KOMPAS.com - Banyak orang melakukan diet rendah karbohidrat untuk mendapatkan tubuh ideal.
Padahal, diet terbaik adalah tetap mengutamakan keseimbangan gizi untuk memberikan hasil penurunan berat badan yang stabil.
Sebenarnya, mengurangi asupan karbohidrat, terutama karbohidrat sederhana, memang memberikan efek yang positif untuk tubuh.
Namun, mengurangi konsumsi karbohidrat secara berlebihan bisa mendatangkan masalah kesehatan.
Baca juga: Angka Kebutuhan Vitamin D Harian dan Sumbernya
Bagi Anda yang ingin menurunakn berat badan melalui diet rendah karbohidrat, berikut efek samping yang harus Anda waspadai:
Konstipasi adalah keluhan umum di antara mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat, terutama diet rendah karbohidrat seperti keto.
Setiap perubahan dalam pola makan memang dapat menyebabkan perubahan pada pergerakan usus Anda. Namun, risiko sembelit lebih sering terjadi pada mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat.
Orang yang menjalani diet rendah karbohidrat biasanya menghindari makanan berserat, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian. Hal inilah yang seringkali memicu sembelit.
Karena karbohidrat adalah sumber bahan bakar utama tubuh, merasa lelah sepanjang waktu merupakan gejala umum dari diet rendah karbohidrat.
Selain itu, sebuah penelitian menunjukkan bahwa membatasi karbohidrat hingga kurang dari yang dibutuhkan tubuh kita dapat menyebabkan kelelahan, terutama saat tubuh menyesuaikan diri dengan pola makan.
Diet rendah kalori yang dipasangkan dengan makanan rendah karbohidrat pada umumnya dapat menyebabkan kelelahan, jadi pastikan Anda mendapatkan kalori yang cukup untuk mempertahankan gaya hidup Anda.
Untuk menurunkan berat badan, Anda memang harus makan lebih sedikit kalori daripada yang Anda bakar.
Namun, defisit kalori yang terlalu tinggi akan mengurangi pengeluaran energi harian dan memperlambat metabolisme.
Jika Anda mengurangi karbohidrat, Anda juga harus mengurangi gula.
Hal inilah yang akan memicu gejala penarikan seperti sakit kepala, terutama pada mereka yang terbiasa konsumsi lebih banyak gula.
Selain itu, berbagai penelitian menunjukkan bahwa ketika Anda memulai diet rendah karbohidrat, tingkat keparahan sakit kepala Anda meningkat.
Baca juga: 5 Manfaat Pendinginan Setelah Olahraga yang Pantang Dilewatkan
Kram otot dapat terjadi jika Anda tidak mendapatkan mineral penting dalam makanan Anda, seperti magnesium dan potasium.
Kalium, garam, dan magnesium dapat mengatur kontraksi otot dan beberapa aktivitas penting lainnya yang berkaitan dengan fungsi saraf dan otot.
Biji-bijian utuh yang kara karbohidrat adalah sumber mineral yang baik, dan berhenti mengonsumsinya dapat menyebabkan defisit dan efek samping.
Karena karbohidrat berinteraksi dengan penyimpanan air dan glikogen, menurunkan asupan karbohidrat memaksa tubuh Anda untuk membawa lebih sedikit air.
Hal inilah yang membuat And kehilangan mineral ini karena kehilangan air tubuh yang signifikan.
Diet rendah karbohidrat sering dikaitkan dengan bau mulut (halitosis).
Karena kekurangan glikogen yang disukai, tubuh Anda menggunakan keton untuk bahan bakar saat diet rendah karbohidrat.
Keton dihilangkan saat Anda buang air kecil dan menghembuskan napas. Hal inilah yang memicu bau mulut.
Nah, setelah memahami efek diet rendah karbohidrat di atas, jangan asal-asalan menjalani pengaturan pola makan ini tanpa berkonsultasi dengan ahlinya. Pastikan Anda berdiskusi dengan dokter yang biasanya menangani sebelum menjajal beragam program diet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.