fungsi penglihatan dan kualitas hidup mereka, ” kata Direktur Utama RS Mata JEC Menteng, Dr. Referano Agustiawan, SpM(K), pada acara yang sama.

Ia menjelaskan, tindakan terhadap kelainan kelopak mata harus dilakukan dengan metode yang tepat, dan ditangani ahli yang terpercaya sesuai kompetensinya.

“Dengan landasan keilmuan yang kuat sekaligus keahlian mumpuni, dokter subspesialis okuloplasti dan rekonstruksi mata mampu mengantisipasi dan mengatasi kasus kelainan bola dan kelopak mata dengan tepat, serta tetap memastikan hasil operasi tetap optimal secara estetis dan fungsi,” paparnya.

Baca juga: Gejala Tumor Kelopak Mata Mirip Bintitan, Ini Tanda-tandanya

Tak cuma untuk mengatasi kelainan, tindakan okuloplastik dan rekonstruksi mata juga dapat memenuhi kebutuhan kosmetik untuk meningkatkan kepercayaan diri seseorang.

“Pada saat rekonstruksi mata, bukan hanya memperhatikan fungsinya saja, tetapi kita juga memperhatikan estetika, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau