Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2022, 22:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Bulu kemaluan sering dianggap tidak memiliki fungsi sehingga banyak yang memilih untuk mencukurnya.

Namun ternyata, tidak banyak yang tahu bahwa bulu kemaluan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan organ intim.

Baca juga: Cara Mencukur Bulu Kemaluan yang Baik dan Sehat

Ketahui kelebihan dan kekurangan mencukur bulu kemaluan berikut ini sebelum memilih untuk mencukurnya hingga habis.

Kelebihan mencukur bulu kemaluan

Setiap orang memiliki bulu kemaluan dan tidak sedikit yang mencukurnya karena alasan yang bersifat pribadi.

Health menyebutkan bahwa banyak yang memilih untuk mencukur bulu kemaluannya untuk mendapatkan sensasi hubungan seksual yang lebih baik.

Bahkan, disebutkan juga bahwa banyak yang memilih untuk mencukur bulu kemaluan demi kepuasan seksual pasangan.

Mencukur habis bulu kemaluan juga dinilai lebih higienis, khususnya ketika melakukan seks oral.

Health juga menyebutkan bahwa mencukur habis bulu kemaluan meningkatkan rasa percaya diri seseorang.

Banyak wanita yang menganggap bahwa bentuk vagina yang dimiliki sangat menarik sehingga mencukur bulu kemaluannya hingga habis akan mempertegasnya.

Para pria juga banyak yang merasa percaya diri ketika bulu kemaluannya tidak menutupi penis.

Healthline menambahkan bahwa tidak adanya bulu kemaluan akan meningkatkan sensasi bercinta karena hilangnya penghalang antar organ intim.

Baca juga: 3 Cara Merapatkan Vagina untuk Meningkatkan Kualitas Hubungan Seksual

Kekurangan mencukur bulu kemaluan

Meskipun mencukur bulu kemaluan banyak dipilih, ternyata tidak ada keuntungannya secara medis.

Bahkan, mencukur bulu kemaluan bisa meningkatkan risiko terkena infeksi menular seksual.

Mayo Clinic menyebutkan beberapa kekurangan mencukur bulu kemaluan, seperti:

  • Muncul rasa gatal pada organ intim, terkadang terasa sangat parah.
  • Muncul rasa terbakar pada organ intim karena waxing.
  • Muncul abrasi atau luka karena prosedur yang dilakukan.
  • Bulu kemaluan tumbuh ke dalam atau ingrown hair.
  • Muncul ruam atau bejolan.
  • Meningkatkan risiko terkena infeksi, seperti infeksi saluran kemih, vaginitis, dan infeksi jamur.
  • Meningkatkan risiko terkena infeksi menular seksual, seperti herpes simpleks atau HPV melalui luka atau iritasi.
  • Mengalami dermatitis kontak karena penggunaan produk tertentu.

Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Libido Wanita secara Alami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com