Namun, penggunaan obat biguanid biasanya tidak dianjurkan untuk penderita penyakit liver atau hati, penyakit ginjal, dan kalangan lanjut usia.
Baca juga: Penyebab Diabetes Melitus dan Faktor Risikonya
Tiazolidinedion adalah obat diabetes yang bekerja dengan mengatur metabolisme glukosa dan lemak serta memengaruhi sensitivitas insulin. Dengan begitu, tubuh bisa lebih efisien menggunakan glukosa.
Contoh obat diabetes jenis tiazolidinedion di antaranya rosiglitazon, pioglitazon, dan troglitazon.
Penggunaan obat ini beberapa tahun terakhir dikurangi karena meningkatkan risiko kematian pada penderita penyakit jantung dan pembuluh darah, edema, patah tulang, gagal jantung, dan kanker.
Inhibitor α-glikosidase adalah obat dengan kandungan senyawa yang dapat memperlambat pencernaan pati di dalam usus halus dan menunda penyerapan karbohidrat.
Contoh obat diabetes yang memiliki manfaat mencegah lonjakan gula darah ini di antaranya miglitol, akarbose, dan voglibose.
Penggunaan obat diabetes melitus ini tidak direkomendasikan untuk penderita penyakit ginjal.
Baca juga: 4 Kriteria Diabetes Melitus yang Penting Diketahui
Analog peptida adalah obat diabetes yang bekerja dengan meningkatkan sekresi insulin dan menekan sekresi glukagon.
Contoh obat diabetes yang bisa bekerja dalam waktu singkat tapi memiliki harga relatif mahal ini di antaranya vildagliptin dan sitagliptin.
Anolog amilin atau analog agonis amilin adalah obat diabetes yang bekerja dengan memperlambat pengosongan lambung, memperlambat pencernaan makanan, dan menekan glukagon.
Manfaat obat diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2 ini bisa menurunkan kadar gula darah sekaligus menurunkan berat badan penderita yang obesitas.
Jika Anda saat ini mengidap penyakit gula darah tinggi, pastikan untuk disiplin mengonsumsi obat diabetes melitus sesuai anjuran dokter. Diskusikan jenis obat yang paling tepat sesuai kondisi kesehatan Anda.
Baca juga: 4 Tipe Diabetes Melitus yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.