Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/11/2022, 10:31 WIB

KOMPAS.com - Serangan panik tidak hanya menyerang orang dewasa. Panic attack ternyata juga dapat dirasakan oleh anak-anak.

Seorang anak yang mengalami serangan panik akan kehilangan kendali terhadap situasi di sekitarnya.

Si kecil biasanya juga diliputi rasa takut akan mengalami bahaya fisik, bahkan hingga nyawanya terancam.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Seseorang Mengalami Serangan Panik?

Serangan panik pada anak dapat dipicu oleh peristiwa-peristiwa traumatis yang membuat si kecil tidak nyaman, antara lain:

  • Intimidasi yang ia dapat di lingkungan pertemanan sekolah atau rumah
  • Kesulitan belajar, nilai buruk
  • Orangtua terlalu keras, menggunakan kekerasan fisik untuk membuat si kecil menurut
  • Kematian atau kehilangan keluarga atau orang yang dicintai

Tanda-tanda serangan panik pada anak

Reaksi fisik atau tanda-tanda setiap anak terhadap serangan panik dapat berbeda-beda, di antaranya adalah:

  1. Napas tersengal-sengal, napas cepat, atau sulit bernapas
  2. Kepala terasa ringan dan merasa akan pingsan
  3. Kepekaan terhadap cahaya, merasa cahaya lebih terang dan intens
  4. Detak jantung meningkat lebih cepat, dada terasa sesak
  5. Berkeringat lebih banyak dari biasanya
  6. Kaki gemetar dan lemas
  7. Mengeluarkan air mata, seperti tidak bisa berhenti menangis
  8. Merasa kaku, terjebak, hingga tidak bisa bergerak
  9. Kram perut
  10. Mual, muntah.

 

Mengatasi serangan panik pada anak

Setelah memahami tanda-tanda serangan panik pada anak, para orangtua mungkin perlu tahu bagaimana langkah yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut.

Melansir laman UNICEF, langkah pertama untuk mengatasi serangan panik pada anak yaitu tidak denial atau menerima bahwa si kecil sedang berada dalam episode serangan panik yang mengganggu mental dan fisiknya.

Setelah itu, orangtua sebaiknya mencari tahun dan memahami pemicu serangan panik pada anaknya. Minta anak menceritakan perasaannya dan apa yang membuat mereka cemas atau stres.

Dengan mengetahui hal-hal ini, anak dapat diajarkan strategi untuk menghadapi pemicu panik.

Baca juga: Bagaimana Serangan Panik Bisa Menyebabkan Sesak Napas?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+